Hari ini seperti biasa anak-anak di kelas lagi ribut ngga karuan ada yang masih tidur ngelanjutin mimpi yang belum tuntas, ada yang main hp, ada yang buka salon mendadak, ada yang mondar mandir cari jawaban pr, tapi semua langsung hening ketika guru memasuki kelas.
"Selamat pagi anak-anak."
"Pagi bu."
Pelajaran di mulai sudah hampir setengan jam. Tapi ibu mirta menyadari sesuatu.
Dengan pekanya, radit pun mengalihkan perhatian bu mirta agar tidak fokus ke satu bangku kosong yang berada di pojok. Bangku siapa lagi kalo bukan dirga.
"Ibu hari ini cantik banget deh bu,""Ngga usah ngerayu saya. Kemana teman kamu?" Sangking hafalnya ini guru kalo ada muridnya yang lagi melindungi hidup dan mati temennya haha
"Lah ini temen saya bu. Kurang banyak?"
Elah si Radit bangunin singa tidur, Batin azka.
"Di mana temen kamu itu. Kalo kalian ngga ngasih tau saya. Saya bakalan laporin ini ke kepala sekolah dan kalian bakalan dapat hukuman."
"Dirga di kantin bu." Jawab amat.
Anak cupu di kelas dirga.Azka dan radit langsung melotot ke arah mamat.
"Cari mati ya lo?!" Bentak radit.
"Gu..gue cuma ngga mau di hukum dit." jawabnya terbata-bata.
"Lo aman. Tapi lo udah ngilangin nyawa temen gue bego!" Ucap azka.
"Sudah kalian diam!!"
Bu mirta pun pergi ke kantin.
Dan murid-murid yang lain mengikuti di belakang bu mirta. Ya iyalah mereka ngga mau ketinggalan secara ada tontonan gratis.Sesampainya di kantin.
"DIIRGANTARA!!"
"Uhuk.. uhukk.." seketika dirga tersedak nasi goreng yang dia makan. Dirga pun menghentikan kegiatan makannya.
"Kamu ya bukanya masuk pelajaran saya malah enak-enak makan di sini."
"Ibu mau makan bareng saya? Sini bu duduk." dengan watadosnya dirga menepuk-nepuk kursi kosong di sampingnya.
Bu mirta yang merasa geram dengan kelakuan dirga pun langsung menjewer telinga dirga.
"Aw aw aw" teriak dirga kesakita.
"IKUT IBU KE BK SEKARANG!!!"
"Ini makanya gimana bu?"
Bu mirta tetap menggeret dirga menuju jalan ke arah neraka.
"Yang lain masuk kelas atau saya hukum juga kalian kaya dirga!!"
Tanpa ba-bi-bu lagi mereka langsung lari kocar-kacir masuk ke dalam kelas.
Di tempat lain..
"Sya temenin gue ke toilet yuk."
Udah tau pelajarannya susah tambah gurunya galak pake kebelet pipis segala."Lu mah tahan bentar ngapa."
"Udah di ujung ini."
"Nyusain aja lo. izin sono!"
"Iya ayok cepetan berdiri."
"Iya ih sabar ngapa."
Fifi dan tasya maju ke depan.
"Pak maaf saya mau izin ke belakang."
"Cepet!!" Cuma itu yang keluar dari mulut beliau. Kalo seandainya jendela kelas fifi ngga pake tralis mungkin fifi udah loncat dari tadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mr. Misterius
Teen FictionDalam ruang hati ini ada kata yang ingin ku ungkap, bersama rasa yang meluap-luap. Namun ku menyadari bahwa diri ini tak pantas bersamamu dan tak yakin tuk siap melindungimu. - Dirgantara Adrian Saputra Kamu itu seperti mimpi, kadang...