Astaga!

1.6K 190 18
                                    

" Ternyata kehidupan yang kau jalani semakin bertambah menyakitkan.. tapi aku bisa apa ? " 
LAY

🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀


🍀🍀🍀🍀🍀🍀

"Sulli-ssi..." panggilnya memastikan. "Ouh ternyata itu benar kau."

Lay segera menghampiri Sulli yang tengah menatapnya terkejut, mungkin.

Meski begitu ia tetap acuh dan tanpa basa-basi ia langsung duduk di samping seulhyun.

"Ouh Astaga, kebetulan kau di sini. Aku sangat lapar dan aku tak ada teman untuk menemaniku makan malam." Ujarnya santai dengan tersenyum narsis ke arah Sulli.

"Ckk, sebaiknya kau pergi. Aku tengah ada janji dengan seseorang." Ujarnya kesal.

"Memangnya kau mau bertemu dengan siapa..?" Tanyanya penasaran.

Bukannya menjawab Sulli malah  menatap kedua mata Lay. "Ada apa denganmu, kenapa kau begitu ingin tahu dengan urusanku." Ujarnya bertambah kesal.

"Yakkk.! Kenapa kau marah. Aku kan hanya sekedar bertanya."

"Terserah.!" Ujarnya datar.

"Astaga, padahal aku ke sini ingin mengisi perutku yang kosong. Tapi kenapa aku mendapatkan situasi yang seperti ini." Kata lay kesal sendiri.

Sulli yang tak suka dengan perkataan Lay, langsung berdiri hendak beranjak untuk pergi.

"Maaf aku terlambat." Ujar seseorang di belakangnya.

Sulli yang mendengar suara yang amat ia kenal itu langsung menolehkan wajahnya, ia menatap pria itu dengan keriduan.

Ia segera beringsut memeluk pria itu tanpa ragu, ia mengabaikan Lay yang sedari tadi tengah memicingkan matanya tak suka melihat pria itu. Lebih parahnya lagi, ia sungguh terkejut dengan tingkah seulhyun yang menempel-nempel kepada pria itu.

"Hey. Apa-apaan kau memeluk suami orang seperti itu." Ujarnya tk suka.

Meski lay memang tak menyukai pria itu tapi tetap saja ia adalah suami sahabatnya. Mana bisa ia membiarkan suaminya di tempel-tempel oleh wanita lain.

"Ckk, diamlah. Aku sudah mengatakan padamu tadi. Aku tengah ada janji dengan seseorang. Orang itu adalah Sean." Kata Sulli acuh.

"Astag, kenapa hari ini begitu membuatku pusing." Ujarnya frustasi. Ia menyisir rambutnya kebelkang. Ini menjengkelkan sungguh menjengkalkan.

"Yakk.. Sean Williams." Bentaknya. "Aku ingin bertanya padamu.."

Sean menaikkan alisnya, ada apa dengan pria aneh ini. "Hmm..."

"Kemana Istrimu Crystal.. aku hubungi dia tapi tak aktif. Padahal ia ada jadwal hari ini tapi kenapa ia tak datang. Kami semua--"

"Aku tak tahu." Selanya, jujur saja ia malas mendengar nama wanita itu disebut.

"OMo, padahal aku belum selesai bicara." Lay mencibirkan bibirnya tak suka. Baru kali ini ia melihat wajah sekeras batu seperti dia.

"Sean, sebaiknya kita pergi. Aku ingin berbicara padamu." Kata Sulli pelan.

"Baiklah." Jawab sean, mengikuti tarikan Sulli pada lengannya.

Mereka berdua pergi meninggalkan, Lay yang masih merasa kesal.

"Ada apa dengan pernikahanmu, apa kau semenderita ini.." Ujar Lay lirih. Menatap kedua insan yang tengah berjalan pergi itu.

🍀🍀🍀🍀🍀

Aku terpaku..
Menatap gelapnya malam..
Seorang diri..
Di kamar ini,
Sejak kejadian siang tadi, aku duduk diam di sini..

Meratapi kehidupanku yang menyedihkan..

Jika memutar kembali memoriku, aku benci dengan semua itu. Sangat membencinya.

Jika bukan karena 'Ia mungkin aku sudah tak sanggup lagi menjalani hidup yang seperti neraka ini.

Aku tersenyum kecut, saat mengetahui statusnya yang menjadi kaka iparku.

Heeehhh,lagi dan lagi aku menghirup nafas yang menyesakkan ini.

Aku mencoba memejamkan kedua mataku, merebahkan tubuhku yang lelah ini ke tempat tidur.

Aku ingin beristirahat, melepas semua beban yang ada. Meski aku tak yakin beban itu akan terlepas.

Oh Tuhan,kali ini saja biarkan aku bahagia meski hanya dalam sebuah mimpi.
Aku ingin bersamanya.

Bersama 'dia.. Harapan dan kehidupanku..




Ok aku up khusus buat kalian yang udah nungguin cerita ini.. maaaaaaff sudah hiatus tahun kemaren 😂😂😂 Rasanya senang jika kalian merespon cerita ini dengan baik. Semoga kalian menyukainya dan tak bosan-bosan menyukai dan memberi komentar kalian.. Sekali lagi terimakasih 😊😊

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 06, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

An unfulfilled heartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang