Jatuh cinta

538 18 7
                                    

Justin dan Jessica duduk di kursi taman belakang halaman sekolah. Mereka berdua berbincang banyak. Mukin bukan mereka. Tapi hanya Jessica. Justin sibuk dengan buku sejarah yang tebalnya kira-kira sampai 270 halaman.

Ting !
Line...

Ponsel Jessica berdering. Ada pesan yang masuk.

Mata Justin melirik sebentar . pandanganya masih pada buku yang ia pegang. Namun telinganya menguping.

“hm.. Bu Ratna. Kirain siapa” Ujar Jesaica yang melihat ponselnya itu

Mata Justin langsung membelak pada Jessica. Dia kaget setengah mati. Tentu saja, Bu Ratna adalah bundanya Justin

“Justin” Bicara Jessica yang menepuk pundaknya pelan

Justin mulai panik. Namun dia mencoba untuk tetap stay cool. Padahal hatinya sudah berperang tertusuk-tusuk oleh duri-duri kecil. “Jangan-jangan bunda tau masalah kemarin soal gw sama Jessica” pikir Justin panik

“Justin kamu sama aku satu kelompok. Kamu,aku, Abel, Amara, Trisya, Bianca , Stella, Secilia, sama Leon. Bu Ratna bilang kita harus buat konsep buat acara akhir smester nanti” Bicara Jessica menjelaskan apa yang di minta Bu Ratna

“Huffttt.. Kirain” Justin menghela nafasnga merasa lega

“kirain apa ?” Tanya Jessica heran disertai kebungungan menatap Justin

“Kepo !” Celetuk Justin yang tidak peduli dengan pertanyaan Jessica lalu kembali melanjutkan membaca buku

Sementara itu Secilia berjalan sendiri melewati kelas dan lorong-lorong yang sepi.

“Tumben Justin gak chat” gumam Secil seraya mengecek ponselnya lalu kembali memasukanya lagi ke saku roknya

Seseorang dari belakang menarik tangang Secil. Dengan sigap. Secil melakukan salah satu tekhnik karate. Dimana dia membantik lawan yang menyerang dari belakang

Brukkk..

“Auchh !!” Leon terbaring di lantai menahan sakit di punggungnya

“Leon ? Ngapain lo disini ? Bukanya lo harusnya ke New York ya ?! Bokap lo kan nyuruh lo pindah sekolah disana ?” Secil kaget melihat Leon. Dan bukanya meminta maaf . Secil malah menanyai Leon dengan seribu pertanyaanya

“Cil.. Please. Bentar dulu. Oke. Punggung gw untung aja gak patah” Leon berdiri sambil memegang pinggangnya kemudian memutar-mutar pinggangnya ke kiri dan ke kanan

“eh iya.. Sorry sorry sorry. Tadi refleks banget. Lo tau kan gw orangnya gimana ....” Secil menunduk sambil memainkan ujung kakinya seperti anak kecil yang habis di marahi degan tangan yang di belakang

“Telat !” Singkat Leon ketus

“Yee.. Salah lo juga ngapain coba tarik-tarik gw gitu segala. Gimana gak mau gw banting. Suasana lorong sepi. Semua orang juga pasti bakalan punya pikiran negatif kalo jalan sendirian di tempat sepi terus tiba-tiba ada yang tarik tanganya. Mikir dong mikirrr.!!!” Cerocos Secil kesal mengomel-ngomel sambil telunjuknya di letakan di pinggir keningnga saat mengatakan kata “Mikir

“iya deh iya. Emang gw yang salah” Leon mengalah. Mengakui kesalahanya itu

“bagus lah kalo sadar” Secil berbalik akan pergi namjn Leon menarik tanganya. Leon menatap Secil. Tatapan Leon membuat Secil terdiam bisu

“gw mau ngomong” Bicara Leon pelan

“ihh .. Apaan sih lo ! Jangan tarik-tarik orang sembarangan !!”bicara Secil kesal. Kemudian Secil mendorong Leon pelan. Agar jarak mereka tidak terlalu dekat

