Code X,Y,Z (2)

310 21 1
                                    

Justin telah sampai di perusahaan ayahnya itu. Dia masuk dengan santai. Para pekerja di sana ada yang senyum ada juga yang menundukan kepalanya memberi hormat pada anak atasanya. Namun Justin menghampiri orang yang terlalu menghormatinya itu, dan tak jarang dia balik menghormainya juga sambil menundukan kepalanya kemudian tersenyum ramah.

Justin pergi masuk ke ruang kerja ayahnya itu untuk mencari dokumen yang dia butuhkan.

Justin melihat jam tanganya.
“Aku rasa ayah pergi rapat. Baguslah ini jam yang tepat untuk melakukan pekerjaan yang cukup rumit seperti ini. Jika saja ayah ada, aku tidak tau harus bilang apa. Dan alasan apa yang akan aku katakan padanya. Tidak mungkin aku mengatakan semua kebenaranya pada ayah. Itu akan lebih merepotkan” Bicara Justin pada dirinya sendiri sambil menggeleng-gelengkan kepalanya yang pusing berpikir itu

“Justin ?” Tanya seseorang dari belakang. Suara seorang wanita yang dia kenal. Itu adalah bunda Nadya salah satu staf di perusahaan sekaligus sodara dari ayah Justin

“Ah ?” Justin berbalik kaget
“bunda..” Justin tersenyum menutupi rasa gelisahnya itu. Kemudia salam pada bundanya itu

“sedang apa ?. Apa ada sesuatu yang kamu butuhkan disini ?” Tanya bunda Nadya yang melihat Justin di perusahaan ayahnya itu. Tidak biasanya dia datang dengan seragam sekolah yang masih dikenakanya itu

“Aku hanya ingin menemui ayah saja” Jawab Justin tersenyum sambil telunjuknya menunjuk ke pintu ruangan kerja ayahna itu

“tapi Pak Ginanjar sepertinya sedang rapat di luar perusahaan”
“Heem ya , tidak apa-apa. Aku akan menunggu di dalam saja” Justin tersenyum sambil jempolnya menunjuk ke belakang ruang kerja ayahnya

“ruanganya terkunci. Kau tau kan itu adalah ruangan yang sangat penting. Ruangan yang berisi dokumen-dokumen berharga milik perusahaan” Bunda nadya tersenyum

“Sialan !!” batin Justin
“Bunda. Boleh aku minta sesuatu ?” Tanya Justin yang memasang muka polosnya dan bertanya seolah sungkan

“tentu saja. Apapun. Katakan saja. Jika bunda dapat memenuhinya maka akan bunda lakukan untuk keponakan bunda yang satu ini” Bunda Nadya mengelus rambut keponakan tersayangnya itu

“jadi begini bunda. Boleh aku meminta jadwal rapat ayah ?. Umm.. Agar aku tau kapan ayah rapat. Dan kapan aku bisa menemuinya nanti” Bicara Justin yang berbohong. Pandai sekali Justin bermain drama

“tentu saja. Itu hal yang sangat mudah dan dapat aku penuhi” Bunda nadya tersenyum ramah
“ikut bunda, dokumen jadwal rapat ayahmu sepertinya ada di atas meja kerja”

“baik bunda” Justin tersenyum senang seperti anak kecil. Kemudian dia mengikuti bunda Nadya dari belakang


Sementara itu Secilia juga sudah sampai di perusahaan ayahnya itu.

Dia masuk ke ruang kerja ayahnya itu mengendap-ngendap

Sementara di sisi ruangan lain tante Keny yang melihat Secil dia langsung mengikutinya. Karena gerak-gerik Secil yang mencurigakan itu.

Secil sudah mendapatkan dokumen yang dia cari itu dengan sangat mudahnya. Dia memasukanya kedalam tasnya itu. Kemudian dia berbalik untuk kembali. Namun...

“apa yang sedang kamu lakukan di ruangan ini ? Kamu tau kan tulisan di luar bertuliskan apa ?” ujar tante Keny yang menyilang tangan sambil mendelikan matanya itu. Dengan suara yang di bentak

“emangnya lo tau ?” Secil balik bertanya. Pertanyaanya bisa diartikan adalah tantanganya. Karena dia tidak suka dengan nada bicara Tante Keny yang membentak itu

“Saya tau ! Makanya saya tanya kamu !” Jawab Tante Keny ketus

“Baguslah .. Terus ngapain nanya lagi ? Apa perlu saya ajarin anda caranya berbicara dengan baik ?” Kata Secil santai. Dia tersenyum kecut kemudian memalingkan wajahnya itu
“Lo kerja di perusahaan gw ! Jadi gw bisa kapan aja buat pecat lo ! Tanpa pesangon !” Ujar Secil yang kemudian pergi melewati Tante Keny yang hanya terdiam kaku mendengar perkataan Secil itu. Dia sangat kaget..

Secil pergi dari prusahaan ayahnya itu kembali menuju sekolah untuk menemui Justin.

Sementara itu..

Tante Keny mengeluarkan ponselnya dari saku jasnya

“Ini aku Keny ! Ada seseorang yang perlu aku singkirkan ! Dia menghalangi rencanaku ! Singkirkan dia ! Janan sampai aku melihatnya di dunia ini lagi !” Tante Keny menutup teleponya itu. Dia tersenyum jahat
“lihat saja ! Aku atau dirinya yang akan tersingkir dari dunia ini !!”

____________________________________

Mohon dukungan suaranya ya🙏🙏 mohon mohon.. Terima kasih

I HATE(LOVE) YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang