I HATE(LOVE) YOU

Pergi

“Ich bitte Sie, zu bleiben, aber es stellt sich heraus, dass ich gehen muss. Das Gefühl, das ich Ihnen zum Ausdruck bringe, ist nur ein Witz. Obwohl ich immer noch ein Muss für dich bleiben möchte. Ich kann nicht halten, was ich nicht haben kann. Ich beschloss, dich zu vergessen. Aber du musst es wissen. Ich liebe dich immer noch tief im Inneren.

Ich hoffe morgen und so wird es besser so sein. Weil die Anstrengung zu vergessen ist aufzuhören, sich zu kümmern”

*Aku memintamu untuk tetap tinggal, namun ternyata aku yang harus pergi. Perasaan yang aku ungkapkan kamu anggap semuanya hanya sebuah candaan.
Meskipun aku tetap ingin tinggal suatu keharusan untuku pergi. Aku tidak bisa terus berpegangan untuk apa yang tidak bisa aku miliki. Aku memutuskan untuk pergi dan melupakanmu. Tapi kamu harus tau. Aku tetap mencintaimu di dalam hati paling dalam.

Aku harap esok dan seterusnya akan lebih baik dengan cara seperti ini. Karena usaha untuk melupakan adalah berhenti untuk peduli

Kurang lebih itulah pesan yang diberikan Leon pada Secil lewat sms

Secil yang selesai membacanya dia hanya bisa diam bisu.

Secil langsung mengambil tasnya lalu berlari pergi menuju rumah Leon

.
.
.
.
.

Ting !!  Tingg !!

Secil menekan tombol bel rumah Leon

Papah Leon keluar dari dalam

“Apa Leon ada di dalam ?” Bicara  Secil langsung tanpa mengucapkan salam terlebih dahulu

Papah Leon kebingungan dengan Secil yang begitu panik
“Baru saja dia tadi pergi ke bandara” Kata Papahnya Leon sambil jari telunjuknya menunjuk ke arah kananya

“Baiklah.. Terima kasih. Sebelumnya maaf tidak mengucapkan salam terlebih dulu” Teriak Secil yang berlari pergi lagi. Kali ini dia menuju ke bandara penerbangan untuk menyusul Leon

____________________________________

Ting !!

Pesan masuk ke ponsel Leon dari Jessica

“pendaftaran masuk universitas bisa dilakukan secara online. Dan juga ujianya sudah bisa secara online. Buka website sekolahnya saja. Tinggal isi formulir dan soalnya lalu kirim lewat email”

Isi pesan dari Jessica

“ini lebih mudah jika emang gw bakalan pergi” Justin tersenyum melihat pesanya itu kemudian memasukan ponselnya kembali

Drett drett.. Drettt..

Ponsel Leon berdering lagi. Itu adalah panggilan dari Secil.

Leon berpikir mengangkat teleponya itu atau menghiraukanya.

Perlahan Leon mengangkat teleponya itu menjawab panggilan dari Secil

“Ya.. Hall..” Belum selesai Leon meneruskan perkataanya Secil langsung bicara marah-marah

“LEON !! DASAR !! KENAPA ? KENAPA PERGI ? JAWAB !! KENAPA MAU PERGI HAH !! KENAPA PERGI GITU AJA ? SEMARAH ITU LU SAMA GW ? GW PUNYA SALAH APA ? BILANG !! LEON JAWAB !!!” Bicara Secil kesal

Secil berlarian di bandara kesana kemari mencari Leon

“pstt.. Gimana gw mau jawab kalo lu terus ngomong” Kata Leon sambil terkekeh

“LEONNNN...” teriak Secil . dia menangis
“Lu dimana sekarang ?” Tanya Secil semakin panik

Leon berada di sekitar Secil namun dia sengaja tidak memanggil atau memberitaukan keberadaanya. Dia memperhatikan Secil dari kejauhan