Christ

13.7K 863 37
                                    

Tidak bisa dipungkiri rey menerima cintaku. Sepanjang perjalanan pulang aku tak berhenti untuk tersenyum. Bahkan ketika sudah berada dirumahpun senyumanku tak kunjung berhenti. Tidak sabar rasanya menunggu hari esok untuk bertu rey.

"Apa kau gila?" Daddy berujar pedas diruangan makan. Kami satu keluarga sedang melaksanakan makan malam. Juga lion twins.

"Aku gila karna rey daddy" ujarku dengan menunjukkan senyuman lebar dihadapan daddy.

"Rey/rey/rey?" Sontak ketiga orang dimeja makan kompak meneriakkan nama rey. Minus mommy.

"Apa maksudmu bocah?" Daddy bertanya dengan rasa penasarannya. Juga kulihat erlion menanti jawaban dariku juga.

"Hari ini hari pertamaku jadian bersama rey" finalku. Erlion menjatuhkan sendok makan yang dipegangnya. Arlion menganga menatap tak percaya apa yang kukatakan. Sedangkan daddy menyambut jawabanku dengan tawaan yang riang.

"Hahaha apa benar begitu? Reyku mau menjadi pacarmu? Haha"

"Apa maksud daddy dengan reyku? Dia adalah reyku dad" kataku tak terima daddy menyebut kekasihku dengan reyku.

"Dia karyawan kesayangan daddymu" mommy menyeletuk ditengah keherananku.

"Karyawan kesayangan?" Pekikku kaget.

"Iya, rey adalah anak angkatku. Rasanya aneh laki-laki sebaik dia mau menjadi kekasihmu bocah keras kepala" ujar daddy. Aku bersyukur akan hal itu. Ternyata daddy dan mommy sudah mengenal kekasih lebih jauh dari yang ku tahu.

"Aku selesai" erlion beranjak dari duduknya dan pergi meninggalkan meja makan.

"Aku akan menyusulnya mom dad." Arlion berujar dan berdiri menyusul erlion.

Aku tau dia sakit hati, karna mendengar kenyataan rey sudah menjadi kekasihku. Bukannya aku ingin melukai hati erlion. Tapi aku hanya ingin erlion sadar bahwa rey adalah rey. Rey punya keluarga utuh. Karna dia melakukan kesalahan pada keluarganya maka dia diasingkan oleh keluarganya. Dan rey bukanlah saudara miky.

"Apa terjadi masalah dengan erlion?" Daddy bertanya, membuatku mendongak menatap wajah daddy.

"Tidak ada dad. Aku selesai. Aku akan kekamar" kataku meninggalkan meja makan berjalan menuju kamarku.

~

Beberapa minggu berlalu. Hari-hariku bahagia bersama rey. Kehadiran rey disampingku merubah kebiasaan burukku mengacuhkan sapaan dari karyawanku. Sudah sepekan ini aku akan membalas sapaan karyawanku. Bahkan tak jarang aku memamerkan senyuman tampanku untuk karyawanku.
Juga untuk erlion. Sejak malam itu aku memberi kabar bahwa rey sudah menjadi kekasihku, dia menjadi pendiam. Erlion juga jarang bertegur sapa dengan rey. Aku mencoba bersikap biasa saja, seakan tidak terjadi apa-apa diantara kami. Namun erlion tetap menghindar dariku.

"Christ" rey memanggil namaku. Saat ini kami sedang duduk bersama di sofa ruang kerjaku. Aku akan memanggil rey untuk menemaniku bekerja. Hal yang sudah biasa kulakukan untuk bermanja-manja bersama rey.

"Hmm" aku hanya berdeham kecil, menoleh ke arah rey. Menikmati wajah cantiknya dihadapanku sekarang.

"Apa kau sedang memikirkan sesuatu?" Tanyanya.

"Hanya masalah kecil sayang" jawabku. Bagaimana mungkin aku berkata jujur pada rey soal erlion. Aku hanya ingin rey tidak terlibat dalam hal itu. Aku takut rey akan percaya pada ucapan erlion bila mereka dekat.

"I love you rey" aku memeluk rey mesra. Meski kami sudah berpacaran selama lebih dari sepekan. Namun kami belum melakukan hal yang lebih dari ciuman panas. Meski kadang aku menginginkannya. Namun rey selalu menolaknya. Aku tak tau apa alasannya. Tapi aku akan menghargai setiap keinginannya.

Love Big Boss [Manxboy]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang