Bagaimana mungkin aku bisa menganggap rey menyukaiku. Hanya karna dia menerima ciumanku. Yang kenyataannya dia juga menerima pelukan dari pria lain.
Cih, apa aku benar-benar sudah menyukainya? Yang benar saja. Bahkan jika dia wanita, dia tidak pantas berada disisiku.
Flashback .
Setelah kepergian rey dari tempatku menciumnya, aku tidak menemukan rey dimanapun.
"Christ, apa yang kamu cari? Aku melihatmu berkeliling seperti mencari sesuatu?" Chesy berujar beberapa meter dari tempatku berdiri.
"Aku sedang mencari rey, kau melihatnya?" Tanyaku padanya setelah chesy berada dihadapanku.
"Ahh rey. Aku melihatnya tadi memasuki toilet pria. Tapi sepertinya dia bertemu dengan seorang pria" ujar chesy santai.
"Pria? Kkk tak ada pria yang dia kenal disini selain arlion dan aku" jawabku membalas perkataan chesy yang kurasa hanya memanas-manasiku.
"Benarkah? Lalu siapa laki-laki didalam foto ini?" Chesy menunjukkan foto yang tertera dilayar ponselnya. Mataku membulat mengetahui siapa yang tertera di foto itu. Memang benar itu foto rey, hanya saja difoto itu rey tengah berpelukan dengan seorang pria. Entah kenapa melihat rey dengan bahagianya tengah berpelukan seperti itu membuat hatiku marah. Marah karna sekarang aku sudah mulai menyukai rey dan akan menjadikannya milikku. Marah karna milikku disentuh pria lain. Bahkan sampai dipeluk seperti itu.
"Bag-gaimana mungkin" ujarku lirih menatap kosong foto dihadapanku.
"Aku tak tau siapa laki-laki itu, tapi aku melihat mereka berpelukan mesra christ. Sepertinya Rey benar-benar mengkhianatimu christian" tanpa berfikir panjang aku mengabaikan ucapan chesy dan meninggalkan chesy menuju tempat dimana rey berada.
Dan disana rey berada, baru saja rey keluar dari toilet dengan tatapan kosong.
Bruukk—
"Akh— sia......pa yang menghadang jalanku" katanya hendak mengumpat namun diurungkan niatnya kala tau dihadapannya itu aku yang tengah menatapnya nyalang. Sudah habis kesabaranku, disaat aku sudah mulai menyukainya, mengecapnya menjadi milikku tapi nyatanya dia memilih pria lain. Dan melukai hatiku.
"Sudah puaskah berduaannya?" Pertanyaan sarkasku terlontar begitu saja untuk rey.
"Bagaimana kau tau?" Katanya balik bertanya dengan santainya.
"Wahh tidak kusangka ternyata kau bisa mempermainkan perasaanku" ujarku terkekeh pelan mendapati pertanyaan rey.
"Apa maksudmu? Perasaanmu? Memang kau siapa?"
Memang kau siapa? Cih, Apa dia benar-benar tengah mempermainkanku sekarang. Jelas sekali dia menerima perlakuan mesraku bukankah itu berarti dia memang menyukaiku? Tapi apa yang terlontar dari mulutnya barusan. Memang kau siapa? Haha lucu sekali.
"Tidak mungkin bukan, seorang christian menyukai laki-laki rendahan sepertimu?" Pertanyaan itu lolos begitu saja dari mulutku membuat rey menatapku tak percaya.
"Apa? Kau bilang aku laki-laki rendahan? Lalu kau apa? Laki-laki hidung belang yang merampas ciuman laki-laki rendahan dihadapanmu ini? Huh?" Rey mengepalkan tangannya setengah berteriak membalas pertanyaanku, berbalik pergi meninggalkanku begitu saja yang tengah mematung menyadari kesalahanku yang sudah keterlaluan berujar kasar pada rey.
Detik berlalu, menit berlalu. Namun aku masih berdiri mematung menyesali kesalahanku tak perduli orang tengah berlalu-lalang menatapku aneh.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Big Boss [Manxboy]
RandomApakah ini hanya sebuah mimpi? Rasanya baru kemarin aku menyumpah serapahi bos besarku. Mengumpat dengan kasar sikap tak tau dirinya padaku. Tapi sekarang dia dihadapanku, menatapku dengan lembut penuh kasih sayang. Memancarkan begitu dalam rasa cin...