BAB 5

2.4K 331 2
                                        

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Backsong :

Troye Sivan – Talk Me Down

Ariana Grande – Just A Little Bit Of Your Heart

Ariana Grande – My Everything


ᵜᵜᵜ

Sebenarnya, Kyungsoo telah membuat jadwal apa saja yang akan dilakukannya di hari Minggu ini. Tetapi, semuanya sirna setelah ajakan Luhan memenuhi pikirannya. Menggodanya.

Luhan mengajak Kyungsoo untuk bertemu dengan lelaki yang telah menjadi suami dari sahabatnya itu. Sebab Kyungsoo baru mengenal Luhan sehari setelah ia resmi menjadi guru taman kanak-kanak di yayasan sekolah yang sama dengan Luhan.

Lalu kemudian, semesta memukulnya dengan kenyataan yang sampai saat ini sulit untuk Kyungsoo terima dengan nalar yang baik.

Sehun dan Luhan sepasang suami-istri.

Satu jam terlewati begitu cepat. Namun, Kyungsoo masih dalam posisi yang sama; dia berdiri di atas kursi tunggal di tengah-tengah ruangan kamarnya yang gelap. Tangan kanannya menjulur ke atas, memegangi satu buah lampu LED dengan kaki yang gemetar luar biasa. Bahkan keringat di dahinya semakin bertambah setiap kali ia diserang rasa panik karena takut terkena sengatan listrik.

Dua jam yang lalu—sebelum ia berada di posisi saat ini—Kyungsoo memutuskan untuk pulang sesaat setelah memastikan keadaan Jongin baik-baik saja. Dan, ketika Kyungsoo beranjak untuk meninggalkan Jongin, laki-laki itu menahannya.

Dengan raut wajah yang sangat menyebalkan di mata Kyungsoo, Jongin berkata, "Aku tidak membawa kendaraan, Kyungsoo. Aku datang kemari karena Taehyung menjemputku. Kita pulang bersama, oke?"

Pada akhirnya, Kyungsoo tidak bisa menolak permintaan Jongin saat itu.

Berkali-kali mengeluh, tetapi tidak menghasilkan apapun selain keputus-asaan.

Perempuan itu mendesah. Menjatuhkan lengan kanannya ke sisi tubuh tanpa berniat melepaskan lampu LED yang sudah susah payah ia dapatkan di toko terdekat di sekitar rumah.

Kyungsoo kelelahan.

Tubuh serta batinnya sedari tadi sudah merengek meminta untuk di istirahatkan.

Namun, lagi dan lagi, Kyungsoo harus mengabaikannya karena ia harus mengganti lampu kamarnya yang mati.

"Appa...," Ia merengek dengan mata yang memanas. Paham betul bila tinggal seorang diri benar-benar tidak menyenangkan—Kyungsoo bisa saja melakukan apapun yang ada di dalam rumah, tetapi tidak untuk pekerjaan laki-laki seperti ini.

Mengganti lampu bukanlah keahliannya.

Lagi pula, tubuhnya terlalu kecil untuk menjangkau langit-langit kamarnya yang tinggi.

Back at One [ √ ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang