Hari mulai memasuki waktu malam. Langit sudah menenggelamkan sang raja surya beberapa menit yang lalu. Dan sudah tergantikan dengan kemunculan sang rembulan yang tengah mengintip malu-malu dibalik awan gelap.
Menandakan jam kerja telah usai.Aku bergegas membersihkan sisa-sisa kertas yang berserakan diatas meja kerjaku. Mengingat besok aku sudah akan pindah menjadi sekertaris bos besar yang menyebalkan.
"Ry, kau mau ikut bersamaku membeli beberapa snack di supermarket terdekat?" Ajakan catlyn membuatku berhenti mengumpati bos besar dan menjawab pertanyaan catlyn.
"Tentu saja, aku juga akan berbelanja bahan makanan. Persediaan di apartmen sudah habis" ujarku.
Aku tidak menunggu permbicaraan selanjutnya dari catlyn. Melainkan memilih melanjutkan merapikan meja kerjaku.
Setelah semuanya sudah beres, aku menghampiri catlyn dan mengajaknya untuk keluar.
Kami berjalan beriringan menuju keluar kantor. Bisa dilihat banyaknya manusia yang bergerombol keluar dari berbagai ruangan kerja masing-masing, mengingat jam kerja sudah selesai. Menatap wajah penuh lelah, dimasing-masing karyawan yang hatinya tengah bersorak senang akan berakhirnya kerja pada hari ini.
Hingga satu sosok yang sedari siang sampai sekarang tengah menggelayuti pikiranku, berjalan dihadapanku bersama seorang wanita cantik. Sangat cantik. Dan dia mengabaikanku.
Oh mungkin aku terlalu berlebihan mengharapkan sapaan dari bos besar. Tapi setidaknya dia harus ramah pada karyawan yang bahkan menyapanya.
Dan lihat gayanya, seperti dia pemilik perusahaan ini saja. Oke aku lupa. Dia memang pemilik perusahaan ini sekarang.
Arrgghhh—
Apa yang tengah aku pikirkan. Memang siapa dia, membuatku berfikir keras tentangnya. Benar-benar menyebalkan.
"Kau lihat tadi ry, bos besar menggandeng lengan wanita cantik. Kudengar dia kekasihnya." Suara catlyn membuatku menoleh kearahnya.
"Aku tak perduli" celetukku.
"Kau kenapa? Apa sebegitu kesalnya kau akan menjadi sekertaris bos besar?"
"Tidak juga."
"Lalu kenapa kau bersikap kesal setelah tadi bertemu bos besar?"
Iya memang kenapa denganku?
Kenapa aku jadi bersikap begini.
Aku memang kesal dengan perintah bos besar menjadikanku sekertaris pribadinya. Tapi aku juga kesal karna dia mengabaikanku. Benarkah begitu?.
Entahlah, aku lebih memilih diam tak menjawab pertanyaan catlyn.Kami berjalan keluar kantor. Tidak memberhentikan taxi karna aku menumpang didalam mobil catlyn.
Mobil melaju keluar dari tempat kami bekerja. Menyusuri jalanan kota yang begitu macet. Meski letak supermarket yang kami tuju tidak terlalu jauh, tapi akibat dari macetlah yang membuat jalanan serasa begitu jauh.
Setelah terbebas dari kemacetan dijalanan kota, kami berakhir juga di depan supermarket yang kami tuju.
Berjalan beriringan dengan catlyn, memasuki supermarket dan mulai belanja apa yang kubutuhkan.
"Kau akan membeli apa saja?" Tanya catlyn padaku.
"Mungkin beberapa bahan makanan dan soda",
"Aku akan kesana dulu catlyn, jika kau sudah selesai kita bertemu didepan supermarket" tukasku pada catlyn, berjalan memisahkan diri mencari bahan makanan yang kucari.Sayur sudah, daging sudah, soda dan air mineral sudah. Lalu apalagi?
Ahh ya strawberry, kenapa aku lupa dengan buah favoriteku. Sebaiknya aku mencari buah itu. Monologku sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Big Boss [Manxboy]
RandomApakah ini hanya sebuah mimpi? Rasanya baru kemarin aku menyumpah serapahi bos besarku. Mengumpat dengan kasar sikap tak tau dirinya padaku. Tapi sekarang dia dihadapanku, menatapku dengan lembut penuh kasih sayang. Memancarkan begitu dalam rasa cin...