Terjadi adu tonjok antara dirga dan anak buah rama. Tapi malam ini dirga menang melawan mereka, tapi wajahnya tetep aja babak belur.
"Lo bersepuluh gue sendiri. Lo tau kan sekarang siapa yang menang. Kalo lo berani lagi macem-macem sama gue. Gue ngga segan segan bikin lo sama temen-temen lo langsung menghadap tuhan." Dengan senyum devil dirga meningggalkan rama.
Sesampainya di rumah dirga tidak langsung ke kamarnya tapi ke dapur. Dirga membuka kulkas mengambil sebotol minuman saat menutup kulkas betapa terkejutnya dia melihat seseorang berdiri di balik pintu kulkas.
"Astga!!" Teriak dirga.
"Diem geblek ini gue." Sambil membuka maskernya.
"Rachel lo bikin kaget aja kebiasaan ya lo."
"Heleh lonya aja yang penakut. Badan aja yang gede tapi penakut."
"Bukan takut tapi kaget." sambil duduk di meja makan dan di ikuti rachel.
"Alesan aja lo. Lo habis berantem ya ga?"
"Menurut lo?"
"Kapan sih lu mau berubah dirga?"
Dirga mendekatkan wajahnya ke arah rachel dengan tatapan serius rachel pun juga tak kalah seriusnya.
"Gue ngga bakalan bisa berubah. Karna gue bukan ultramen hahaha."
"Geblek lo."
"Kapan dateng?" Tanay dirga.
"Tadi sore." Jawab rachel
"Kapan balik?" Tanya dirga lagi.
"Elah lo baru juga dateng udah di tanya kapan baliknya. Lo ada dendam sama gue."
"Bukan dendam. Lo kalo di sini lama-lama suka ngerepotin gue."
"Anjir. Ngga berubah-berubah ya sikap tengil lo."
"Udah mendarah daging."
"Tai badak lo."
Dia rachel. Dia itu sepupunya dirga. Kalo lagi liburan emang dia suka ke rumah dirga. Dirga nganggep rachel udah kaya adeknya sendiri ya walaupun sedikit sengeselin ini bocah.
~~~~~~
Seprti biasa jam istirahat gue, aca, sama tasya udah stay di kantin.
"Serius lo fi!!" Teriak tasya. Sumpah dia mah kayanya teriak udah jadi hobby baru kali ya.
"Lo kebiasaan banget sih sya."
"Iya lu malu maluin aja." Gerutu aca.
"Ya habisnya ini nih berita terwow yang pernah gue denger."
"Ngga usah alay."
"Terus lo terima ngga fi?"
"Engga gue butuh waktu dulu."
"Nunggu apa lagi, ntar kalo lo kelamaan gantungin dia. Ati ati lo kak dirga bisa pindah ke lain hati."
"Ih bodo kalo sampe dia pindah ke lain hati itu artinya dia ngga serius sama guenya."
"Jadi selama ini kak dirga ngga serius gitu sukanya sama lo fi, jahat banget sih kak dirga." Ucap aca dengan kebegoaanya.
"Engga ca itu seandainya." Jelas tasya lembut.
"Oh seandainya." Jawab aca sambil mangguk-mangguk.
Seketika fifi pengen dorong orang dari atep sekolah
"Ntar pulang sekolah ke mall yuk guys lama kita ngga hangout bareng. Mumpung fifi bawa mobil. Kita nyobain mobil new." Ajak tasya.
"Widih asikkk. Nyolong di mana fi tu mobi?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Mr. Misterius
Novela JuvenilDalam ruang hati ini ada kata yang ingin ku ungkap, bersama rasa yang meluap-luap. Namun ku menyadari bahwa diri ini tak pantas bersamamu dan tak yakin tuk siap melindungimu. - Dirgantara Adrian Saputra Kamu itu seperti mimpi, kadang...