23. Hukuman -2

7 0 0
                                    

"Kita jadi sahabat tuh harus seirama, kalo yang satu di kata-katain, yang lain ikut bar-bar." - Arfa

Sekembalinya dari toilet, wajah vani merah padam, seperti menahan marah. Vina yang langsung peka langsung tau apa penyebab kembarannya sampai itu.

Pasti gara-gara si rio, temennya cecunguk kampret itu. Batin vina

"Kenapa lu ni? Sampe merah gitu muka lu?" Tanya hilda.

"Itu tuh gara-gara kakak kesayangan nya nadine!" Seru vani.

"Lah??!! Abang gue aja beda sekolah sama gue!" Ucap nadine heboh.

"Si rio yang gue maksud!! Dia ganggu gue!!" Seru vani sembari memelankan suaranya kala manusia yang ia maksud datang ke kantin bersama dengan teman-temannya.

Vinno yang panas mendengarnya langsung beranjak menghampiri rio karena ia dengan berani mengganggu vani nya.

"Heh!! Kutil kuda!! Lu ngapain gangguin cewek gue, hah?!!!"

"siapa? gue?" unjuk rio pada dirinya.

"ya iyalah lu! yakali gue manggil adek lu!" 

"Kenapa? Oh, tau gue. Gara-gara vani gue deketin. Jadi lu marah? Hahaha......" Sindir rio yang membuat vinno semakin memanas. Langsung saja vinno memukul kakak kelasnya tersebut. Suasana kantin semakin runyam kala riko ikut andil dalam membantu temannya membalas pukulan. Arfa yang melihat temannya di keroyok , membantu untuk memisahkan mereka, namun kata-kata kasar terucap dari mulut riko yang seakan sengaja membuat suasana kantin semakin keruh. Tak terima, segera saja arfa menonjok riko dan terjadilah perkelahian sengit diantara mereka berdua. banyak dari teman-teman arfa dan arsya yang melerai mereka, namun mereka kalah akan amarah yang di timbulkan dari kedua belah pihak. Tak lama, bu dewi selaku guru BK/BP meneriaki mereka berempat dan menyuruh anak-anak murid yang berkumpul disana untuk segera bubar. teriakan kecewa dari anak-anak,membuat riuh suasana kantin.

"kalian berempat, ikut ibu ke ruang BK sekarang!!!!! dan kalian, kembali ke kelas masing-masing!!" ucap bu dewi tegas.

"baik bu."

"kita tunggu di kelas ya bro!" ucap deva sembari memberikan rangkulan guna menenangkan mereka berdua dan pergi bersama dengan yang lainnya.

                                                                                                       ***

Di tempat lain, arfa, vinno, riko dan rio sedang menjalankan hukuman mereka, yaitu membersihkan toilet sampai bersih dan diskors selama 3 hari, serta surat pemanggilan orang tua.

"Apa bagusnya vani ya sampai ni anak bocah cinta mati sama dia? HAHA...." ejek riko yang kembali menyulut emosi vinno namun segera ditahan arfa dan mereka kembali menyelesaikan hukuman bu dewi agar cepat-cepat keluar dari 'lingkaran syaiton' kalo kata akrom mah. lebih tepatnya Syaitonirojim. tapi kalo kata hilda mereka itu iblis yang menyamar jadi anak SMA.  tingkah lakunya itu loh, bikin emosi jiwa, tapi anehnya si nadine tuh demen sama mereka. Heran kadang sama manusia satu itu. Ya walaupun kata nadine dihatinya hanya ada vanno seorang, tapi tetep aja dedemenannya begituan. ASTAGA!!

Gak lama nadine yang abis dari kelas vanno ke toilet, mulai lah centilnya keluar kala ngeliat kak riko kesayangannya yang lagi dihukum bersihin toilet cewek.

"eh kak riko, mau dibantuin sama aku gak bersihin toiletnya? free nih aku." tanpa berpikir panjang, rio segera meng-iya kan dan memberikan alat-alat kebersihan kepada nadine dan meninggalkannya begitu saja. Rio pun sama, memberikan peralatannya kepada nadine dan pergi menyusul riko.

"Lu mau aja di bodohin sama cecunguk itu? Dibayar berapa sama dia?!" Tanya arfa pedas.

"Jangan nyelekit gitu napa bahasa lu fa, kakak ipar gue nih. " Ucap vinno berusaha mencairkan suasana agar nadine gak baper. Tapi ya namanya nadine udah kebal sama spesies cowok dingin, jadi ya cengar-cengir aja dia di gituin.

"Kan gue belajar jadi istri dan ibu yang baik buat suami gue, si vanno. Jadi gak papa dong. Itung-itung amal juga. Ya gak adik ipar?" Kata-kata nadine sukses bikin arfa melotot, apa-apaan nih anak, masih anak SMA tapi pikirannya udah kesana aja. Kalo bukan temennya arsya, dia bakal--

Eh kok jadi mikirin tu anak sih, amit-amit dah suka sama si arsya, jauh-jauhhhh, hush..... hush.... pergi jauh sono!

Mencoba bodo amat sama perkataan nadine yang nyeleneh, arfa meneruskan hukuman yang tertunda. Di lain tempat, arsya yang di tugaskan oleh bu hera untuk jemput nadine sendirian di hadang oleh dua cecunguk. siapa lagi kalo bukan riko dan rio. ada aja matanya gitu ngeliat modelan arsya lagi jalan di koridor. 

"sendirian aja sya? mau kemana? gue temenin ya?" Tanya riko sok manis.

pada dasarnya arsya cuek sama cowok modelan kaya gitu, jadi langsung jalan aja anteng. tiba-tiba tangan arsya ditarik sama riko. tapi belum sempat arsya balik badan, vanno ngelepasin tarikan tangan riko ke arsya. Riko yang kesel, akhirnya pergi dari sana bersama rio tentunya. Tanpa ba bi bu, vanno melenggang pergi dari sana dan arsya malah jadi mikir. vanno abis di cekokin obat apaan sama nadine jadi ada peduli nya? sama temennya nadine lagi. ajaib!!!

Sambil geleng-geleng kepala, ia meneruskan penelusuran mencari nadine ke toilet. Sayup-sayup terdengar suara nadine berbicara kepada seseorang, sesegera mungkin arsya langsung mencari. Sesampainya disana, arsya keheranan dengan nadine, bilang izin ke toilet karena udah kebelet pipis, eh pas nyampe sini malah jadi bersihin kamar mandi. Pantes aja tadi ketemu cecunguk. Ternyata.... temen nya yang satu ini bloon. Astaga!!!

Tersadar akan sosok baru disana, vinno segera menengok. Dan benar saja, arsya sudah berdiri disana seraya menunjuk nadine untuk di panggilkan.

Vinno langsung saja mengeplak nadine, karena takut akan sosok arsya, katanya berasa lagi liat kembarannya arfa versi cewek, tapi yang lebih serem.

"Apa sih vin? Gue lagi bersihin lantai nih, diem napa, nanti gue kepeleset, jatuh, kan gak lucu!"

"Eh, itu si arsya dateng!!! Cepetan lu pulang, gue takut weyyy!!!" Ucapnya pelan.

"Iya-iya. Nih, pegang ya barang-barangnya depar, bubay semua, aku pergi dulu yaaw." Pamit nadine heboh, sampai-sampai arsya menarik kerah bajunya, karena terlalu lebay. Dan mungkin malu akan sikap temannya yang satu itu.

"Untung kakak ipar, kalo bukan udah gue jadiin pacar nih. Eh tapi di hati gue kan tetep ada nama Ravania Alexandra seorang." Omongnya sendiri.

Arfa yang telah selesai menjalankan hukumannya, segera pergi dari sana. Vinno yang tersadar arfa telah selesai menyelesaikan tugasnya, langsung cepat-cepat menyelesaikan tugasnya dan menyusulnya ke kelas.

***

Setibanya arsya dan nadine di kelas, langsung saja ia di panggil bu hera dan di ceramahi abis-abisan. Bagaimana tidak, nadine hilang selama 2 jam pelajaran dan beralasan ke toilet namun tidak balik-balik. Terus-terusan ia beralasan menyangkal semua ocehan bu hera. Karena sudah emosi di ubun-ubun, bu hera langsung memberikan hukuman  hormat ke bendera kepada nadine. Tak lupa arsya juga kena, karena lama dalam memanggil nadine kembali ke kelas. Belum sempat arsya protes, bu hera langsung meneriak kan "CEPAT!!!" kepada mereka berdua. Akhirnya mau tak mau mereka keluar kelas dan menjalani hukumannya. Dengas dengus saling beriringan antara nadine dan arsya saat menjalani hukumannya. Padahal sebentar lagi istirahat, tapi mata pelajaran bu hera habis setelah istirahat. Yang artinya mereka di hukum sampai sesudah istirahat dan menahan malu di liatin kakak-adek kelas. Jangan lupa arfa cs juga liatin mereka nantinya yang notabene jadi temen deket arsya cs sekarang.

Selamat liburann readers-readers kuuu 🤗🤗
Selamat Natal dan Selamat menyambut tahun 2020 , gak kerasa udah tinggal hitungan jam ya mau ke tahun depan 🤭

Sengaja di Up di penghujung tahun 2019, biar gak gabut kalian nunggu jam 00.00 nya hehehe....

Selamat membacaa!!! 🤗🤗

FASYATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang