Rey

12.6K 1K 30
                                    

Arrrrghhhh

Apa yang sudah kulakukan??

Tidak, bahkan aku menikmatinya. Arrghh sungguh memalukan sekali kau rey.

Mengumpati diri sendiri didepan cermin toilet yang saat ini tengah kulakukan. Setelah pergi menjauh dari christian aku langsung berfikiran menuju kedalam sini. Toilet.

Beruntung toilet pria saat ini sedang sepi, jadi aku bisa melampiaskan rasa maluku pada cermin didepanku.

Ceklekk

Ohh ternyata ada orang didalam bilik toilet. Bagimana ini? Bagaimana kalau dia marah-marah padaku karna aku berteriak tak jelas seperti orang gila.

Dia berjalan kesebelahku untuk mencuci tangannya di wastafle, dan tidak menunjukkan rasa terganggunya padaku.

Tunggu.. dia arlionkan?

"Ar-lion?"

Dia mendongak menatapku lekat, tidak menjawab sapaanku dia hanya terdiam mengamatiku.

Apa aku salah orang? Tapi dia seperti arlion. Mengabaikan tatapan laki-laki dihadapanku, juga karna aku merasa takut. Akhirnya aku menutuskan untuk keluar.

Baru berjalan didepan pintu toilet suaranya menggema memanggil namaku membuatku berhenti melangkah dan terkejut secara bersamaan.

Bagaimana mungkin?

Bagaimana dia tau namaku?

"Rayhan"

Bahkan aku tak mengenalnya di masa laluku. Aku membalikkan tubuhku menatap lekat seseorang yang tengah berdiri diambang pintu.

"Rayhan Johnson kaukah itu?" Katanya lagi.

"Ssi-apa ka-mu?" Tanyaku gugup.  Dia maju selangkah, aku mundur selangkah. Mendadak perasaanku takut. Takut bila orang dihadapanku adalah suruhan keluargaku.

"Ss-iapa kau"

Tanpa aba-aba dariku, laki-laki dihadapanku menarik tubuhku kedalam pelukannya. Hendak berteriak memprotes perlakuannya, namun rancauan darinya membuatku terdiam.

"Miky aku menemukannya. Aku bertemu dengannya miky. Miky." lagi, untuk kedua kalinya nama yang tak asing terdengar ditelingaku "MIKY". Meski tidak menangis seperti arlion dulu. Tapi tetap saja dari suaranya tersirat akan kesedihan yang mendalam.

"Lepp-asskann" sekuat tenaga aku melepaskan diri dari laki-laki yang entah siapa namun dia terlihat sangat mirip dengan arlion.

"Rayhan kau rayhan kan? Aku tidak akan salah. Kau pasti rayhan, aku sudah putus asa mencari tau keberadaanmu" ujarnya membuatku bingung.

Kenapa dia mencariku? Bahkan aku mengingat siapa yang ku kenal dimasa laluku, tapi tidak kutemukan wajah pria dihadapanku.

"Apa yang kau bicarakan? Bagaimana kau tau nama masa laluku? Siapa kau?" Rentetan pertanyaan terlontar dari mulutku. Entahlah meski aku merasa takut namun aku juga penasaran darimana dia tau nama asliku.

"Rayhan aku akan membawamu ke swiss. Membawamu kehadapan dia" ujarnya menghiraukan pertanyaanku.

Whatt? Swiss? Memang dia siapa ingin membawaku jauh kesana. Aku mengenalnya saja tidak. Lalu bagaimana dengan pekerjaanku nanti, aku tidak mau ditelan hidup-hidup oleh christian. Mengabaikan pekerjaanku.

Lagi, dia lagi-lagi memelukku kali ini dia memelukku dengan diiringi isakan kecil yang lolos dari mulutnya.

"Kumohon, kumohon temuilah dia, temuilah dia rayhan kumohon. Dia sangat ingin bertemu denganmu"

Love Big Boss [Manxboy]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang