BAB 14

2.3K 303 39
                                        

Backsong:Payung Teduh — Untuk Perempuan Yang Sedang Di PelukanPayung Teduh — Menuju SenjaPayung Teduh — MalamBayu Biru — Jauh

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Backsong:
Payung Teduh — Untuk Perempuan Yang Sedang Di Pelukan
Payung Teduh — Menuju Senja
Payung Teduh — Malam
Bayu Biru — Jauh

ᵜᵜᵜ

Di balik kursi kemudi itu, dia menyandarkan tubuh perempuan dalam dekapannya pada sandaran jok mobil. Bibirnya terus memagut. Napasnya menjadi lebih berat selagi ia memberikan gigitan kecil sebelum beralih pada kecupan-kecupan ringan dan menjadi lebih lembab dan juga basah. Tangan kanannya terulur mengusap punggung perempuan itu, memenjarakannya untuk lebih merapat pada tubuhnya sementara tangan yang lain ia gunakan untuk memperdalam ciuman mereka.

Ia merasa sudah gila. Bahkan akan menjadi lebih lagi jika akal sehat tidak cepat-cepat menguasainya, sebab itu, ia menghentikannya.

Ciuman itu terlepas sepenuhnya meski jarak wajah mereka terhitung sangat dekat. Mata itu saling bertatapan, terlihat sayu. Sahutan napas mereka yang tersengal terdengar bersahutan satu sama lain. Dan ketika ia bisa menyadari sesuatu, sosok perempuan di hadapannya kini adalah hal yang lebih indah di banding dengan apa yang pernah ia impikan sebelumnya.

"Kamu mencuri ciuman pertamaku." Kyungsoo berucap parau. Wajahnya semerah tomat tetapi tanpa ekspresi, namun diam diam dia mencoba untuk menetralkan degup yang menggila pada jantungnya juga mengembalikan seluruh kesadarannya saat ini.

Lelaki itu, Jongin, membuka mulutnya membentuk seperti bulatan kecil sebelum menjatuhkan keningnya tepat mengenai kening Kyungsoo, kemudian ia terkekeh dengan suaranya yang serak. Setelahnya, Jongin memberikan kecupan-kecupan ringan pada bibir Kyungsoo yang menimbulkan geram kesal dari bibir perempuan itu.

Hampir menyerupai mimpinya, tetapi semua ini lebih indah dibandingkan dengan mimpi itu sendiri.

"Itu juga ciuman pertamaku." Jongin berdeham, lebih menegakkan posisi duduknya dan semakin menarik Kyungsoo ke dalam pelukannya.

"Dan kamu mencurinya!" seru Kyungsoo jengkel, berkali-kali memukul Jongin tepat di dada dan terhenti ketika lelaki di sampingnya berucap,

"Tidak. Kamu terus saja menangis dan berteriak jika——oke, aku memang sudah lama ingin menciummu." Lelaki itu mengakui, menyembunyikan wajahnya di balik puncak kepala Kyungsoo lalu kembali melanjutkan, "Lebih baik kamu tidur. Kamu pasti lelah bukan——"

Kyungsoo mendengkus sebal. "Itu semua juga karena ulahmu!"

"Baiklah, maafkan aku. Aku sudah menghubungi Sehun dan Luhan——"

"Ada apa dengan mereka?"

"Jangan dibiasakan untuk memotong ucapanku dimulai dari sekarang, oke?" Jongin menunduk, menatap Kyungsoo tepat di mata ketika perempuan itu mengangkat wajahnya. "Aku berniat mengajak mereka menginap di rumahmu, aku tidak yakin kamu akan baik-baik saja jika sendirian di rumah. Diam... kamu tidak boleh membantah karena ini semua untuk dirimu sendiri. Aku harus menghubungi appa," ucapnya setelah memberikan kecupan ringan di kening Kyungsoo.

Back at One [ √ ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang