Potongan Puzzle

212 9 0
                                    

Ada kalanya dimana aku benci menatap dunia dan ingin tetap menutup mataku. Bahkan untuk selamanya. Kejadian itu seperti sebuah rasa sakit dan penyesalan terbesar dalam hidupku. Meskipun aku tidak bertanggung jawab atas kecelakaan itu. Tapi aku merasa bersalah, sangat bersalah. Piano yang dapat dimainkan oleh kakak dengan nada dan irama yang merdu. Kini piano itu terasa mati seperti tidak pernah tersentuh. Biola yang ku mainkan di iringi dengan nada piano dulu. Seperti hanya sebuah cerita lampau. Keduanya tidak pernah dimainkan lagi, ataupun di sentuh sekarang. Semuanya hilang,terlupakan, seperti album foto lawas yang telah menjadi kenangan. Nada-nada yang indah itu kini hanya menjadi angin lalu yang melintas sejenak dalam hidup yang telah terlupakan.

Kekecewaan yang hadir itu seperti sebuah kisah lama yang berjalan begitu cepat seiring waktu hingga sekarang. Kita tumbuh besar bersama di tempat yang berbeda. Aku mungkin telah terlupakan seperti pecahan gelas yang sudah tidak ada artinya. Mungkin ..

Aku ingin kembali bersama semuanya. Kita, keluarga, dan kakak yang aku sayangi. Tapi, aku takut. Aku takut kalian semua membenciku. Itulah sebabnya aku pergi jauh dari kehidupanku. Jauh dari keluarga yang aku sayangi. Jika satu saat kita bertemu. Dan takdir akan mempertemukan kita lagi. Aku akan kembali. Apapun yang terjadi. Aku akan memberanikan diri menemui keluargaku. Dan aku akan meminta maaf padanya karna aku telah pergi begitu saja.

Aku harus berusaha keras untuk bersama kalian lagi..


Sahila Agenta

____________________________________



.
.
.
.

Perkelahian Secil dan orang-orang itu akhirnya selesai. Mereka semua lari terbirit-birit dibuat takut oleh gadis itu. Gadis yang pandai berkelahi.

Terlihat dari penampilanya dia sangat feminim, namun ternyata dia memiliki sifat tegas dan menakutkan.

Secil mulai merasa pusing. Daya tahan tubuhnya sudah menurun secara drastis. Sepertinya dia menguras banyak tenaga dalam perkelahian itu.

Secil tidak kuat dengan rasa pusing di kepalanya. Dia pun jatuh pingsan.

“Eh !!” Gadis itu kaget setengah mati ketika Secil pingsan
“kondisinya kacau. Gw harus cepet-cepet bawa dia ke rs” Gadis itu merangkul Secil. Dia pergi mencari taxi dan pergi menuju rs.

____________________________________

“Atas nama Sahila Agenta. Biaya pengobatanya saya yang tanggung” Bicara gadis yang menolong Secil tadi.

Dia telah sampai di rs dan sedang melakulan administrasi.

“dengan nama pasien ?” tanya perawat yang berjaga di tempat administrasi itu

“Secillia Agenta. Yang tadi masuk ruang pemeriksaan dokter karena pingsan” Jelas Sahila

“oh iya. Tunggu saya masukan dulu datanya” Bicara perawat itu

“Kapan pemeriksaanya akan selesai ?” Tanya Sahila

“Anda boleh menunggu di depan ruang pemeriksaan untuk sementara waktu sampai dokter yang memeriksa pasien keluar dan anda bisa menanyakan penyakit apa yang sebenarnya di derita pasien. Kebetulan dokter yang memeriksa hari ini adalah Dokter Arvino. Dokter muda yang berbakat. Anda bisa berbincang-bincang denganya. Lagi pula dia sangat tampan dan mempunyai banyak fans” Kata Perawat itu panjang lebar

“sumpah . gak peduli gw” ujar Sahila malas.

Dia berjalan menuju ruang pemeriksaan dan duduk di depan ruangan itu.

Tidak lama. Seorang dokter keluar dari dalam ruangan. Memang tampan. Bahkan sangat tampan.

“Anda keluarga dari pasien ?” Tanya Dokter itu dingin

“hmm” Jawab Sahila juga cuek dan hanya gumaman saja

“Dia menderita anemia parah dan di fonis leukimia. Sepertinya penyakitnya sudah lama. Apa dia tidak pernah konsultasi atau berobat ? Atau dia tidak di perdulikan sama sekali” Ucap dokter itu

“Lima tahun lalu dia mengalami kecelakaan dan banyak kehilangan darah. Lalu dia mendapat benturan keras di kepala. Dokter mengoprasinya karena ada pendarahan di otak. Meskipun oprasinya berjalan lancar. Dia tidak bisa seratus persen kembali sembuh. Dan dokter bilang hidup dan matinya tergantung semangatnya dalam bertahan” Jelas Sahila bicara

Dokter itu hanya terdiam.

“masih ada waktu untuknya. Dia bisa berobat kemari untuk beberapa waktu secara rutin. Mungkin saja penyakitnya akan sembuh” Usul dokter itu

“Lo bisa tanya pasiennya langsung nanti. Gw gak bisa lama-lama disini. Gw titip kakak gw” Bicara Sahila yang akan berlalu pergi. Namun dokter itu menahanya.

“Lo keluarga pasien kan ? Harusnya lo nungguin dia disini. Atau jangan-jangan...” Dokter itu curiga

“Gw punya urusan lain. Suruh perawat yang jaga. Gak usah banyak tanya. Ini urusan hidup gw. Tugas lu itu periksa pasien. Bukan kepoin hidup orang lain !” Ujar Sahila pada dokter itu

Hidung Sahila berdarah. Sepertinya dia mimisan. Belum sempat dia berjalan melangkahkan kakinya. Dia jatuh pingsan

“Demam !” Gumam Dokter Arvino sambil memangku Sahila ke ruang rawat.

____________________________________

Secil tersadar. Dia bingung kenapa dia ada di rs. Secil teringat dengan dokumen penting itu. Dia panik

Namun ketika dia lihat meja di sebelahnya . ternyata dokumen itu disana.

Tanpa menunggu banyak waktu lagi. Secil mengambil dokumen itu.

Dia mencabut infusan di tanganya lalu pergi dari rs.

____________________________________

“Dokter dokter.. Pasien di ruang pemeriksaan tadi yang baru saja di pindahkan ke ruang rawat. Dia kabur” Seorang suster panik

“Astagaa !! Sebenarnya mereka ini kenapa ? Aneh. Hubungan mereka seperti adik kakak. Tapi mereka seperti orang yang tidak saling mengenal !” Bicara Arvino dengan nada kecil sambil menatap Sahila yang belum sadarkan diri.
“tapi administrasinya sudah dilakukan ?” Tanya Arvino pada suster itu

“Sudah. Atas nama Sahila Agenta” Jawab suster itu

“Yasudah kalo gitu semua akan baik-baik saja. Pasien yang kabur tadi biarkan saja. Lagi pula tidak akan ada yang bisa kabur dari masalah ini” Bicara Arvino tidak jelas sambil tetap memperhatikan Sahila

“umm maksud dokter ?” tanya suster itu tidak paham

“Lupakan saja” Arvino tersenyum sambil menggeleng-gelengkan kepalanya

“Kalo begitu saya kembali bekerja dulu” Suster itu keluar

“Sahila Agenta.. Oke.. Jadi lo itu Sahila agenta. Apa yang nyebabin lo gak bisa gw percaya saat ini ? Lo unik. Orang bego pertama yang berusaha kuat tapi nyatanya rapuh !” Ujar Arvino yang bicara pada Sahila yang masih belum sadar

.
.
.
.

I HATE(LOVE) YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang