Fifi, tasya dan aca sedang berada di kantin dan menikmati makanan mereka.
Brak..
Ada seseorang yang memukul meja mereka. Semua siswa siwi yang lainnya pun melihat ke sumber suara.
"Gila lo ya. Maksud lo apaan?!" Gertak tasya.
"MANA YANG NAMANYA FIFI?!"
Fifi pun bangkit dari tempat duduknya.
"Kenapa lo nyariin gue?"
"GUE PERINGATIN KE LO JANGAN PERNAH DEKET-DEKET DAN SOK CANTIK DI DEPAN KAK DIRGA NGERTI LO?!!"
"Woahh gini nih ciri-ciri orang yang minta di musnahin dari muka bumi fi." Kata tasya sambil tepuk tangan.
"Tenang aja sya kaya kaga tau gue aja." Mata fifi kini menatap tajam ke arah maya.
"Sejak kapan lo berani kaya gini ke gue? Oh iya gue lupa dari dulu kan lo emang berani ya sama gue. Tapi sayang lo kalah terus kalo ngelawan gue."Fifi pun maju selangkah demi selangkah di depan maya dan maya mundur dengan sendirinya. Tapi langkah maya terhenti karna ada tembok yang menghalangi langkahnya.
"Denger ya NYONYA MAYA YANG TERHORMAT. Gue ngga pernah kegenitan, sok cantik dan apalah itu. Sampe mulut lo ngeluarin kata-kata yang ngga enak di denger di kuping gue. Siap-siapa aja lo angkat kaki dari sekolahan ini ngerti lo!!"
Fifi hendak menampar maya tapi tangannya terhenti.
"Gue biasa aja main tangan sama lo. Tapi gue kasian sama lo dan gue ngga mau ngotorin tangan gue buat nampar cewe ngga guna kaya lo. Tapi suatu saat gue ngga bakalan nahan tamaparan gue ke elo, kalo lo berani macem-macem ke gue Ngerti lo. Cabut guys nafsu makan gue udah ilang."
Fifi and the gang pun meninggalkan kantin. Suasana kanti yang awalnya sunyi senyap kini kembali ricuh.
"May lo ngga papa?"
"Lo liat gue gimana."
"Udah lah may ngga usah cari masalah sama si fifi ntar malah lo kenapa-kenapa lagi."
Liat aja lo fi. Gumam maya
~~~~~~
"Bro lu pada tau ngga?" Tanya azka.
"Engga." Jawab radit
"Ya ini gue mau kasih tau."
"Iya buruan kaga usah basa-basi."
"Tadi gue ke kanti dan kalian tau apa yang terjadi?" Radit menggantungkan kata-katanya.
"Gue lempang beneran lo." Sahut dirga.
"Sabar ngapa. Tadi gue liat fifi sama maya berantem."
"Yang bener lo?!" Teriak dirga.
"Santai bro. Gue liat tadi dia adu mulut gitu sama si maya dan gue liat mayanya takut gitu sama si fifi."
Dirga pun bernapas lega.
"Woahh gila fifi emang keren ya. Cocok banget deh sama kelakuan lo ga."
"Iya ga tembak aja napa. Ntar keburu di embat orang lain ntar lo nangis lagi."
"Anjir lo. Lo kira gue banci apa."
"Nyatanya."
"upil kering lo." Kata dirga sambil menjitak radit.
"Aduh sakit bego."
"Lo tu pea."
~~~~~~
KAMU SEDANG MEMBACA
Mr. Misterius
Teen FictionDalam ruang hati ini ada kata yang ingin ku ungkap, bersama rasa yang meluap-luap. Namun ku menyadari bahwa diri ini tak pantas bersamamu dan tak yakin tuk siap melindungimu. - Dirgantara Adrian Saputra Kamu itu seperti mimpi, kadang...