“Lagian gw gak pernah tarik-tarik orang sembarangan ! Palingan cuma lo doang !” Ujar Leon yang cemberut

“isshh... Sok imut. Minta di tampol bolak-balik ! Yaudah mau ngomong apa cepetan ?” Ketus Secil yang merasa jengkel dari tadi

“Gak jadi deh” Dengan santainya Leon berbalik lalu berlalu pergi

“Ihhh !! Dasar !!” Secil benar-benar jengkel dengan sikap Leon

Secil kembali berjalan pergi. Tiba-tiba langkahnya terhenti kembali lagi. Benar !. Leon berdiri di depan Secil dengan membawa bunga

“Mau ngapain lagi sih ?!” Tanya Secil pelan namun dengan nada jengkel

“hehe.. Ngasih bunga” Leon tersenyum manis memegang setangkai bunga mawar

“ngasih bunga ?” Secil mengerutkan keningnya menatap Leon

“Gak usah natap gw gitu !” Leon memukul kening Secil pelan dengan mawar yang dia bawa di tanganya itu

“ishh !!” Secil mengusap-usap keningnya yang di pukul Leon

Leon terkekeh melihat kejengkelan Secil.

“lo itu kenapa sih ? Bikin gw kesel aja ? Mau lo itu apa ? Bilang aja ! Gak dari dulu waktu waktu di SMP lo bikin gw kesel . sekarang lo nongol lagi kayak jin tomang ganggu masa-masa SMA gw ! Jadi.. Intinya.. Kenapa sih lo seneng banget ganggu hidup gw !!” Omel Secil

Namun Leon tidak mendengarkan. Tatapanya tertuju pada pemandangan yang di depanya. Di belakang Secil. Disana Jessica dan Justin tertawa dan bercanda bersama

Secil yang selesai bicara. Menatap Leon kesal. Karena bicaranya tidak di dengarkan sama sekali !!

“L E O N” Bicara Secil malas disusul helaan nafasnya

Tersadar dengan suara Secil . Leon menatap Secil.

“Eh Cil sorry gw malah bengong” Leon memegang pangkal hidungnya

“iya iya iya iya iya.. Gw ngomong panjang lebar kayak jalan tol. Tapi gak lo tanggepin. Berasa sales obat kuat gw !” Ujar Secil kes sambil wajahnya berpaling dari Leon

“sorry kali Cil” Leon memegang kedua bahu Secil kemudian membalikan badanya menatapnya.

“lagian lo liat apaan sih” Penasaran dengan apa yang di lihat Leon . Secil mencoba menoleh ke belakang. Namun Leon menghalanginya.

“Makan siang bareng yuk ! Gw laper” Leon menarik tangan Secil lalu membawanya pergi jauh dari tempat itu

“ehh...” Secil ikut terbawa oleh Leon



Leon membawanya kekantin sekolah. Satu hal yang paling buat Secil gak suka dari kantin itu. Semuanya menjual makanan khas barat. Sedangkan Secil lebih menyukai makanan lokal

“Gw punya temapt yang bagus buat makan. Tapi gak disini.” Secil menarik tangan Leon

“Ah elahhh Cil... Baru juga pantat gw nyentuh kursi..” Rengek Leon yang tanganya di tarik oleh Secil.







Dulu gw pernah mikir kalo cahaya bulan itu indah. Tapi ternyata gw salah. Senyuman lo lebih indah dari cahaya bulan Cil. Andai aja angin bisa ngomong. Mungkin kata-kata gw suka sama lo lebih dari ratusan bahkan ribuan daun yang berguguran. Kemudian tertiup angin dan hilang. Karena gw lebih milih nyimpen perasaan ini sendiri. Gw takut ketika lo tau. Lo bakalan jaga jarak. Atau bahkan menjauh dari gw”

------Leon------

I HATE(LOVE) YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang