24. Hukuman. Lagi?

16 0 0
                                    

Hallo readers!!! gimana cara kalian menghabiskan masa karantina ini? nonton film? baca wattpad? kuliah online? belajar online? nonton youtube? hahaha.... kayanya kita udah ngabisin semuanya episode kali ya? gak kerasa udah masuk 1,5 bulan kita dirumah aja. hal-hal yang biasanya kita bisa lakukan di luar rumah jadi terbatas karena adanya covid-19 yang sudah masuk dan menginfeksi sebagian masyarakat di indonesia. semoga kita yang sehat bisa tertib dalam menjalankan aturan yang sudah pemerintah imbau ya, tetap pake masker kalo kemana-mana dan jaga jarak aman minimal 1 meter dan yang sedang sakit atau pun yang terinfeksi semoga cepat sembuh dan dapat menjalankan aktivitasnya kembali. jangan lupa minum vitamin, jika tidak ada makan lah buah serta sayuran ya biar imunnya tetap terjaga. SELAMAT MEMBACA!!!





"Yang terbaik dari diri gue adalah tetap menjadi diri gue sendiri dan bahagia. itu lebih dari cukup untuk gue."

Kringggg!!!! Kringgg!!!!

Damn!
Bel istirahat telah berbunyi yang artinya mereka berdua akan jadi tontonan gratis selama 30 menit.

"Oke, gue tabah jadi tontonan gratis, yang penting bisa liat vanno walaupun nantinya vanno gak liat gue." Ucap nadine dalam hati.

Huffftttt.......

"Udah di hukum sama bu hera, mataharinya terang benderang bet dah ah, gak ngertiin kondisi gue nih matahari!" Gerutu nadine sembari mengerjakan hukumannya.

"Sama gue. bukan. lu sendiri." Sindir arsya.

Yang di sindir cekikikan, biar gak bosen katanya. Tanpa mereka berdua sadari, arfa cs melewati lapangan dimana mereka di hukum.

"Eh eh!! Itu si arsya sama nadine kan? Kenapa tuh mereka? Di hukum?" Tanya deva kepada teman-temannya.

"Jualan gorengan. Ya iya lah di hukum, ya kali jualan gorengan di tengah-tengah lapangan sambil hormat! Gimana sih lu dev....dev!!" Balas reza sebal.

"Ya kan gue nanya bang, Yaudah yok samperin." Ajak deva yang dibalas anggukan mereka, terkecuali si es batu, arfa dan vanno.

Nadine yang tersadar seketika gelagapan, ketika mereka sudah ada di depan matanya.

"Eh, kapar. Di hukum? Sama dungss kaya kita tadi, ya gak fa?" Sapa vinno kepada nadine.

Hm.

"Eh arss..... gak jadi deh. Atut akuuu sama mbaknya." Ucap vinno ketika melihat ke arah arsya yang memandangnya tidak santuy.

"Y." 

"kalian kenapa di hukum?" tanya reza kepada nya.

"biasa lah, bu hera tidak santuy, gue ke toilet, kelamaan, di panggil arsya, eh balik-balik gue sama arsya malah di hukum suruh hormat bendera sampe pelajarannya kelar, sedangkan pelajaran dia kelar setelah istirahat, kering.....kering dah gue disini sama dia." ceritanya seraya melirik arsya disampingnya.

"yaudah nih, minum biar gak kering, ada lebihan air mineral tapi maaf ya cuma ada satu." beri deva.

"Iiihhh...... gak papa kok.... nanti gue berdua sama arsya minumnya. thank youuuu devdevv... paling- paling dehhh....emang laki paling PEKA!" ujarnya seraya menyindir vanno yang tak ada peka-pekanya, tapi vanno nya disindir kaya mana juga bodo amat.

"mau lu sindir kaya gimana juga dia mah gak bakal noleh nad, mau lu koprol depan dia juga gak di urusin." tutur akrom.

"yeuhhh... gak tau aja lu krom, cakapar gue ini kan strong banget anaknya kaya gue yang lagi mengejar cintanya vani." ujar vinno seraya memakan snack yang dibawanya dari kantin tadi.

"mau lu itu mah vin." toyor akrom yang gregetan dengan vinno.

"EEHHHHHHHHHH...............KALIAN KENAPA??!!!!" heboh vani-hilda tiba-tiba yang mengundang kegaduhan di lapangan.

"LOH KOK KALIAN DI HUKUM? SAMA SIAPA?!!  SINI BILANG SAMA GUE, BIAR GUE TOYOR!!!" ucap vani berapi-api.

"sama kembaran lu tuh, si bu hera. masih berani lu emang sama dia?" ucap nadine yang langsung disambut gelengan kuat dari vani. "kalo itu sih mamak monster, gak berani gue sama dia, mending diriku cari aman aja kalo sama dia mah."

