TIGA BELAS

7.9K 702 85
                                    

.
.
.

Manik hitam Chanyeol terus berputar mengikuti gerakan badan Kyungsoo yang terus berpindah posisi dari satu tempat ketempat lain dengan lincahnya, tangan kecilnya sibuk menaruh berbagai macam masakan dimeja makan yang sudah ia siapkan untuk Chanyeol. Ya, bagi Chanyeol hanya dirinya, tapi nyatanya disana ada Chen yang sama sekali tak dianggap keberadaannya.

"Aku menyeduh teh untukmu, emm.. Chanyeol apa kau tidak merasa pahit jika minum teh tanpa gula seperti ini?" Kyungsoo menaruh secangkir teh dengan kepulan asap diatasnya kehadapan Chanyeol yang sedang menatapnya intens.

"Akan terasa sangat manis jika melihatmu, dan apa ini? Teh ini dibuat olehmu, pasti sangat manis" Jawab Chanyeol tanpa melepas pandangannya dari Kyungsoo.

"Brrrtttthhhh!!" Chen menyemburkan teh yang sedang diseruputnya dan menatap Chanyeol dengan tatapan jijik.

"Kyungsoo-yah, suapi aku ya?" Pinta Chanyeol dengan manjanya, membuat maid yang sedang sibuk dengan pekerjaannya terhenti seketika saat mendengar rengekan majikannya yang selama ini mereka cap seorang majikan yang kejam dan dingin.

"Apa yang kalian lakukan?!" Sentak Chanyeol menyadari para maid yang sedang bekerja menatapnya dengan tatapan aneh.
"Ayo Kyung, aku ingin roti selai itu" Kyungsoo yang awalnya juga sedikit kaget langsung meraih roti berselai kemudian mendekati Chanyeol dan duduk disebelahnya.

"E-e aku sudah selesai, aku akan menyiapkan mobil, ayo ayo semuanya pergi, kerjakan pekerjaan lain" Chen yang tak dianggap sepertinya sudah tidak tahan berada disana, dirinya pergi dari meja makan dan menggiring semua maid untuk melakukan pekerjaan lain.

"Ch-chan..." lirih Kyungsoo karena merasa tidak enak sudah menganggu acara sarapan pagi itu.
"Sudah biarkan saja, suapi aku saja, aaa..." Chanyeol membuka mulutnya layaknya anak kecil yang menunggu suapan dari ibunya.

Kyungsoopun mengarahkan roti dengan selai merah itu kedepan mulut Chanyeol yang selalu menciumnya setiap saat.

"Aku sudah membuatkan banyak makanan untukmu, kenapa kau hanya memakan roti?" Tanya Kyungsoo memanyunkan bibirnya imut karena masakannya tak dihiraukan Chanyeol.
"Ah, maafkan aku sayang... disetiap pagi aku terbiasa makan roti, maafkan aku..." Chanyeol merasa bersalah karena sudah mengabaikan masakan Kyungsoo.

Chanyeol mengusap pipi gembul Kyungsoo yang begitu halus ditangannya, kemudian menciumnya cepat.

"Ch-chan..."
"Jja aku ingin mencicipi masakanmu, awas saja yaa, kalau tidak enak aku akan menabok pantatmu" ancaman Chanyeol membuat Kyungsoo manyun.

"Kenapa? Kenapa hanya makan roti, ahjuma sudah memasak banyak untukmu kan?" Kyungsoo menatap Chanyeol begitu serius.
"Aku... aku hanya menyukai masakan eommaku" Jawab Chanyeol dengan nada bergetar yang amat kentara.

Kyungsoo menangkup pipi Chanyeol yang terasa dingin di telapak tangannya yang hangat.

"Jangan seperti itu..." Dielusnya pipi tirus milik Chanyeol dengan tangan mungilnya.
"Aniyaa... ayo sekarang aku ingin mencicipi masakanmu..." rengek Chanyeol yang dimanja manjakan.

Dengan senang hati Kyungsoo mengambil nasi hangat yang sudah di tata dimangkuk dengan asap yang mengepul diatasnya, mengambil beberapa sup ikan buatannya dan juga sayur sayuran hijau.

Why Always Me?🔞 [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang