Rey Pov.
Drrt drrt..
Getar ponsel di sakuku membuatku menghentikan kegiatan belajarku.
Kulihat layar ponselku yang ternyata panggilan dari leo.
"Hallo" sapaku menjawab.
"Baby, aku ada didepan rumahmu" katanya dari ujung telpon.
"Benarkah? Mau ngapain kerumahku?" Tanyaku.
"Bisakah kau keluar sebentar, aku akan memberi sesuatu padamu" katanya.
"Baiklah tunggu aku."
Kumatikan panggilan dari leo dan bergegas keluar rumah menemui leo. Kebetulan dirumah juga sedang sepi. Keluarga sedang keluar entah kemana.
Sampai dihadapan leo, aku memberikan senyuman manis untuk kekasihku.
"Apa yang kau bawa untukku?" Kataku ketika sudah dihadapannya.
"Setidaknya izinkan kekasihmu masuk kedalam rumah dulu"
Dan tanpa pikir panjang, karna memang rumah sedang sepi aku membawa leo masuk kedalam rumahku. Tidak dirunag tamu tapi langsung di kamar tidurku.
"Waahhh kamarmu terlalu rapi untuk ukuran laki-laki." Katanya berkomentar melihat-lihat seisi kamarku.
"Apa yang ingin kau beri untukku leo?" Karna tak sabar aku bertanya lagi.
Leo mengambil sesuatu didalam saku jeansnya, dan perlahan menunjukkan kepadaku yang ternyata adalah sebuah cincin.
"Cincin?" Ujarku singkat penuh tanda tanya.
Leo berjalan mendekat dan ikut duduk disebelah ranjang yang tengah aku duduki. Mengambil jadi tangan kiriku dan menelusupkan cincin itu dijari manisku.
"Aku ingin kau menjadi cinta terakhirku reyhan, berjanjilah untuk tetap bersamaku apapun yang terjadi" ujarnya.
Aku memang mencintai Leo seperti Leo mencintaiku. Tapi untuk memutuskan leo menjadi cinta terakhirku, kurasa aku belum berani berharap terlalu jauh. Karna sebab keluargaku belum tentu menerima kelainan orientasi sexualku seperti keluarga Leo.
"Leo, aku memang mencintaimu tapi aku belum tentu bisa menjadi cinta terakhirmu" ujarku lirih menunduk menatap cincin dijari manisku.
"Aku tau perasaanmu baby, aku hanya berharap kamulah cinta terakhirku." Leo merengkuh tubuh kecilku kedalam pelukannya. Mengendus wangi sampo rambutku yang terasa manis.
Leo mengecup pipiku singkat seraya berbisik. "Bolehkah aku mencium bibirmu?" Memdengar itu aku menggeleng keras.
Memang sudah 6 bulan aku menjalin hubungan denga leo. Tapi aku tidak pernah mengizinkan leo lebih dari sekedar mencium pipi. Bukan karna aku tidak mencintai leo, tapi entahlah aku hanya tidak mau.
Kulihat dia tersenyum hangat padaku, namun dari senyuman itu aku tau dia tengah kecewa.
Direngkuhnya kembali tubuhku kedalam pelukannya. Menikmati malam yang ada, aku memejamkan mata sejenak. Aku merasa nyaman bersama leo.
"Apa yang kalian lakukann?" Suara mommy menggelegar diruangan kamarku. Sontak aku dan leo melepas pelukan kami.
"Mo-mommy" ciccitku panik.
"Reyhan, apa yang kau lakukan? Siapa laki-laki itu?" Tanya mommy menunjuk ke arah leo.
Aku hendak menjawab tapi suara leo mendahuluiku.
"Di-"
"Saya leo kekasihnya reyhan tante" ucapnya singkat jelas padat. Tapi mampu membuat mata mommy melotot dan syok secara bersamaan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Big Boss [Manxboy]
RandomApakah ini hanya sebuah mimpi? Rasanya baru kemarin aku menyumpah serapahi bos besarku. Mengumpat dengan kasar sikap tak tau dirinya padaku. Tapi sekarang dia dihadapanku, menatapku dengan lembut penuh kasih sayang. Memancarkan begitu dalam rasa cin...