BAB 3

2.9K 368 4
                                    

°°°

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

°°°

Kyungsoo tidak tahu mengapa ia bisa terdampar di sebuah restoran Jepang dengan segelas Matcha yang masih mengepul di atas meja. Terlebih, Jongin adalah satu-satunya orang yang menemaninya di meja yang panjangnya tak lebih dari satu meter. Laki-laki itu sudah menghabiskan satu mangkuk Ramen, satu mangkuk Yakiniku, dan saat ini, dia sedang mencicipi beberapa Mochi.

"Kamu bisa memesan makanan lain, Kyungsoo. Tenang saja, aku yang akan membayarnya."

Kyungsoo memejamkan mata erat. Mengeraskan gigi geraham, kemudian menghembuskan napas kasar. Untuk kali ini, Kyungsoo merasa menyesali telah memaafkan Jongin. Lelaki itu justru seperti sedang memperoloknya dengan sikap yang kelewat jelas.

Seperti beberapa menit yang lalu ketika semangkuk Ramen yang masih mengepulkan asap sampai di meja mereka——perbedaan yang sangat kentara ketika sisi meja Jongin penuh dengan makanan, sementara Kyungsoo hanya mendapati satu gelas Matcha di sisi mejanya.

"Say holla-holla, Kyungsoo." Perempuan itu terkejut ketika tiba-tiba lelaki di hadapannya sudah mengarahkan satu kue Mochi tepat di depan bibir. "Hollaaa..."

"Jongin——"

Niat hati ingin menghentikan sikap seenaknya milik Kim Jongin, Kyungsoo justru terpaksa harus menggerakan seluruh saraf dalam mulutnya bekerja untuk mengunyah kue Mochi yang dimasukkan secara tidak rela ke dalam mulutnya.

Jongin tergelak. "Kue itu enak, kamu seharusnya memesan kue yang sama selama kamu menungguku menghabiskan semuaaa—" Kemudian ia menggerakkan kedua tangannya memutar di atas meja. "—makanku ini. Bukannya melamun."

"Kamu pasti menghipnotisku untuk mengikuti semuaaa—" Kyungsoo melakukan gerakan yang sama seperti Jongin, bedanya, dia menggerakan tangannya mulai dari atas kepala sebelum akhirnya membentuknya seperti lingkaran. "—keinginanmu."

"Tidak."

"Ya. Kamu melakukannya."

"Astaga, apa wajahku ini seperti pesulap?"

"Well, tidak."

"Lalu aku menghipnotismu menggunakan apa?"

Kyungsoo berdecak. Meraih Matcha dan meminumnya sekaligus, yang berakhir dengan kerutan di dahi karena rasa yang berbanding terbalik dari rasa kue yang di makannya. "Sebenarnya apa maksudmu membawaku ke tempat seperti ini?" Dia bertanya untuk mengalihkan pertanyaan.

"Makan," jawab Jongin, tangan kanannya kembali meraih kue yang tersisa, lalu menggigitnya separuh dan separuhnya disuapkan secara paksa pada Kyungsoo.

"Kwamwo menyeobealkan! (kamu menyebalkan!)"

Lelaki itu terkekeh. Menganggukan kepala dengan telapak tangan kanan yang terbuka. "Aku minta maaf, oke?" katanya. "Minum dulu, setelah itu akan kujelaskan."

Back at One [ √ ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang