"Tenang Mione, aku akan mencoba berbicara pada Mom tentang hal ini." ujar Draco berusaha menenangkan kegelisahan Hermione.
"Aku akan membantumu, Dad. Selama ini aku menginginkan memiliki saudara yang bisa diajak bermain, dan bercanda. Kalau Rachel diadopsi itu berarti aku tak akan kesepian di rumah." jawab Scorpius dengan sumringah, dengan segera ia tersenyum pada Rachel dan mengajaknya bersalaman.
Draco hanya bisa tersenyum kecut melihat Scorpius yang begitu antusias dengan ide Hermione untuk mengadopsi Rachel. Draco sadar bahwa selama ini anaknya kesepian di rumah. Sebenarnya ia dan Hermione tak pernah mengekang Scorpius untuk bermain bersama teman-temannya, namun Narcissa selalu mewanti-wanti Draco untuk tidak terlalu membebaskan Scorpius dalam bermain.
Alasan Narcissa berkata seperti itu adalah, ia tak ingin pewaris tunggal Malfoy mengalami masalah dalam bergaul. Padahal teman-teman Scorpius jelas berasal dari keluarga baik-baik. Draco juga telah mengatakan hal ini berkali-kali pada Narcissa, dan ibunya itu tak pernah menggubris omongannya.
Justru Narcissa malah berkata, "Kalau kau ingin Scorpius bisa bermain bebas dengan temannya, buatlah satu keturunan lagi agar aku tak terlalu khawatir karenanya!"
Draco tahu ucapan Narcissa itu pasti memiliki maksud tersembunyi. Maksud yang secara tak langsung menyuruh Draco untuk menceraikan Hermione dan menikah dengan perempuan lain.
Jujur, Draco sampai saat ini masih mencintai Hermione, meskipun orang yang dicintainya memiliki berbagai kekurangan. Ia tak sudi menceraikan Hermione. Dengan sekuat hati ia berusaha sabar dengan penyakit FND Hermione, dan dengan pasrah ia berusaha menerima kenyataan bahwa ia tak bisa memiliki keturunan lagi.
Namun di satu sisi ia menyayangi Narcissa. Ia tak ingin membuat ibunya kecewa. Ia adalah anak tunggal, anak yang sedari kecil diharapkan dapat membahagiakannya. Hanya Draco-lah harapan Narcissa atas segala hal.
Ingin rasanya Draco menceburkan dirinya di air es. Kepalanya pusing memikirkan semua persoalan ini. Ia mencintai Hermione dan ia tak ingin mengecewakan Narcissa. Ia tak ingin kedua wanita yang disayanginya merasa kecewa karena hal ini.
Tuhan, tolong bantulah menyelesaikan masalah ini.
"Dad! Kau kenapa?" Draco baru sadar dari lamunannya saat Scorpius menarik-narik lengan kemejanya.
"Ah, tidak apa-apa kok."
"Apa ada masalah?" tanya Hermione dengan sorot matanya yang khawatir. Ia yakin ucapan Draco barusan hanyalah dusta belaka.
Draco menggeleng sambil tersenyum, "Tidak. Aku tadi hanya memikirkan cara agar Mom mau menerima Rachel dan neneknya."
Air muka Hermione berubah seketika, "Kalau hal ini terlalu berat dilakukan, aku bisa memikirkan cara lain--"
"JANGAN!--" Draco mengucapkannya dengan lantang. Jujur, ia juga ingin mengadopsi Rachel walau ia adalah seorang anak pengidap albino. Bagaimanapun juga keinginannya untuk memiliki anak perempuan masih ada. Setidaknya dalam hal ini ia bisa memperbaiki kesalahannya dulu.
Ya, kesalahan pada Rachel-nya.
Dan kesalahan, karena telah menduakan Hermione.
"--Lebih baik kita bicarakan saja pada Mom. Berdo'a saja ia akan menerima Rachel dan neneknya."
Rachel yang dari tadi diam, kini angkat bicara, "Aku tak masalah bila tak jadi diadopsi. Kalau hal ini menimbulkan masalah, lebih baik--"
"Rachel jangan bicara begitu! Jangan katakan sesuatu yang tidak-tidak! Kalau kau tak jadi diadopsi bagaimana denganku? Aku tak ingin kesepian lagi!" ujar Scorpius hampir berteriak.
KAMU SEDANG MEMBACA
DANDELION
Fanfiction[COMPLETED] Akibat kecelakaan fatal saat ia berusia 16 tahun, Hermione Granger menderita penyakit Functional Neurological Disorder (FND). FND adalah penyakit hilang ingatan permanen yang membuat penderitanya akan mengalami hilang ingatan ketika bang...