12

28 2 0
                                    

"Maaf kak telat tadi macet."

"Iya ngga papa. Mau pesen apa?"

"Jus alpukat aja."

"Ngga makan?"

"Engga udah kenyang. Kenatang goreng aja.

"katanya ngga mau makan."

"Bukan makan kak nyemil."

"Idah terserah kamu. Kakak pesenin dulu ya."

Gue cuma ngangguk.

Radit pun kembali lagi sambil membawa pesanannya dan fifi.

"Makasih mas." Canda fifi sambil cekikikan.

"Iya sama-sama mbak." Jawab radit sambil tertawa.

"Fi kakak liat-liat kamu itu suka ya sama dirga?"

"Uhuk.. uhuk.."

"Pelan-pelan fi minumnya." Sambil ngelus punggung gue pelan.

Kok kak radit tanya gitu. Dia tau dari mana gue suka sama dirga..

"Iya kan?"

"Ah engga kok kak."

"Alah kamu ngga usah bohong sama kakak."

Aduh gimana nih. Gue jujur aja kali ya..

"Emm sebenernya iya kak. Kok kakak tau. Tau dari mana? Jangan bilang kakak tau apa yang ngga aku tau."

"Hahah iya iya. Lah habisnya kamu tanya tanya tentang dia terus. Kalo ngga suka apa namanya? Fans? Ngga mungkin kan."

"Hehe..Bisa di baca yaa."

"Ya iya lah."

Mereka sama-sama terdiam..

"Kakak bakalan bantuin kamu deket sama dirga."

"Hah kenapa? Ngga usah lah kak."

"Biar dirga itu bisa balik kaya dulu lagi fi. Kakak ngga mau ngeliat dirga kaya gini terus. Kayanya dirga juga suka sama kamu."

Fifi cuman manggut-manggut.

Eh tunggu dia bilang dirga suka sma gue?
Ngga salah denger nih gue?

"Kakak tau dari mana dirga. Eh maksudnya kak dirga suka sama aku?"

"Loh jadi selama ini kamu ngga sadar dia itu selalu memperhatiin kamu dari jauh."

Oh jadi selama ini yang dia perhatiin itu gue. Bukan aca sama tasya. Ah masa sih..

"Iya sih aku selama ini berasa kak dirga memperhatiin. Tapi aku kira dia itu memperhatiin aca atau tasya."

"Aduh fi kamu jadi cewe ngga peka banget sih."

"Elah bukanya ngga peka. Takut kegeeran aja."

Dert.. dert.. dert..
Ponsel radit berbunyi.

"Halo"

"Lo dimana"

"Masuk aja gue meja nomor 4"

"Oke."

Mematikan ponselnya.

"Siapa kak?"

"Kak azka."

"Loh tumben."

"Iya kakak yang nyuruh dia kesini. Biar kita lebih akrab. Oh iya kapan-kapan ajakin aja temen kamu ngumpul bareng kita."

"bisa bisa. Gampang itu mah."

"Hai fi." kata azka dari belakang menyapa fifi.

"Hai ka."

Mr. MisteriusTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang