BAB 20

3.4K 354 104
                                        

Backsong:Billy Acoustie - MonochromeJames Arthur - NakedJames Arthur - Say You Wont Let Go

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Backsong:
Billy Acoustie - Monochrome
James Arthur - Naked
James Arthur - Say You Wont Let Go

Backsong:Billy Acoustie - MonochromeJames Arthur - NakedJames Arthur - Say You Wont Let Go

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Keheningan sudah menjadi teman setiap Kyungsoo menikmati penghujung malamnya dengan melamun di meja makan. Kesepian itu menjadi semakin menggila bersamaan dengan rasa rindu yang kian waktu kian meningkat, membelenggu hatinya.

Embusan napas panjang yang terdengar di telinga bahkan sudah sangat membuat Kyungsoo bosan. Tetapi, keadaan seperti itu tidak berubah sama sekali semenjak satu minggu yang lalu tanpa adanya Kim Jongin disekitarnya. Bahkan, kedatangan mendadak ayah serta keluarga kakaknya tidak mengurangi kadar keinginan Kyungsoo untuk tidak terjaga di setiap malamnya. Justru itu, resahnya semakin menjadi.

Dia tahu, dengan ketidak-adaannya Kim Jongin disekitarnya, Kyungsoo menyadari hatinya telah dimiliki secara utuh oleh lelaki itu. Ruang hatinya tergenggam sepenuhnya, karena debar jantung diiringi percikan gelenyar hangat itu selalu menyertakan nama Kim Jongin di dalamnya, tanpa ada celah yang berlubang atau dinding transparan yang teraba; Kyungsoo tahu, bahwa dia sudah sepenuhnya terjatuh pada Kim Jongin.

Namun seringkali perasaan itu terlalu terburu-buru untuk pergi, digantikan dengan bimbang juga kegamangan yang menghantui.

Seringkali Kyungsoo meyakinkan diri dalam hati apabila perasaannya pada Jongin bukanlah suatu kesalahan tetapi, ia selalu kalah dengan ribuan suara lain dalam hatinya yang mengatakan bahwa perasaannya salah.

Kyungsoo mencintai Jongin sampai ia begitu sulit untuk mengutarakannya secara lugas. Seolah semesta sedang mengurungnya di dalam ruangan yang tak memungkinkan seorang pun mampu menolongnya.

"Appa tidak tahu jika tengah malam sudah menjadi kebiasaanmu melamun akhir-akhir ini," Kyuhyun meletakkan sebotol air mineral di atas meja secara sembarang selagi ia melirik jam di dinding. "Pukul satu, Kyungsoo.... Jangan berpikir bahwa kamu sedang berada dalam masa liburmu, kamu bisa tertidur sesukamu begitu," imbuhnya bernada memperingati setelah ikut mendudukkan diri di samping anak perempuannya.

Kyungsoo tersenyum tipis, sesaat menoleh sebelum menjawab dengan pertanyaan, "Kenapa appa belum tidur?"

"Kebetulan terjaga," sahut Kyuhyun, lalu mengangkat botol minuman ke hadapan Kyungsoo. "Dan haus. Kenapa anak appa belum juga tidur, hm?" tanyanya kemudian sembari mengusap rambut panjang anaknya yang tergerai lurus.

Back at One [ √ ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang