Rey

14.6K 1K 33
                                    

Aku termenung menatap layar komputer dihadapanku.
Sudah lama sekali mike tidak berkirim email dan surat denganku.
Sejak aku meninggalkan rumah, tak pernah lagi mike berkirim kado denganku. Juga tidak membalas surat dariku.

Aku benar-benar merindukannya. Sampai detik ini aku masih berkeinginan untuk bertemu dengannya. Tapi dia sama sekali tidak membalas email maupun surat dariku. Bagai ditelan bumi, mike tak ada kabar sama sekali.

'Apa dia sudah mempunyai teman baru?'

Tapi dari dulu mike punya banyak teman, dan dia tidak pernah melupakanku.

"Apa yang tengah kau lakukan bocah?" Suara tegas christian membuatku menutup cepat emailku.

"Ah tidak sir, hanya sedang memahami sebuah laporan" jawabku yang pasti berbohong. Tidak mungkin aku mengatakan tengah menatap emailku dilayar komputer, bakalan lucu jadinya.

"Apa kau tak makan siang?"

"Eh? Memang sudah jam berapa?" Tanyaku melihat arloji di pergelangan tanganku.

"Ck apa kau sebegitu terkesannya dengan ciumanku sampai kau melupakan sekarang sudah jam makan siang" lagi, christian mengungkit masalah ciuman tadi pagi. Arrghh mengesalkan.

"Siapa bilang? Aku sudah melupakannya" protesku tak terima.

"Begitukah? Apa kau mau lagi?" Cihh yang benar saja, itu menjijikan tapi aku— menikmatinya.

'Ohh tidak tidak' ujarku dalam hati menggelengkan kepalaku.

"Kau tak mau lagi? Ah sayang sekali." Sialan christian menggodaku. Awas saja kau bos sialan.

"Ikut aku" pintanya berjalan meninggalkanku.

Tentu saja aku mengejarnya, seenaknya saja dia menyuruhku mengikutinya tanpa memberi tahu kemana tujuannya.

"Kau mau kemana? Aku tak akan ikut jika tidak penting" kataku berbicara disebelahnya.

Dia berhenti sejenak, membuatku juga ikut berhenti.

"Chesy mengajakku makan siang di restaurant terdekat dari kantor, untuk itu aku mengajakmu, kau mengerti maksudku kan?"

Bolehkah aku mengumpati bosku lagi?

Rasanya aku menyesal menyetujui keinginan christian untuk menjadi kekasih pura-puranya.

Arrghhhh bos sialannn..

Dan akhirnya aku hanya menurut mengikuti langkah panjang christian yang entah akan membawaku ke restaurant mana. Karna diluaran sana banyak sekali restaurant didekat kantor.

Sampai didepan pintu mobil christian sudah memasuki pintu kemudi. Dan aku memasuki pintu penumpang dibelakang.

"Ck, apa aku ini supirmu?" Christian berdecak mengucapkan kalimat itu.

"Lalu aku harus naik bus begitu? Tau begitu aku tak mau ikut" kataku mendumel kesal.

"Apa kau begitu bodoh bocah? Pindahlah ke kursi depan!" Pintanya sakartis.

"Aku? Didepan? Aku tidak mau." Yang benar saja aku harus duduk bersebelahan dengan christian, jelas aku tidak mau.

"Pindah atau aku seret kamu dari situ" katanya berucap datar namun aku tak perduli.

"Rey"

Aku masih diam tidak perduli.

"Baiklah, kesabaranku sudah habis" christian keluar dari mobilnya dan membuka pintu penumpang.

"Kau mau aku seret keluar, atau keluar sendiri pindha kedepan rey peter?" Ujarnya menatap tajam mataku.

Hahhhh

Love Big Boss [Manxboy]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang