Bukanlah sebuah kisah hidup yang sulit untukku menjalani hidup sebatang kara.
Aku bekerja keras untuk bertahan hidup sejak usiaku menginjak remaja.
Jadi hal yang sulit sekalipun dalam hidup sudah pernah aku lalui. Mengingat diriku yang diasingkan dari keluargaku sendiri.
Sampai sekarang aku bahkan sudah tak ingat jika masih punya keluarga.
Karena yang ku yakini sekarang aku sudah tidak punya keluarga lagi.
Aku tinggal di sebuah apartmen. Tidak besar memang, tapi cukup untuk ditempati seorang. Hanya ada 1 kamar, dapur dengan ruang makan dan satu ruang tamu..
Meski seserhana, aku merasa nyaman tinggal di sini.
~
"Ry cepatlah bersiap, sebentar lagi kita akan ada meeting dengan atasan." Suara catlyn membuyarkan lamunanku dari masa lalu. Gadis cantik penuh energik itu suka sekali membuatku jantungan. Tapi dialah satu-satunya teman yang mengerti aku.
"Benarkah? Kenapa mendadak sekali?" Tanyaku terheran-heran. Pasalnya selama aku bekerja di perusahaan ini tidak pernah sekalipun divisi kami mengadakan meeting secara mendadak seperti saat ini.
"Hm, kau akan tau nanti ry" ujarnya singkat.
Rayhan Johnson adalah nama asliku. Kenapa nama asli?
Karena nama itu pemberian dari orang tuaku. Sebelum mereka mengasingkanku.
Semenjak aku melangkahkan kaki dari rumah. Aku mengubah semua identitasku. Termasuk namaku.
Rey Peter adalah namaku yang kupakai sejak keluar dari rumah kekuargaku. Aku bekerja disalah satu perusahaan besar di kota London.
Mereka memanggilku ry. Lebih singkat katanya. Terserah mereka sajalah toh itu tidak buruk untukku.
Aku bekerja di bagian divisi keuangan. Dari divisi itulah aku bertemu catlyn. Dia orang yang baik meski terkadang sangat menjengkelkan.
Jika aku laki-laki yang normal mungkin aku akan menyukai wanita cantik itu, tapi aku bukanlah laki-laki normal.
Sebut saja aku seorang gay. Oleh sebab itu aku di asing— buang keluargaku sendiri.
Mereka tidak mau menerima seorang gay di keluarganya.
Seperti kata catylin tadi, divisi kami akan mengadakan meeting dadakan.
Ketika aku dan catlyn berjalan memasuki ruangan yang ditentukan untuk meeting. Aku sedikit terkejut. Pasalnya bukan hanya divisi kami saja yang menghadiri meeting tersebut. Tapi juga seluruh divisi diperusahaan ini.
"Kau sungguh tau penyebab meeting ini kan?" Ujarku bertanya pada catlyn setelah bokongku mendarat di sebuah kursi yang sudah disediakan.
"Bos besar akan datang ry." Sebuah pernyataan yang singkt, tapi mampu membuatku mengulas sebuah senyum manis.
Bos besar itu adalah sir Tomy. Seorang pria tua yang sudah aku anggap seperti ayahku sendiri.
Sir Tomy sangat menyayangiku sebagai seorang anak. Bahkan tak jarang beliau mengajakku untuk makan siang di luar kantor. Ketika kami berdua, sir tomy menyuruhku memanggilnya ayah. Itulah sebabnya aku menganggap beliau sebagai ayah angkatku.
Suatu keberuntungan bagiku mengikuti meeting dadakan ini. Karna sudah lama aku tidak bertemu dengan sosok yang kuanggap seperti ayah ku sendiri.
Dan aku begitu merindukannya...
"Kau terlihat bahagia sekali? Apa kau menyukai sir tomy? Sadarlah ry sir tomy sudah berkeluarga" Pertanyaan absurd dari catlyn membuatku ingin tertawa keras namun aku masih menyadari dimana aku sekarang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Big Boss [Manxboy]
RandomApakah ini hanya sebuah mimpi? Rasanya baru kemarin aku menyumpah serapahi bos besarku. Mengumpat dengan kasar sikap tak tau dirinya padaku. Tapi sekarang dia dihadapanku, menatapku dengan lembut penuh kasih sayang. Memancarkan begitu dalam rasa cin...