Bab 9

840 125 27
                                    

Sebenarnya setelah Ron mengucapkan hal itu, ia sendiri tak yakin apakah Draco akan percaya padanya. Jika Ron berada di posisi Draco ia tak akan percaya pada ucapannya sendiri. Hermione mudah ditebak jalan pikirnya, dan jika Draco percaya, sungguh ia telah kehilangan kewarasannya.

"Aku yakin Hermione kemari." tegas Draco dengan sorot matanya yang khawatir.

"Aku pemilik rumah ini, Malfoy. Aku tahu persis siapa yang keluar masuk rumahku."

Draco menyipitkan matanya. Nada suara Ron nampak berbeda. Ia seperti, apa ya, gelisah?

Untuk apa pria berambut merah itu gelisah hanya dengan pertanyaan Draco?

"Ron—"

"Ada masalah apa kau dengan Hermione? Kau menyakitinya lagi eh?" ujar Ron memotong ucapan Draco.

Draco menunduk, setelahnya matanya mulai berkaca-kaca lagi. Membayangkan hati istrinya yang lara karena dirinya membuatnya kembali merasa berdosa. Ia merasa gagal memberikan cinta yang selama ini diinginkan oleh Hermione.

Draco menatap Ron getir. "Aku buruk ya?"

Ron bersedekap. Meski hatinya merasa terenyuh melihat suami sahabatnya merendah, tapi itu tak membuat malaikat baik dalam dirinya menang.

Sekali lagi, dengan nada ragu Ron berkata. "Sangat. Selingkuh adalah pengkhianatan, Malfoy."

"Lalu apa yang harus kulakukan? Aku mencintai Hermione, Ron, sangat. Tapi Mom, entah mengapa--"

"Persetan dengan Narcissa! Jika kau benar-benar mencintai Hermione mengapa kau tak bisa memperjuangkannya?!" bentak Ron hingga seluruh wajahnya memerah.

"Aku sudah berusaha Ron. Bagaimanapun juga Narcissa--"

Ucapannya terputus. Draco diam seraya mengusap air matanya yang tak bisa berhenti meratapi nasibnya.

"Apa? Karena Narcissa Ibumu dan kau wajib menurutinya?" tanya Ron setengah mendengus kesal.

Draco mengangguk. "Aku anak tunggal Ron, sejak kecil aku selalu menjadi kebanggaannya dan tak pernah sekalipun aku menolak permintaannya. Ini sulit sekali..."

Ron bergeming mendengar jawaban Draco. Pria berambut pirang itu tak sepenuhnya salah. Posisinya sangat sulit, diantara dua wanita yang ia cintai.

Meski sulit, bukankah ia harus tetap memilih?

Jika tidak, Draco akan menyakiti salah satu diantaranya.

Baru saja Ron hendak mengucapkan sesuatu, ponsel Draco berbunyi. Draco meraih ponsel disakunya. Disana tertera nama 'Harry Potter' di panggilan masuknya.

"Aku tak menemukan Hermione di rumah Ron, Harry."

Dengan cepat Ron meraih ponsel Draco dan berkata. "Hermione dirumahku bersama Scorpius. Tak usah khawatir."

Setelah itu Ron memutuskan panggilan lalu melempar ponsel itu pada sang pemilik.

Manik abu Draco menatap Ron kebingungan. Ditengah-tengah kekhawatirannya ia tak bisa berpikir jernih.

"Hermione disini bersama anakmu." ucap Ron.

"Tadi kau--"

"Aku berbohong."

Draco melotot. "Ron ini tak lucu!"

"Justru karena ini tidak lucu aku mengatakan yang sebenarnya."

Draco bergegas memasuki rumah Ron namun secepat kilat dicegah sang empunya.

"Ia sedang tidur, jangan temui Hermione dulu."

"Aku suaminya Ron!"

"Hatinya sedang terguncang, kau ingin menambahi bebannya hari ini?!"

DANDELIONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang