Mke pov.
"Apakah nico akan suka dengan sweeter nya mom?" Tanyaku pada mommy yang tengah duduk membaca majalah.
"Tentu saja. Semua yang kau berikan untuknya pasti akan disukainya." Jawab mommynya.
Namaku mike tepatnya mike willson. Aku sedang membungkus sebuah kado untuk saudara kembarku yang berulang tahun di hari ini sama sepertiku. Aku akan berkirim barang seperti biasa pada saudara kembarku.
Sayangnya diusia yang ke 16 tahun ini, nico kembaranku tidak pernah tau siapa aku.
Kami terpisah karna sebuah alasan orang tuaku.
Meski begitu, aku terus memantau dia lewat surat.
2 tahun sudah aku berkirim surat dengan nico, hal itu dilakukan sejak aku mengetahui tentang nico 2 tahun lalu, yang ternyata adalah saudara kembarku. Memang kami tidak kembar identik. Tapi kami cukup mirip.
Awalnya aku marah mengetahui hal itu. Tapi lambat laun aku mengerti dengan apa yang dilakukan orang tuaku.
Mereka menolong sahabat baiknya. Yang tidak mempunyai anak. Orang tua ku memberikan nico pada sahabatnya itu.
Sebab itulah kami terpisahkan.
"Mom, aku akan pergi dengan erlion ke kantor pos. Dia sudah menunggu didepan"
"Baiklah hati-hati dijalan oke" ujar mommyku.
Aku bergegas membersihkan potongan-potongan kertas kado yang telah dipakai.
Setelah selesai, aku berlari keluar rumah dengan membawa sekotak kado yang diapit dengan lengan tanganku.
"Maaf terlalu lama menunggu erli" kata ku merasa tak enak dengan kekasihku erlion.
"No problem baby" ujar erlion seraya mengusak pucuk kepalaku.
Aku dan erlion berpacaran. Erlion sangat mencintai dan menyayangi ku. Dan aku adalah sahabat sedari kecil erlion dan arlion.
"Kita berangkat sekarang?"
"Tentu."
Dengan begitu mobil melaju membelah jalanan kota itu.
Tak hentinya senyum terpatri dari bibir manis ku.
Selalu, setiap akan berkirim barang dengan saudara kembarku, aku begitu bahagia.Membayangkan suatu saat nanti akan bersama dengan nico, menikmati waktu yang lama. Memakai barang-barang yang sama yang sudah dibelinya.
Dihari bertambah umurnya ini, aku hanya meminta diberi kesempatan untuk bertemu dengan saudara kembarku sebelum maut menjemputku.
Aku divonis kanker otak. Masa usiaku diperkirakan dokter hanya 2 tahun .
Bagi ku jika Tuhan berkehendak, maka semua akan mudah bagiNya. Dan aku berharap mendapatkan keajaiban dari Tuhanku. Untuk diberi umur yang panjang.
Air bening membasahi pipiku. Bila teringat akan penyakit yang kuderita, hatiku teriris sakit. Sebentar lagi aku akan meninggalkan semua orang yang kusayangi. Termasuk nico.
Dan aku tidak mau itu terjadi, tapi apalah daya diriku hanya manusia biasa yang hanya punya satu nyawa. Hanya berharap Tuhan memberi belas kasihNya untuk sekali saja mempertemukan aku dengan nico."Are you okay baby?" Suara erlion terdengar khawatir melihatku tiba-tiba menangis.
"I'm okay." Aku tersenyum menatap kekasihku. Tidak ingin membuatnya khawatir.
Mobil berhenti didepan kantor pos terdekat. Aku keluar dari mobil diikuti erlion yang berjalan dibelakangku.
**
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Big Boss [Manxboy]
RandomApakah ini hanya sebuah mimpi? Rasanya baru kemarin aku menyumpah serapahi bos besarku. Mengumpat dengan kasar sikap tak tau dirinya padaku. Tapi sekarang dia dihadapanku, menatapku dengan lembut penuh kasih sayang. Memancarkan begitu dalam rasa cin...