DUA

9.1K 872 34
                                    

.
.
.

Kyungsoo bisa sedikit bernafas lega sekarang, hutang hutang mendiang ayahnya sudah terlunasi sepenuhnya, ia teringat akan bantuan Kai yang memberinya uang cukup banyak, tanpa dia Kyungsoo pasti tidak akan mampu melunasinya.

Dirinya yang sudah bersiap pulang kerumah, kali ini dia pulang lebih awal karena Minseok sedang ada acara keluarga katanya, jadi ya Kyungsoo bisa bermain main dulu sebelum pulang kerumah, lagi pula hari masih sore.

Kaki kecilnya melangkah di senja yang indah dan tenang, ia menghirup nafas panjang kemudian melangkahkan kembali kakinya ke pesisir sungai besar, merasakan hembusan angin yang menerpa wajah putihnya.

"Aaaaaaaaaaaaaa.......!!!!!!! Sampai kapan!!!!!!!!! Kapan derita ini akan berakhir?????????" Jerit Kyungsoo ditepi sungai yang sepi.

Ia berteriak sekeras mungkin untuk meluapkan segala derita yang tak pernah ia ungkap.

"Aaaaaaaaa.....!!!!!!!!!!!" Kyungsoo berteriak sekali lagi.

"Ya!!!" Terdengat teriakan seseorang dari belakang.

"Eh, e-mianhae" Cicit Kyungsoo takut takut ketika segerombolan siswi sekolah yang terlihat terganggu dengan teriakan.
"Kau pikir ini rumahmu?" Tanya seorang gadis dengan rokok ditangannya.
"Mianhae aku tidak tahu jika ada orang disini" jawab Kyungsoo menunduk.

"Yaa... kalian membuat si manis ini takut, jja... jangan takut dengan kami, kami baik kok" seorang gadis dengan botol soju ditangannya mendekati Kyungsoo dan membelai pipinya membuatnya merinding.

"Manis sekali dirimu..." gadis yang lainnya mendekat dan menyentuh bagian privasi Kyungsoo.
"J-jangan"
"Wae? Apa kau tidak ingin kami puaskan?"
"Ku mohon, ja-jangaan..."











.
.
.











"Hiks, hiks... eommaa..."

"Eomma...."

'Srek'

'Srek'

Seorang pemuda berjalan gontai dengan badan penuh luka, baju yang sudah tidak karuan, air matanya yang berlinangan, akan membuat siapa saja yang melihatnya pasti akan iba.

"Kyungsoo?! Apa yang terjadi denganmu nak?" Tanya seorang wanita paruh baya saat melihat keadaan Kyungsoo yang sedemikian rupa.
"Bibi..."

"Aigoo... kenapa siswa sekarang menyeramkan sekali oeh? Jangan kesana lagi Kyung, disana memang tempatnya anak anak nakal" ucap bibi Kim sembari mengobati luka luka diwajah Kyungsoo.
"Kyungsoo?!" Kaget seorang pemuda saat melihat keadaan Kyungsoo yang sangat memprihatinkan.

"Kyungsoo-yah apa yang terjadi padamu?! Apa orang brengsek itu lagi?"
"Aku tidak apa, Kai. Bukan, gadis SMA hampir.... yah begitulah, aku menolak dan mereka memukuliku, untung datang seseorang yang menolongku" Jelas Kyungsoo yang masih bisa tertawa.
"Kyungsoo-yah..." Kai membawa Kyungsoo kepelukannya.

Kyungsoo terkejut dengan yang Kai lakukan, ia senang, senang orang yang disukainya memeluknya. Perlahan tangan Kyungsoo membalas pelukan Kai dan mengelus punggung kokoh pemuda itu.

Kyungsoo memang sudah lama tertarik dengan Kai, ketulusannya kelembutannya, senyum manisnya yang selalu tersungging untuk dirinya. Namun ia selalu sadar jika orang sepertinya tak akan mampu untuk bersanding dengan pria tampan dan mapan itu.

Why Always Me?🔞 [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang