#Tiga

5.8K 262 9
                                    

Malaikat Juga Tahu - Dewi Lestari





Salwa melamun. Sejak tadi Ia memandang kosong ke arah kertas karton yang masih tergulung rapih lengkap dengan plastik bungkusnya. Salwa menghela nafas berat. Entah kenapa jadi tak fokus bekerja begini. Padahal acara sudah lusa dan masih banyak yang belum dibereskan. Gosip yang tadi pagi Agnes beritahu masih belum bisa hilang dari benaknya.

Asya itu siapa,sih? Anak baru masuk kok udah bisa berangkat bareng sama Arel? Salwa yang sudah kenal hampir tiga tahun boro-boro diantar sekolah. Diajak bicara saja hampir gak pernah.

"Sal?"

"EH!"

Gadis itu terlonjak. "Eh,eh kenapa?" ucap Natasha jadi bingung. Salwa jadi malu sendiri. Gadis itu merunduk, pura-pura bekerja membuka kertas karton dari plastik pembungkusnya. "Nggak,gak apa," ucap Salwa pelan.

Natasha mendekat. Menarik satu kertas karton yang sudah terbuka lainnya, "ini udah ada yang dibuka. Kenapa lo buka lagi yang baru?" ujar Natasha membuat Salwa kikuk, "ah..anu...gue gak lihat," ujar nya meraih kertas dari tangan Natasha dan merunduk fokus mulai bekerja.

Natasha mengulas senyum. Gadis itu ikut menarik kertas karton lain dan mulai menggambar pola di sana. "Lo mikirin apa lagi,sih? Arel?" tanya nya. Salwa menegak, "nggak,nggak. Gak ada," alibi nya.

Natasha tertawa renyah. Mengikuti pelan Salwa sambil tertawa meremehkan, "lo kalau mau boong mending les dulu,deh biar gak bego-bego amat," ujar Natasha. Salwa tersenyum kecut,menyampirkan anak rambutnya yang jatuh ke telinga kirinya. Gadis itu melongos keras,membanting kecil kertas karton dan spidol dari tangannya. Salwa berdecak,kemudian mendorong kecil barang-barang yang ada di hadapannya. "Gue tuh bingung,Nat..." cicit nya.

Natasha menautkan alis, "bingung kenapa?" tanya nya. "Itu,tadi pagi Agnes bilang kalau Arel tuh datang ke sekolah bareng anak baru itu. Siapa sih,namanya? Asya? Tasya? Nasya? Siapa pun lah itu," ujar nya sebal. Natasha agak maju,kemudian kembali fokus mendengarkan. "Maksud gue tuh,apa ya.... Ini anak baru,Nat. Kok udah bisa datang ke sekolah bareng Arel? Sedangkan gue? Ya ampun,padahal dari jaman ospek juga gue udah dijodoh-jodohin sama Dia. Tapi diajak ngobrol aja hampir gak pernah. Instagram aja kalau gak gue DM duluan,gak bakalan di follback," keluhnya panjang lebar.

Natasha menekan bibir bawahnya. Ia tersenyum tipis. Gadis itu mendekat,mencoba mendengarkan Salwa lebih jelas lagi. "Terus,lo sekarang mau nya gimana?" tanya Natasha. "Gue mau nyamperin si anak baru,Nat. Gue udah kesel banget. Emangnya Dia siapa berani-berani nya deket sama Arel?" gerutu Salwa lagi. Kali ini kedua tangannya mengepal.

Natasha menyeringai, "lo yakin mau nyamperin si anak baru? Emangnya lo siapa berani-berani labrak Dia gitu aja?"

Dan saat itu juga Salwa membeku. Gadis itu menelan saliva nya. Tangannya mengepal,dan buku-buku kuku nya memutih.

***

"Rel,"

Areon menghela nafas. Tangannya langsung menarik ponsel dari tangan Arel dan segera memasukkan ke dalam saku celananya. Arel berdecak. Alis nya naik satu dan kedua matanya memicing neminta penjelasan.

"Apa?!" ujar nya. "Lah? Gue yang harusnya nanya ada apa," ujar Areon. Arel mengerutkan dahi. Cowok itu benar-benar bingung. "Lo tadi pagi datang ke sekolah bareng sama Asya,emang?" tanya Areon. Arel beranjak,meraih toples kacang dan melahap isinya, "iya. Emang kenapa?" tanya nya masih bingung.

 'A' SeniorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang