"Jika kita bisa memilih,gue gak mau terus-terusan kaya gini. Capek!"
"Jadi kita mau bikin tentang apa nih?" Tanya vina.
"Hmmmm...... apa ya?"
"Cinta?"
"Sahabat?"
"Ah gue tau,kita bikin puisi tentang arsya sama si arfa aja,gimana?" Usul nadine yang langsung diangguki oleh mereka semua,terkecuali arsya.
"Kok gue sama si setan sih? Gak!! Gue gak mau!! Yang lain yang lain!!" Teriak arsya yang mengundang perhatian satu kelas tersebut.
"ARSYA!!"
"Iya bu,maaf."
"Gimana kalo tentang si nadine sama vanno aja,tapi yang bikin si nadine juga." Usul akrom yang dibalas jitakan nadine di kepalanya.
"Enak aja lu,gak ah,gak mau."
"Udah puisinya tentang lu sama vanno aja nad,biar resep atuh."
"Iya nad,udah lu aja,dapet feel nya nanti tu puisi." Balas vina yang diangguki oleh semua.
"Yaudah,iya iya. Tapi nanti,pas gue lagi mood bikin."
"Najong. Bikin dulu lah nenek,lu mah kebiasaan dah." Ucap hilda sebal.
"Biarin. Udah ah gue mau ke toilet dulu."
"Mau ditemenin gak nad?" Tanya hilda. Yang dibalas gelengan kepala dari nadine. Setelah itu,ia segera meminta izin kepada bu ratna dan di 'iya' kan. Nadine pun segera melenggang pergi dengan wajah yang sumringah.
"Pasti dia mau ke kelasnya vanno dah,gak mungkin banget izin ke toilet wajah sumringah gitu." Ucap vina yang dibalas anggukan dari teman-temannya.
"Biarin aja,kali aja si vanno di tempelin gituan,meleleh." Balas akrom santai.
"Lu kata kutub es?" Jawab hilda.
"Lah iya,kan banyak kutub es disini mah,salah satunya temen lu tuh."
"Siapa yang lu maksud?" Sahut arsya sewot.
"Ampun mamak,aku gak macem-macem lagi. Suerrr."
"Hm."
5 menit kemudian..........
"Vina,kemana si nadine? Kok dia gak balik-balik daritadi?" Panggil bu ratna tiba-tiba kepada vina.
"Gak tau bu."
"Coba kamu susul temenmu itu."
"Baik bu."
"Gue ikut." Ucap arsya datar.
"Ayo sya."
Dalam sekejap,arsya dan vina pun hilang tertelan tembok-tembok kelas yang menjulang tinggi.
***
"Di toilet ada?" Tanya vina.
"Gak ada."
"Berarti bener dugaan gue,dia ke kelas vanno. Ayo sya,kita ke atas." Ajak vina. Namun belum sempat mereka berjalan,arsya segera melepas pegangan vina darinya.
"Ada apa sya?" Tanya vina.
"Lu aja deh yang nyusul si nadine ke atas,gue disini aja."
"Ada arfa?" Tebak vina yang dibalas anggukan oleh arsya.
"Yaudah gue keatas,lu tunggu sini ya. Jangan kemana-mana." Pesan vina sebelum meninggalkan arsya disana.
KAMU SEDANG MEMBACA
FASYA
Teen Fiction"Cinta? Menurut gue cinta itu sebuah misteri yang kita gak tau kapan ia hadir dan kapan ia pergi,ia selalu ada tanpa adanya persetujuan dari si pemilik hati." - Arsya Putri Meigantara "Benci? Kata orang benci itu itu beda tipis sama cinta,tapi yang...