"Harus gue bawa ke ruamah sakit. Mau gue gendong, jalan sendiri atau gue panggilin ambulan?"
Fifi merasa familiar dengan suara yang dia dengar fifi pun membuka matanya dan melihat siapa laki-laki itu.
"Kak dirga!"
- - - - -
Dirga tersenyum ia pun membantu fifi berdiri dan memembawanya duduk di bangku taman."Kamu ngga kenapa-kenapakan?"
"Engga kok kak cuma kaget aja." Sambil nyengir.
"Kak dirga ngapain kesini?"
"Disuruh radit."
"Loh kok sama."
"Ada apaan ya kak radit suruh kita ketemuan di sini?"
Dirga cuma mengedikkan bahunnya.
Hening..
"Makanya besok-besok kalo mau nyembrang liat kanan kiri dulu. Jangan main hp mulu. Emang di hp kamu ada apanya."
"Woah ini beneran kak dirgakan." Sambil melihat wajah dirga dengan takjub.
"ya iyalah emang kenapa."
"Kakak ngomongnya panjang amat. Tumben. Kakak sehat kan ngga lagi sakitkan? Ngga kesambetkan?" Sambil menaruh telapak tangannya di jidat dirga.
"Ngga panas kok.""Kamu kira saya sakit apa. Ya engga lah."
"Ya habisnya kakak ngga kaya bisanya. Lebih ceria gitu. Banyak senyum juga. Aku suka." Sambil mengacungkan jempolnya.
Deg..
"Radit mana ya?" Dirga mengalihkan pembicaraan.
"Ah iya biasanya dia yang datang duluan."
Kling..
Ponsel mereka berbunyi bersamaan dan mereka pun mengecek pesan dari siapa yang masuk.
Radit
Maaf gue ngga bisa dateng kalian nikamati aja waktu berduanya.
Dirga
Radit kampret. Gumam dirga
Radit
Maaf gue ngga bisa dateng kalian nikamati aja waktu berduanya.
Fifi
Ih kak radit. Gumam fifi.
Radit dan azka memang sudah merencanakan ini dari awal agar fifi dan dirga bisa semakin dekat.
Mereka pun saling diam dan sibuk dengan pikiran masing-masing.
"Ikut saya yuk." Ajak dirga tiba-tiba.
"Hah kemana kak?"
"Udah ayo ikut aja."
Fifi masih diam.
"Saya ngga bakalan macem-macem ke kamu."
"Emm.. oke deh kak."
Dirga pun menaiki motornya dan fifi mengekor di belakangnya
"Kita naik motor? tapi aku kan ngga bawa helm."
"Nanti kita beli di jalan."
"Oke oke."
KAMU SEDANG MEMBACA
Mr. Misterius
Novela JuvenilDalam ruang hati ini ada kata yang ingin ku ungkap, bersama rasa yang meluap-luap. Namun ku menyadari bahwa diri ini tak pantas bersamamu dan tak yakin tuk siap melindungimu. - Dirgantara Adrian Saputra Kamu itu seperti mimpi, kadang...