.
.
.Mangsanya sudah tergeletak tak berdaya didepannya, senyumnya tak lepas dari bibirnya, menatap puas musuh besarnya yang tak memiliki kekuatan apapun dengan kondisi tidak sadarkan diri dengan tangannya yang terikat.
"Chan, aku rasa dia tak memiliki kuasa apapun, jangan terlalu menyiksanya" Chen masuk kekamar Chanyeol membawa berkas berkas untuk dilihat Chanyeol.
"Gara gara keluarganya, ayah tak bisa memiliki perusahaan itu" Chanyeol menatap sengit kearah Kyungsoo yang belum sadarkan diri.
"Tapi dia tak tau apapun, yeol" Chen merasa sedikit iba ketika melihat Kyungsoo dalam kondisi seperti itu."Aku tidak peduli, kau bisa keluar" Chanyeol bangkit menuju meja kerjanya.
"Baiklah, tapi kenapa kau bawa dia kekamarmu? Bukannya kau sudah menyiapkan ruangan khusus untuknya?"Bukannya menjawab Chanyeol malah menatap Chen penuh amarah seakan berkata 'keluar dari sini sekarang!'
"Geurae aku pergi, jika butuh sesuatu aku ada dibawah" Chen keluar dan menutup pintu.
Setelah Chen pergi suasana menjadi hening, Chanyeol mengambil sesuatu dilaci mejanya lalu melangkah mendekat kearah Kyungsoo.
Chanyeol mengarahkan benda itu ke pipi Kyungsoo dan membelai pipi lembut itu menggunakan benda yang ada ditangannya, gerakan Chanyeol membuat Kyungsoo terbangun, matanya terbuka perlahan, sesaat pandangannya kabur karena efek dari obat bius beberapa jam yang lalu.
Matanya membulat sempurna saat melihat siapa yang sedang duduk diatas tubuhnya dan membelai pipinya menggunakan pisau yang berkilauan.
"Hmmmppp.... emmmppp..." Kyungsoo mencoba berontak namun tangan kakinya terikat dan mulutnya dilakban.
Chanyeol terus bermain main dengan pisau itu dan mulai mengarah ke arah mata Kyungsoo yang sudah mengeluarkan air mata, air mata yang jatuh Chanyeol tangkap menggunakan pisau.
"Jangan menangis, tidak perlu takut"
Sekali tarikan Chanyeol melepas lakban yang menutup mulut Kyungsoo, meninggalkan bekas merah disana.
"Hiks.. lepaskan aku... aku mohon tuan hiks.." Kyungsoo menangis sesegukan.
"Maafkan aku yang telah menabrak mobilmu dan menumpahkan air panas ke bajumu, aku tidak sengaja, lepaskan aku hiks.. hiks.." Mohon Kyungsoo yang belum tau siapa sebenarnya orang diatasnya.
"Do Kyungsoo... apa kepalamu terasa masih sakit? Ah.. maafkan Park ini yang telah memukulmu dengan gitar yah?"
"Park? Park Chanyeol?" Tanya Kyungsoo takut takut.
"Ahh.. kau mengingatku Do Kyungsoo, lama kita tidak berjumpa" Chanyeol membelai wajah Kyungsoo lagi dengan pisau.
"Apa maumu?!" Kyungsoo berteriak kencang dan membuat Chanyeol marah.
"Apa mauku?"
'PLAK!!'
Tangan besar Chanyeol menampar pipi putih Kyungsoo dengan kerasnya sehingga membuat sudut bibirnya sobek.
"Mauku adalah membunuhmu! Melenyapkanmu!! Hingga dunia ini tak lagi mengenal Do tak lagi mengingatnya! Do harus dimusnahkan!!" Chanyeol berteriak sehingga membuat Kyungsoo sangat ketakutan memegangi pipinya yang terasa perih akibat tamparan Chanyeol.
KAMU SEDANG MEMBACA
Why Always Me?🔞 [END]
FanfictionAku hanya ini bahagia -DKS Kemarilah, disini dirimu akan bahagia, dineraka bersamaku -PCY