Hai readers,..
jangan lupa follow my Akun Yah
like dan pasti coment cerita ini..4
Sepeninggalnya Eomma ke rumah, membuat atmosfir canggung kembali melingkupi kedua insan berbeda jenis kelamin tersebut. Tanpa menunggu lagi, Crystal segera beranjak menuju dapur untuk menyiapkan makan malam. Sedangkan Sean lebih memilih mengerjakan pekerjaan kantor yang sudah dia biarkan selama dua hari.
Baru saja laki-laki tampan itu mengeluarkan berkas-berkas dari map, kejadian kemarin malam mengusik pikirannya lagi. Sejenak Sean menghentkkan kegiatannya. Sikap istrinya yang berubah-ubah. Dari sikap yang begitu dingin menjadi lembut, sangat lembut malah.
Menikah dengan Crystal,
hidup satu atap dengannya,
bagaikan mimpi bagi dirinya.
Apakah Crystal berkepribadian ganda? Oh, itu sangat tidak masuk akal. Tidak mungkin. Dan pemuda tampan itu termenung sejenak. Dari sorot matanya, gadis itu terlihat kesepian dan mematuhi seluruh perintah orangtuanya.
Yang Sean tahu, biasanya putri-putri dari keluarga besar layaknya Keluarga Kim itu yah... punya sifat yang cukup memberontak, tidak langsung mengiyakan segala perintah yang datang untuknya.
Tapi dia berbeda...
Tiap kali dia menjawab pertanyaannya, pasti kata 'Ayah' terselip dalam kalimatnya. Bukannya bagi perempuan, seorang Ibu pasti lebih dekat denganny? Sean mengacak-acak rambutnya- frustasi. Ia menjatuhkan tubuhnya di kursi kerja dan menutupi wajahnya dengan bantal di dekatnya.
Bisa-bisanya aku memikirkan wanita itu! Sean merasa dia bisa gila jika terus-terusan memikirkan hal ini.
Ternyata hari telah beranjak malam. Jam berdentang menunjukkan pukul enam sore. Ponsel android miliknya- berdering nyaring. Sean yang tengah berkutat dengan berkas-berkas perusahaan pun, akhirnya menghela nafas sejenak dan mengambil ponselnya yang ditaruh diatas meja. Membiarkan beberapa file yang belum dikerjakan olehnya.
Sulli..
Dilayar hpnya, tertera nama kekasihnya memanggil. Dengan rasa senang yang bukan main, jarinya bergerak menekan tombol berwarna hijau.
"Ya, Sulli." Ujarnya lembut.
"Oppa, aku ingin berbicara padamu."
Sean sedikit menegakkan tubuhnya, ia merasa ada yang aneh dengan nada suara kekasihnnya. "Hmm..bicaralah." Gumam Sean, terlihat ada gurat khawatir di wajah tampannya.
"Minahe, Oppa. Mungkin ini terdengar tiba-tiba. Tapi Se-telah ku pikir-pikir, sebaiknya kita akhiri saja." Ujar Sulli sendu.
Deg..
Sean mengeratkan genggaman pada ponselnya, ia sama sekali tidak suka dengan obrolan ini. Benar-benar membuatnya muak.
"Jika itu yang ingin kau bicarakan, sebaiknya lain kali saja." Ujarnya dingin- ia langsung memutuskan sambungannya sepihak. Kalimat sederhana itu sukses membuatnya terperanjat. Gadis itu memutuskan hubungan antara mereka. Dengan perasaan yang kacau, Sean membanting hpnya kelantai. Menimbulkan suara yang nyaring diruangan tersebut. Rahangnya mengeras.
Aku tidak mau! Astaga, apa yang dipikirkan kekasihnya itu. Sudah sejauh ini, kenapa ia menyerah begitu saja.
Sean menjambak rambutnya, akibat luapan emosi yang semakin membakar hatinya. Frustasi, kalut memenuhi pikirannya. Apa yang terjadi? Kenapa ia tiba-tiba memutuskan hubungannya? Berbagai macam pikiran berkecamuk di otak Sean.
Alis tebal itu saling menaut. Tangan kekar itu mengepal kuat-kuat. Ia menghembuskan nafas keras-keras. Berkas-berkas perusahaan dilupakannya begitu saja.
Crystal...
Dia sumber masalahnya. Karena dia, hubunganku dengan gadisnya berakhir begitu saja- pikirnya. Sean memejamkan matanya kuat-kuat. Membiarkan dirinya tenang sejenak. Otaknya memutar kembali kejadian kemarin malam.
KAMU SEDANG MEMBACA
An unfulfilled heart
RomanceNyatanya pernikahan ini bukan hanya kedok dari perjodohan belaka, tetapi semua ini terselimuti oleh harta, tahtakuas dan kedengkian pria-pria tua itu saja. Lagi, kepahitan pun harus Crystal telan mentah-mentah. Saat pria yang belum genap 24 jam men...