Part 19

628 20 6
                                    

( Farewell )

Farid terus berjalan dengan kekosongan hati yang terus menyelimutinya,hampa rasanya ketika adik yang paling ia sayangi justru mati dengan tragis akibat perbuatan anak buahnya sendiri.

Tanpa disadari, dia sudah dihadang oleh seorang perempuan saat tengah berjalan, jauh dari Melody dan Nabilah. Tidak lain tidak bukan itu ialah adiknya sendiri.

“Kak…. Aku mohon jangan pergi lagi”. Ujar Kinal.

“Jadi kamu sudah tau semuanya?”

“Ya, kak. Aku mohon kakak jangan pergi lagi. Karena…..”.

*Flashback*

Kejadian bom bunuh diri di depan rumah Galuh memang sangat memilukan, pasalnya Galuh menjadi korban tangan kejahatan kakaknya sendiri.Setelah pulang dari rumah sakit, Galuh masih terbayang akan sesuatu yang baru saja menimpanya. Bahkan malam itu dia tidak bisa tidur.

“Dek, kenapa gak tidur?”. Tanya Kinal sembari mendekati Galuh.Galuh masih tengiang-ngiang di kepalanya, dia masih tidak percaya kakaknya tega melakukan itu padanya.

“Belum ngantuk”, balasnya singkat.

“Gak usah bohong deh dek,lagian sebenarnya kakak juga gak terima kalo Kak Farid sampai bisa ngelakuin hal semacam itu”

“Nggak kak, Kak Farid bermaksud ngelindungin aku”.Kinal pun heran mendengar respon Galuh yang justru membela Farid yang telah membuatnya koma.

“Ngelindungin gimana? Udah jelas-jelas dia udah buat kamu sampe sekarat gitu dek, ngelindungin apanya coba?”

“Kalau dia gak bermaksud ngelindungin aku mungkin aku udah dibunuhnya, dia sengaja ngelakuin itu supaya aku terlihat benar-benar dihabisi. Tapi sebenarnya tujuan anak buahnya adalah membunuhku”.Kinal pun lama-lama mengerti maksud Galuh, namun dia masih saja tidak terima.

Dia bersikukuh berbalas dendam pada Farid.“Emang kamu gak merasa marah sama dia dek?”

“Kak, meski sejelek apapun kelakuannya dia tetap kakakku”.Meski sudah menyakitinya, itu bukan suatu alasan baginya untuk membenci kakaknya itu.

*Flashback Off*

Seakan-akan Farid tidak percaya mendengar hal itu, bahwa Galuh masih mengakuinya sebagai seorang kakak.

“Ternyata dia masih memaafkanku”. Farid pun mulai melangkah.

“Jadi kakak…”

“Ya, Kinal… Jaga Sisil”.Farid pun tetap melanjutkan niatnya meneruskan misi, yaitu menyamar menjadi buronan agar tetap bisa memata-matai gerak-gerik terjadinya kudeta lagi.

Kinal pun menatapnya penuh kesedihan. “Terima kasih kakak…”. Ucapnya lirih tak terdengar oleh Farid.

--SKIP—

Di jalanan dekat perbukitan, tempat dimana Dani sering bersepeda dan melihat mentari terbenam. Dia tengah duduk sendirian menekuk lutut, seakan-akan merasa kesepian.Shanju yang kala itu tengah bersepeda tanpa sengaja melihat Dani sedang duduk di samping jalan.

“Hei…”. Sapa Shanju.

“Ehhh… kamu kan cewek yang kemarin itu kan?”

“Iya, aku Shania. Panggil aja Shanju, kamu siapa?”

“Aku Dani”. Balasnya sembari menjabat tangan Shanju.

“Kamu kenapa sih sering terlihat murung?”. Tanya Shanju.

“Gak apa-apa kok”.Shanju tahu bahwa Dani menutupi sesuatu darinya, makannya dari itu dia mulai kepo.

“Cerita dong”. Ucapnya manja.

“Hmmmm…. Aku memang selalu merasa kehilangan, semenjak dia pergi. Ayana…. Dialah yang selalu mewarnai hariku, hingga tiba saat dia harus pergi meninggalkanku".Shanju yang melihat Dani seperti kehilangan asa dalam pandangannya, pun langsung memegan tangan Dani.

“Dani, aku pengen kamu ceria seperti dulu lagi. Aku selalu ikut senang saat kamu bahagia meski sama orang lain. Aku ingin kamu yang dulu”.Dani pun menatap tulus Shanju.

“Jadi….”. Ucap Dani terputus.

“Watashi wa anata o aishiteru”. Ucap Shanju.

Dengan tulus, Dani pun menerimanya. Lubang di hati telah ia tutupi dengan kehadiran Shanju di hatinya.

Dan pada akhirnya, semua rasa cinta yang terpendam di hati pun terjawab sudah. Dan pengorbanan yang tak sia-sia dari Galuh.Pisau yang digenggam Faqih di tangan kanannya terasa seperti Galuh sedang berada di samping, dan jiwa Galuh masih tertanam dalam pisau itu sebagai lambang keberanian dalam berkorban.

“Dia teman paling bijak diantara kita”. Ucap Anan.

“Jiwanya seperti malaikat penolong”. Sahut Muhan.

“Demi Galuh…. Mari kita doakan bersama semoga jiwanya tetap bersinar di sana dan di hati kita”. David pun ikut menyuara.

Dan itulah semua yang terjadi, antara Cinta dan Pengorbanan.

-[TAMAT]-
Author:Galuh Candra Pradipta

Cinta Dan PengorbananTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang