Part 7

285 10 0
                                    

Sesampainya dirumah, Galuh masih berjalan sembari dirangkul David dan Faqih menuju kursi duduk dalam ruang tamu.

“Istirahat dulu, jangan banyak gerak”. Ucap Faqih.

“Hahhh….. Ada apa sih, kok kalian sampai datang jengukin gue?”. Tanya Galuh.

“Kenapa ? Kan jengukin tetangga sendiri masa gak boleh?”. Sahut David.

“Bukan gitu, biasanya kan kalo kalian kesini ada hal penting yang kita mau bicarain”. Celetuk Galuh.

“Hmm, iya. Oke jadi gini, kemarin Ayana sempet bilang ke gue sewaktu gue lewat depan rumahnya. Katanya dia mau pindah rumah, Ke Jepang”. Tutur Faqih.

“Ayana mau pindah? Terus Dani gimana? Udah tahu?”. Tanya Galuh.

“Itu dia, sebisa mungkin kita harus jaga rahasia biar Dani gak sampai tahu, jangan sampai Dani depresi lagi”. Jelas David

“Ayana mau pindah dek?”. Tanya Melody.

“Iya Kak, dia ngomong sendiri ke aku kalo minggu depan dia sekeluarga pindah ke Jepang”. Jelas Faqih.

“Tapi jadi kan ikut ke Bali?”. Tanya Kinal.

“Iya kak jadi. Dia mau ngomong sendiri sama Dani di sana”

“Kasihan Dani ya, lagi-lagi ditinggal pacarnya”. Ucap Melody.

“Iya kak, kisah cinta Dani berujung ironis lagi”. Sahut Galuh

*Flashback On*

Setahun silam, sebelum Ayana jadian sama Dani. Terjadi sebuah insiden yang merenggut nyawa pacar pertama Dani, yaitu Elaine.Kejadian ini bermula ketika Dani bersama Elaine sedang berlibur akhir tahun ke Monas.

“Sayang.. Kesana yuk lihat kembang api”. Teriak Elaine menunjuk kea rah dekat kembang api.

“Tungguin aku dong”. Dani pun menyusul Elaine.Mereka berdua berjalan mendekati para penyulut kembang api.

“Ihh bagus banget…”. Seru Elaine.

“Iya sayang, liat tuh yang di pojokan”. Sahut Dani sembari menunjuk kembang api di arah pojokan.

“Ihhh iya bagus banget, aku mau kesana”. Elaine pun berlari menuju arah kembang api tersebut.

“Elaine tunggu…”.Dari arah berlawanan terlihat sebuah truk pengangkut diesel terlihat hilang kendali, Elaine yang berada di arah berlawanan tidak menyadarinya.

*Bruakkk*

……Truk itu pun hilang kendali dan menabrak pohon dan sempat mementalkan Elaine hingga terpelanting beberapa meter dari tempat kejadian

“Elaine…..”. Teriak Dani, dia pun langsung berlari menuju tempat Elaine terpelanting.Dengan cepat, tempat itu dikerumuni banyak orang disitu.Beberapa menit kemudian ambulan datang, Elaine pun diangkut ke rumah sakit. Dalam ambulan peralatan pernapasan, infuse dan lain-lain pun di pasang.Elaine memang masih sadarkan diri, namun kondisinya mulai sekarat.

“Da… ni…”. Ucap Elaine terbata-bata.

“Elaine, kamu jangan bicara dulu ya. Sebentar lagi kita sampai rumah sakit oke”. Ucap Dani dengan penuh rasa panic campur aduk.

“Aku ma..u ngo..mong sesu..atu sa..ma.. Kamu”

“Apa sayang, udah deh kamu jangan banyak ngomong dulu. Ntar nafas kamu tambah sesek oke”. Balas Dani.

“Kamu simpen liontin itu ya”. Ucap Elaine sembari memegang liontin ditangan Dani yang pernah ia berikan sebelumnya di hari ulang tahun Dani.

“A..ku sayang ka..mu”

Cinta Dan PengorbananTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang