6. Jalan

62 1 0
                                    

"So don't call me baby,unless you mean it."

"Terus kita sama siapa boncengannya?" Seru hilda kemudian.

"Lu sama gue da,nadine sama vanno,arsya sama arfa,lila sama reza,deva sama vina,nah terus vinno sama vani." Ucap akrom menjelaskan.

"NO!!!" Ucap arsya-arfa dan vani.

"Bawa virus mematikan dia!!" Ucap arsya dan vani serempak.

"Idih emang siapa yang mau sama lu?!" Ucap arfa.

"OGAH!!" Ucap arsya dan arfa bersamaan.

"Udah kenapa sih terima aja!! Lu berdua mah ribet dah!! Si vanno sama nadine aja diem aja,gak debat kaya lu!!" Ucap reza kesal.

"Tau. Malah lama-lama in aja tau gak jalannya ini!!" Ucap lila menimpali.

"Oke kita kalah!"

"Yaudah ayo kita jalan dah sekarang,takut keburu sore."

Semuanya sudah naik ke motor masing-masing,terkecuali vani dan arsya. Mereka berdua enggan bersama dengan kedua cowok aneh itu. Dan mereka menyesal ikut acara yang sudah mereka buat sendiri.

"Naik ayo yang." Ucap vinno sambil mengedipkan sebelah matanya.

"Oke gue naik tapi stop bilang yang yang an terus juga itu matanya mau gue colok pake pulpen?!!" Ucap vani sarkastik.

"Oke ni selow-selow gak usah segala ngancem mau nyolok mata indah gue pake pulpen." Ucap vinno.

"Yaudah ayo ni naik."

Vani pun akhirnya naik ke motor vinno,sedangkan arsya masih ragu dan kesal dengan arfa.

"Heh!! Lu mau naik gak sih? Gue tinggal nih!!"

"Kalo bukan karena acaranya temen-temen gue,gue juga ogah sama lu!!" Ucap arsya akhirnya. Lalu ia naik ke motor arfa,tapi ia tidak sampai.

"Ini motor lu gimana sih?!! Susah banget dah gue naiknya!! Tolongin elah!!" Ucap arsya kesal tapi masih mencoba naik ke atas motor arfa.

"Makanya jadi orang jangan pendek-pendek."

"Minta di ajak gelut ya lu!!"

Lalu arsya mendengus kesal. Tak lama kemudian arfa turun dari motornya. Kemudian ia menggendong arsya dan meletakkannya di jok belakang motornya. Setelah itu ia naik ke atas motornya dan menyalakan motornya. Lalu ia melaju sampai di gerbang sekolah karena teman-temannya yang lain sudah menunggu di gerbang sekolah.

Arsya yang masih kaget karena di gendong arfa pun hanya terdiam,pikirannya terputar soal kejadian yang baru saja ia alami. Bahkan saat di perjalanan pun arsya hanya diam saja.

Arfa yang bingung pada arsya pun lalu melihat arsya dari spion motornya.

Lucu.

Arfa lalu tersenyum melihat arsya yang diam seperti itu. Setelah itu ia tersadar atas lamunannya terhadap arsya.

"Apaan dah gue bilang dia lucu,nyebelin iya!! Idih ogah gue sama dia dah,benci gue sama dia!!" Ucap arfa dalam hati.

Tak terasa mereka sudah sampai di pc. Lalu mereka pun turun dari motornya. Arsya yang belum tersadar dari lamunannya pun segera di sadarkan oleh nadine.

"Sya,yuhuuu... udah nyampe pc nih." Ucap nadine sambil melambai-lambai kan tangannya di depan wajah arsya.

"Eh,iya udah sampe."

"INI GIMANA CARANYA GUE TURUN YA ALLAH??!!" Ucap arsya bingung.

"Ck. Ribet lu ah." Ucap arfa.

Lalu arfa menggendong arsya kembali untuk menurunkannya dari motornya.

"ASTAGA ARSYA DI GENDONG ARFA?? OH MY GOOD ARSYA!!!! Gue mau jugaaaa!!!" Ucap nadine histeris.

"Ya rabb,nadine kapan histerisnya bisa di kontrol??" Ucap vani sambil menadahkan tangannya.

"Tahun depan." Ucap vanno tiba-tiba.

"HAH??!!!"

"Kenapa?"

"Keajaiban dunia vanno ngomong kaya begini."

"Abang ku sudah kembali berkat kakak ipar histeris. Aku senang sekaliii.... tralala trilili..." ucap vinno senang lalu ia mengelilingi lapangan parkir yang ada di mall tersebut.

"Gila." Ucap vanno.

"Hehehe... abis aku tuh seneng bang,abang akhirnya udah ngomong lagi. Di apain ya sama si kakak ipar tadi dijalan??" Ucap vinno,lalu ia memicingkan matanya pada nadine.

"APA LIAT-LIAT?!!" Ucap nadine galak.

"Ampun kakak ipar ampun. Gak lagi suer ✌." Ucap vinno sambil cengengesan.

Nadine pun hanya membuang mukanya. Lalu ia mengajak semuanya agar segera masuk ke dalam mall tersebut,karena ia sudah tidak sabar ingin menjelajahi mall tersebut.


FASYATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang