Entah kesambet apaan sekarang fifi mulai penasaran dengan sosok dirga. Ia ingin tau tentang dirga. Sebenarnya mulutnya sudah mengatakan tidak tapi lain dengan hati. Hatinya sepeti mendorongnya untuk mencari tau tentang sosok laki-laki itu.

Seperti sekarang fifi sedang melihat dirga yang sedang duduk di bangku taman seorang diri sambil mendengarkan lagu menggunakan earphonenya dan memejamkan matanya. Dengan perasaan entah tak bisa di jelaskan, fifi memberanikan diri untuk mendekati dirga.

"Boleh duduk sini?" Tanya fifi. Merasa tak ada jawaban fifi pun langsung duduk di sebelah dirga.

"Aku sering liat kakak duduk sini sendiri. Kenapa? Kakak ngga punya temen?" Tanya fifi. Masih sama tak ada jawaban.

Gila kali ya gue, dia kan matanya merem kuping di sumpelin gitu, mana denger gue lagi ngomong..

5menit kemudian

Ini orang tidur kali ya...

Untuk memastikan orang yang di sebelahnya tidur atau tidak Fifi pun melambaikan tangannya ke arah wajah dirga. Tanpa ia duga dirga memegang tangnnya. Fifi pun kaget, dirga membuka matanya dan menoleh ke fifi.
Fifi cuma diem mamatung.
Tatapan dirga seolah-olah meminta penjelasan.

"Tangan aku." Kata fifi. dirga pun melepaskan tangannya.
Dirga kembali ke posisinya.

"Em.. kenalin nama aku Olifia Nadia putri. Panggil aja fifi." Kata fifi kikuk.

Dirga berdiri hendak meninggalkan fifi. Namun fifi mencegahnya dan menahan tangan dirga.

"Tunggu kak kita kan belum kenalan." Kata fifi
Dirga cuma menoleh ke fifi lalu beranjak pergi.

Fifi diam tak bergeming.

"Astaga, Ya ampun ya ampun. Dia tadi ga ngoming apa-apa. Gue di kacanging. Tinggal ngasih tau nama aja susah banget tuh orang. Sok misterius amat sih. Liat aja gue bakalan luluhin hati lo yang sekeras batu itu. Hahahaha..(ketwa jahat). Elah gue ngapain sih ketawa gini kaya orng gila aja. Untung kaga ada yang liat." Crocos fifi sambil celingukan melihat ada kah seseorang yang memperhatikannya seperti orang gila yang ngomel tak karuan.

~~~

Sekarng fifi dan aca sedang berada di kelas . Mereka sibuk memainkan ponselnya masing-masing . Jangan di tanya si tasya kemana dia kalo ada jamkos gini suka berkelana ngumpulin serpihan demi serpihan gosip yang kececer.

"Woy." Sentak tasya tiba-tiba muncul sambil memukul meja. Fifi dan aca pun terpelonjat kaget.

"Lo tu ya ngajarin orang kalo masuk harus pake salam. Lo apa kabar? Kaget nih gue untung kaga jantungan." Omel fifi.

"Iya nih si tasya untung hp gue ngga jatuh kebawah." Kata aca.

"Ya iyalah jatoh ke bawah kalo jatuh ke atas itu pasti lebih mengerikan dari pada jatuh ke bawah. Lagian lo berdua sibuk masing-masing sampe kehadiran gue aja ga ada yang sadar." Jawab tasya.

"Iya lo kan makhluk astral yang tak kasat mata makanya gue ngga peka akan kehadiran lo." Kata fifi.

"Kampret lo fi." Kata tasya.

"Btw astral apaan? Yang buat bikin jalan bukan?" Kata aca sambil cengar cengir ngga jelas. Begonya kumat lagi.

"Tobat punya temen kok bego banget. ya allah salah apa hamba mu ini." Kata fifi sembari mengangkat tangannya seperti orang yang sedang berdoa.

"Alah lebay lo." Kata tasya

"Oh iya gue mau ngomong sampe lupa kan gue. Jadi gini tadi gue dapat kabar bahagia kalo ka dirga mau berantem sama anak SMA sebelah." Gosipan sia tasya keluar.

"Terus bahagianya di bagian mana kutil elah?" Tanya fifi

"Ya ampun fi ya kabar bahagia lah. Gue mau nonton ah. Liat kak dirga lagi berantem pasti keren deh. Harus gue abadikan." Aca mah kalo bahas beginiian otaknya lancar.

"Gila lo ca ini orang mau berantem bukan mau buka acara pameran jadi ga usah di tonton. Ngga berfaedah banget deh." Kata fifi

"Ih tapi kan.." kata aca belum selesai langsung di potong oleh fifi

"Lo tau dari mana sih gosip beginian? Kayanaya semua yang gue sama aca ga tau lo tau." Kata gue

"Hehe.. ini guna punya temen di mana aja. Gue di kasih tau anak sebelah. Kebetulan dia gabung di geng yang mau berantem sama kak dirga." Jelas tasya.

"Gila lo jauhin deh temen yang macem begituan. Banyak temen boleh tapi di liat-liat dulu gimana bebet bobot nya sya." Nasihat fifi seperti emak-emak.

"Iya.. lagian gue cuma tanya-tanya itu doang kok ngga lebih. Jadi gapapa." Kata tasya

"Serah lo deh." Kata fifi

"Udah-udah gue laper nih kita ngantin yuk." Ajak aca. Sambil menyeret tasya dan fifi

Dia mah paling bisa misahin orang lagi debat.








Bersambung..
Jangan lupa vote dan comment..

Mr. MisteriusTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang