Pelajaran pertama di mulai.
"Fifi." Panggil bu naya.
"Iya bu?"
"Tolong ambilin buku paket ibu di kantor ya."
"Iya bu."
"Kebiasaan tu guru." Bisik tasya.
"Iya kebiasaan nyusahinnya." Jawab fifi sambil beranjak dari tempat duduknya.
Fifi pergi mengambil buku milik bu naya. Di perjalanan menuju kantor ia melihat dirga yang sedang celingukan. Kalo udah gini artinya dia lagi terlambat.
"Kak dirga."
Dirga menoleh. Fifi melihat muka dirga yang bonyok.
"Loh muka kak dirga kenapa? Habis berantem lagi ya."
Sambil memegang muka dirga yang lebam.
"Aw."
"Ikut aku." Menarik tangan dirga.
"Kemana?"
"Ke uks lah, emangnya kemana lagi."
"Ngga usah."
"Kak sekali ini aja. Aku cuma mau bantu ngobatin luka kakak kok."
Akhirnya dirga mau ke uks. Sesampainnya di uks ada seseorang yang sedang berjaga disana.
"Keluar lo." Usir fifi.
"Tapi kak saya lagi dapet tugas jaga."
"Gue bilang keluar ya keluar."
"I..iya kak."
Fifi langsung menarik dirga masuk dan menutup pintu. Fifi pun menuju kotak p3k
"Sampe kapan?" Kata dirga sambil melirik tangan mereka yang masih terpaut. Fifi menoleh ke arah dirga.
"Eh maaf." Kata fifi salah tingkah dan melepas tanganya dari dirga.
Dirga duduk di ranjang dan fifi mencari kapas dan obat merah.
"Kan gue udah bilang jangan bikin orang khawatir. Terus kalo luka gini gimana? Kakak juga kan yang sakit." Dengan penuh emosi fifi menekan kapas di wajah dirga yang lebam.
Tanpa fifi sadari dari tadi dirga memperhatikan fifi. Fifi yang dari tadi diperhatikan pun mulai merasa risih.
"Bisa ngga kak ga usah ngeliatin kaya gitu."
"Kenapa? Ngga usah salting gitu."
"Idih siapa juga yang salting"
"Kamu cantik."
Hah
Demi apa kak dirga ngomong gitu
Ini beneran kak dirga
Gue ngga salah dengerkan
Gila ini orang kesambet apaan
Ya ampun kenapa nih pipi gue panas banget jangan-jangan pipi gue..Fifi langsung menutupi kedua pipinya.
"Pipi kamu merah. Kenapa?"
"Ah.. e-engga kok."
Fifi pun melanjutkan mengobati luka dirga. Selesai mengobati lebam di wajah dirga, fifi pun duduk di hadapan dirga.
"Kamu kenapa tertarik sama saya?" Kata dirga membuat fifi terkejut.
"Hah.. siapa aku? Tertarik? Sama kakak? Ngga usah ge'er deh."
"Jangan bohong. Kalo kamu bohong saya cium kamu sekarang." ancam dirga dia pun mendekatkan wajahnya ke fifi.
Ya ampun
Ya ampun
Ya ampun
Ini kak dirga kesambet beneran kali ya. Kok ngomongnya dari tadi ngelantur sih."Mesum banget jadi orang. Iya aku tertarik sama kakak. Aku juga ngga tau kenapa aku jadi gini. Tertarik sama hal ngga penting." Gerutu fifi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mr. Misterius
Teen FictionDalam ruang hati ini ada kata yang ingin ku ungkap, bersama rasa yang meluap-luap. Namun ku menyadari bahwa diri ini tak pantas bersamamu dan tak yakin tuk siap melindungimu. - Dirgantara Adrian Saputra Kamu itu seperti mimpi, kadang...