"Sebenarnya permainan takdir apalagi yang sudah alam ciptakan untuk kita berdua?"
"Ayo cepetan! Lama lu ah pada!" Ucap nadine sambil menarik tangan sahabat-sahabatnya itu.
"Elah sabar kenapa sih! Kaki gue cuma dua gak lebih,kalo kaya gurita mah gue udah secepat kilat kali!" Ucap vani sebal.
"Iya-iya. Gue tuh udah gak sabar tau mau beli novel senior's,udah gregetan pengen baca lagi yang versi novelnya!!" Ucap nadine gregetan.
"Iya ah bawel lu nad,gue kasih sepatu juga nih kalo lu masih berisik aja!"
"Yaudah ayo-ayo. Let's go!!"
***
Sesampainya di gramedia,mereka pun langsung berpencar mencari novel pilihannya. Sedangkan arsya masih diam di tempatnya,ia bingung mau ke arah novel-novel remaja atau mencari buku tentang psikologi.
Ya!! Arsya senang dengan buku-buku yang berbau psikologi,apalagi tentang kejiwaan seorang psikopat dan terkadang arsya juga sama seperti cewek-cewek pada umumnya,suka baca novel remaja,terkesan melow sih,tapi ya memang dibalik arsya yang cuek,dia juga suka galau-galau gak jelas sesekali.
"Lu gak ikut temen-temen lu?" Ucap arfa tiba-tiba.
"Gak tau."
"Lah kok gak tau?"
"Ya emang gak tau."
"Niat lu ikut mereka tuh ngapain coba?"
"Ikut aja."
"Dih gak jelas banget dah lu!"
"BODO!!"
"AMAT!!"
"Rusuh banget ya lu!"
Wleee....
Arfa tanpa sadar memeletkan lidahnya ke arah arsya. Arsya yang melihatnya pun mendelik kesal dan meninggalkan arfa sendirian.
"Dih malah gue ditinggalin."
"Biarin aja lu gue tinggal!! Lu lebih mirip anjing daripada manusia tau gak kalo melet gitu!"
"Eh!" Ucap arfa tersadar akan apa yang di perbuatnya barusan.
"Ngapain dah gue barusan? Idih gini amat dah gue,benci ah gue mah" Ucap arfa dalam hati.
"Mulai lunak kayanya si arfa tuh,udah gak beku lagi."
"Lu kata ikan kali ya lunak!"
"Typo va typo,maksudnya tuh cair."
"Iyain."
***
Arsya pun lalu menuju ke tempat novel fiksi remaja,arfa yang mengikutinya diam-dian pun mengernyit keheranan,ngapain arsya ke barisan novel-novel remaja,apakah arsya juga suka galau seperti cewek-cewek lainnya? Ah lelah arfa memikirkannya. Eh? Kenapa dia jadi memikirkannya? Dia kan benci arsya,sampai kapanpun itu!
Sampai suatu suara mengintruksi arfa.
"Ngapain lu disitu?" Ucap arsya.
"Eh? Enggak-enggak." Ucap arfa,lalu ia berlari menjauh dari hadapan arsya.
"Lah bocah kenapa dah? Bodo ah,lanjut nyari novel aja." Ucap arsya bodo amat.
***
"Hampir aja ketauan,fiuh..." ucap arfa sambil sambil mengelap keringatnya.
"Kenapa lu bro sampe keringetan begitu? Abis dikejar setan? Kan belum nonton udah ketakutan aja, Hahaha...." ucap akrom.
"Enggak,gak papa."
"Yakin?"
"Iya."
"Apa jangan-jangan lu abis lari dari arsya?" Tebak reza dan tebakannya itu tepat sekali.
"Engh...enggak-enggak! Apaan sih lu!" Ucap arfa panik.
"Ah masa??"
"Apaan sih lu?!!"
"Oh jadi sekarang arfa lagi kesemsem sama arsya toh wkwkwk." Ucap vinno meledek.
"Ah tau dah! Terserah lu pada aja!" Ucap arfa sambil melenggang pergi dari hadapan mereka.
"jiahh.... arfa ngambek cuyy di ledekkin begitu hahaha...."
Nah loh nah loh.... si arfa kenapa tuh jadi suka nguntit-nguntit arsya? Jangan-jangan.....
Deg deg an jantung ini saat dia memandangi aku,jadi salah tingkah sendiri....
Nah loh malah nyanyi wkwkwkwk,selamat membaca!!!kasih kritik dan sarannya ya untuk kelanjutan cerita ini,Have fun!!! 😄😄
KAMU SEDANG MEMBACA
FASYA
Teen Fiction"Cinta? Menurut gue cinta itu sebuah misteri yang kita gak tau kapan ia hadir dan kapan ia pergi,ia selalu ada tanpa adanya persetujuan dari si pemilik hati." - Arsya Putri Meigantara "Benci? Kata orang benci itu itu beda tipis sama cinta,tapi yang...