"kalian kok bisa sampe di hukum sama bu hera? kalian ada salah apa ke bu hera? bandel ya kalian cabut dari pelajarannya?" tanya lila selidik.

"tanya ke vina atau akrom ajalah la, capek gue jelasinnya." ucap nadine lelah. karena dirinya tadi sudah bercerita kepada sixboys bagaimana kronologinya sampai-sampai dirinya dan arsya di hukum."

"jadi gimana ceritanya sampai-sampai adinda nadine dan adinda arsya sampai di hukum oleh ibu ratu hera?" ucap vani lebay. ketularan lebaynya nadine.

"jadi... si nadine ini izin ke toilet--"

"ohh.... gue udah tau nih endingnya, pasti nadine yang bandel kan, gak balik-balik sampe habis pelajarannya ibu ratu, jadinya ibu ratu murka?" "tapi kok si arsya juga kena? wahhh..... syaa... lu ngapain lu sampe di hukum juga bareng nadine? bandel lu ya ketularan nadine?" tanya vani panjang lebar.

"gak. gue dihukum gara-gara dia gak balik."ucap arsya singkat-padat.

"tolong terjemahin ucapannya arsya, ra mudeng aku tuh. singkat banget allahu." vani pusing menghadapi kata-kata arsya yang penuh teka-teki, tapi berat an nadine sih harus memahami vanno yang masya allah minta di jedug in. kenapa curhat?

"makanya bambang dengerin dulu orang cerita, jangan di potong-potong seenak jidat kau!" balas vina sengit. yang dibilangin cengengesan malu. kebiasaan.

"hehehe...... yaudah lanjutkan ceritanya." vani langsung menyimak apa yang vina ceritakan.

"astaga!!! emang ya biang bucin vanno gini nih, ada aja bandelnya!" vani jengah dengan tingkah laku manusia yang satu ini, tapi kok seperti ada yang aneh ya?  "eh....bentar bentar. kok? EH KOK LU JADI PINDAH HALUAN NGEBUCININ KEMBARANNYA SIH NAD??!!"

"iihhh...... kok jadi gue di tuduh bucin ke vinno sih ni? jadi tadi tuh gue lama di toilet curhat sesama bucin tauuuu!!! persatuan bucinnya vanno-vina. tau ah!" karena sebal di tuduh yang 'iya-iya', akhirnya nadine pun pergi meninggalkan mereka semua, sedetik kemudian ia baru ingat bahwa dia dan arsya statusnya masih di hukum. alamat malu balik lagi ke sana...

"kenapa lu balik lagi? tadi bukannya kesel sama kita?" vina meledek nadine yang sok-sok an ngambek di depan sixboys. nadine yang malu tapi masih kesal pun mau tak mau menjawab pertanyaan yang vina lontarkan kepadanya. namun belum sempat menjawabnya, bel masuk pun berbunyi, menandakan mereka semua harus bubar dan meninggalkan arsya serta nadine di lapangan dengan terik mentari yang terang benderang.

"nih." tiba-tiba saja arfa melemparkan air mineral kearah mereka, sesegera saja nadine menangkapnya dan melabaikan tangan kepada arfa sebagai ucapan terima kasihnya.

"wihhh.... baik juga si arfa ngasih kita air mineral, mana masih dingin lagi." langsung saja nadine menenggaknya, "segarrr..." nadine meresapi air itu sampai-sampai tak sadar telah menghabiskan nya.

"Eh! lupa gue masih sama lu sya, malah gue minum sendiri. nih, masih ada minum dari deva, maaf ya sya, lupa gue kasih lu hehehe...." si empunya hanya memutar bola mata malas dan langsung saja mengambil air mineral tersebut dan menenggaknya juga.

***

"Akhirnyaaa..... selesai juga tuh hukuman! Gila ya bu hera, kram dengkul gue di suruh berdiri 2 jam di lapangan. Lu gak pegel apa sya diri terus daritadi?"

"ya." seakan malas menanggapi nadine, langsung saja arsya meminta izin kepada bu gita, selaku guru di pelajaran selanjutnya untuk ke UKS untuk berbaring sebentar disana. karena terkenal sebagai guru yang paling baik, akhirnya arsya di perbolehkan. 

"bu, saya juga mau izin ke UKS ya bu, sakit banget badan saya, encok kayanya mah bu kalo gak di lurusin, ya ya ya??" bu gita pun mengizinkan nadine untuk keluar juga, namun sebelum nadine benar-benar keluar, bu gita pun kembali berbicara, "kamu abis dari UKS jangan main-main ke kelas IPA ya, jangan main ke kelas vanno lagi, nanti kamu ibu tambahin lagi hukumannya." "asyiappp bu....." seketika nadine langsung berlari menyusul arsya yang sudah duluan ke UKS.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 22, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

FASYATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang