[23]

2.4K 101 0
                                    

Bagian Dua Puluh Tiga

***

Sesuai janji dua hari yang lalu, Misyel dan Michel sedang duduk di kursi kafe, yang jaraknya tidak jauh dari rumah si kembar. Sebelum ke sini, Kevin mengirim pesan singkat pada Michel bahwa dirinya dan Joni akan terlambat lima menit dari jam yang dijanjikan, yang seharusnya pukul tujuh.

Michel dan Misyel sudah memesan minuman. Walaupun Misyel dan Michel kembar, namun keduanya memiliki selera yang berbeda. Misyel lebih menyukai cappucinno, sedangkan Michel suka sari buah. Dan kali ini, Michel memesan jus jeruk.

Saat Michel mengendarkan pandangannya, akhirnya Kevin dan Joni sudah berada di daun pintu kafe tersebut. Senyum manis Michel mengembang, dan langsung mengankat tinggi tangan kananya. Supaya Joni dan Kevin menyadari keberadaan dirinya dan Misyel.

Joni duluan yang melihat Michel dengan tangan yang terangkat. Joni menepuk bahu Kevin dan mengarahkan arah matanya ke arah Misyel dan Michel. Mereka berduapun berjalan mendekati yang berada di sudut dengan empat bangku.

Setelah Joni dan Kevin duduk, Misyel membuka buku geografinya dan menjelaskan apa-apa saja yang akan mereka cari untuk referensinya. Kali ini Misyel begitu serius. Walaupun masuk di jurusan IPA, Misyel cukup menyukai pelajaran geografi.

"Gue kemarin udah cek di internet, dan ternyata materinya kurang lengkap. Gue mau besok kalian ke perpustakaan cari materi yang lebih banyak lagi. Gue takut nggak bisa jawab pertanyaan anak kelas karena kita kekurangan bahan materi. Jadi, lo pada harus benar-benar ngerjainnya dengan serius." Misyel menjelaskannya dengan air muka serius.

Michel dan Kevin mengangguk-angguk paham, sedangkan Joni yang mengambil duduk berhadapan dengan Misyel, hanya memerhatikan wajah Misyel diam-diam. Misyel tidak menyadarinya karena ia benar-benar sedang serius.

"Yaudah. Gitu aja. Soal makalah biar gue yang bikin deh," kata Misyel yang diiringi langkah pelayan yang berbeda membawa minuman yang tadi sempat Misyel dan Michel pesan.

Nggak sampai sepuluh menit? Batin Joni mengerutkan keningnya.

"Eh, kalian enggak mesan minum?" Tanya Misyel yang langsung menyeruput minumannya dengan bantuan sedotan.

"Enggak usah Syel." Tolak Kevin halus. "Chel, kawani gue entaran ke rumah Adam, yok." Ajak Kevin pada Michel.

"Ha?" Ucap Michel terbalalak.

"Iya, temenin gue napa?" Rengek Kevin kemudian. Michel tidak mengerti kenapa begitu tiba-tiba. Biasanya, Kevin akan memberitahu sebelumnya.

"Kenapa enggak sama gue aja, Vin?" Misyel membuka suaranya, membuat Joni langsung menoleh ke arah Kevin, memberi isyarat 'jangan'.

"Hmm.. Gue sama Michel aja. Soalnya gue cuman sebentar di sana. Siap itu masih mau ngajak Michel beli baju untuk Nyokap gue yang mau ulang tahun." Jelas Kevin berbohong dan akhirnya Misyel mengangguk.

"Kirim salam aja ya sama Adam," pesan Misyel.

Kevin menarik tangan Michel sesuai permintaan Joni tadi. Setelah punggung keduanya tidak tampak, Joni menguatkan mentalnya. Entah itu akan ditolak atau diterima, Joni sudah siap untuk itu.

"Yaudah, kita pulang juga yok, Jon." Kata Misyel sambil memasukan kembali buku-bukunya ke tas sandang, yang berada di sisi kanannya.

"Tunggu dulu Syel," cegah Joni yang membuat Misyel menghentikkan aktivitasnya.

"Ha? Mau ngapain lagi?" Tanya Misyel sambil tersenyum tipis.

"Gue mau ngomong sama lo," ucap Joni dengan detak jantungnya yang mulai gila-gilaan.

My Bad Girl RomanceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang