Ini mungkin flashback terakhir pemirsa. Karna disini mike akan meninggalkan dunia ini. Hanya mungkin hehe
Happy reading ^^
**
Mike Pov.
Malam ini begitu indah, mungkin juga karena suasana hatiku sedang baik. Aku termenung menatap langit malam yang berhiaskan rembulan dan bintang yang memancarkan cahayanya kerlap kerlip dilangit sana.
"Miky kau kah disana?" Gema suara erlion terdengar ditelingaku. Aku menoleh mendapati erlion tengah berdiri di belakang pintu balkon dan berjalan mendekatiku.
"Kapan kau datang?" Aku memeluk erlion sayang. Bau wangi mint ditubuhnya menguar tercium hidungku. Bau yang sangat aku sukai.
"Barusan aku tiba." Jawabnya singkat mengecup keningku.
"Apa yang tengah kau lakukan disini hm?, bukankah udara malam tak baik untukmu" erlion bertanya menatapku dengan lembut.
"Hanya ingin menikmati sisa hidupku saja erli" aku melepas pelukan erlion dan berbalik memandangi langit malam kembali.
Erlion kembali memelukku dari belakang, kurasakan hembusan nafasnya teratur melewati pipiku yang terasa hangat.
Perlahan pundakku terasa basah, aku tau erlion tengah menangis dalam diamnya. Setiap kali kita berdua erlion memang akan selalu begitu. Tekadnya untuk menerima kenyataan akan runtuh seiring berjalannya waktu. Bagaimana tidak, hidupku ditentukan hanya tinggal beberapa hari saja.
Kanker yang kuderita sudah mencapai stadium akhir. Terkadang aku menjadi lupa ingatan, juga pandanganku terkadang sedikit kabur. Aku hanya tinggal menunggu kematianku. Mengingat hal itu selalu membuatku tersenyum getir.
Aku bahkan belum bertemu nico, bagaimana mungkin bisa bertemu. Membawa tubuhku saja aku sudah lemah.
"Erli lihatlah bintang diatas, sangat cantik. Sebentar lagi aku akan berada diatas sana erli" menunjuk kearah langit dengan air mata yang tiba-tiba saja keluar dari mataku.
"Aku akan melihatmu dari atas sana, jika kau terus menangis maka aku akan menghukummu nanti" aku tersenyum masih dengan air mata yang terus mengalir, aku membalikkan tubuhku dihadapan erlion.
Dia menatapku sendu penuh dengan kesedihan disertai air matanya. Aku memeluknya erat. Menyalurkan perasaan yang sama, juga ketakutan yang sama yang tengah aku rasakan.
"Erli aku mencintaimu, sangat mencintaimu" mendengar kalimat itu tangisan erlion pecah, dia terisak memelukku begitu erat seakan tak mau melepaskanku.
"Tidak miky, don't go away hikss, don't go away" ujarnya disela tangisannya.
Disaksikan langit malam, dan semilir angin yang menyapu wajah kami. Malam ini kembali menjadi malam yang haru. Isak tangis kami kembali mengalir untuk malam ini, meninggalkan sejuta luka diantara masing-masing hati kami. Mengenang seribu kebersamaan yang pernah kita lalui.
Sempat aku bertanya dengan Tuhan disela malamku. Kenapa harus aku? Bahkan aku belum sempat membuat saudara ku bahagia. Apa mungkin Kau menghukumku karna melakukan kesalahan dengan menentang aturan agamaMu?
Namun seiring berjalannya waktu aku menyadari bahwa Tuhan tidak membenciku, Tuhan justru menyayangiku. Mengambilku lebih dulu dari dunia ini untuk tidak melewati penderitaan yang lebih lama.~
Dimalam itu, aku merasakan kepalaku amat sangat terasa sakit. Menangis sejadi-jadinya dihadapan erlion, mengerang penuh kesakitan.
Erlion yang melihat bagaimana kesakitannya aku hanya bisa menangis pilu merasa panik juga takut.
Dan disinilah aku sekarang, semalam erlion membawaku kerumah sakit. Terbaring lemah penuh selang yang menancap dimana-mana pada tubuhku. Hidupku sudah bergantung pada alat medis.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Big Boss [Manxboy]
אקראיApakah ini hanya sebuah mimpi? Rasanya baru kemarin aku menyumpah serapahi bos besarku. Mengumpat dengan kasar sikap tak tau dirinya padaku. Tapi sekarang dia dihadapanku, menatapku dengan lembut penuh kasih sayang. Memancarkan begitu dalam rasa cin...