( Kebenaran )
Pagi itu, Dani sedang duduk merenung di tengah taman. Dua minggu berlalu semenjak kepergian Ayana, dia lebih sering menyendiri.
Anan yang sering pergi keluar bersama Dani akhir-akhir ini juga jarang menemaninya semenjak Anan jadi pacar Dhike dan mungkin juga Anan sedang tak ada waktu luang untuk teman dekatnya itu.
Namun, bukan berarti tiada pengganti selain Ayana. Karena bukan hanya Ayana saja wanita di dunia ini.
“Hei…
”Teriak seseorang dari belakang Dani sembari menepuk pundak.“Ehh.. bikin kaget aja. Lho kamu kan….”. Dani pun teringat seseorang.
“Iya, yang waktu itu kita ketemu di pusat kota”. Balas cewek itu.
“Kamu ngapain disini?”. Sambungnya.
“Gak ngapa-ngapain kok, aku cuman santai-santai aja disini”. Balas Dani.
“Jangan bo’ong deh, pertama kali kamu masuk sekolah kayaknya kamu sering murung deh. Begitu juga disini, kamu kian hari keliatan makin aneh deh kayak orang lagi putus harapan aja”
“Aku bukannya putus harapan, tapi hilang harapan”. Celetuk Dani.
“Pasti karena cewek lo kan?”
“Kok lo tau?”.Cewek itu pun tidak menjawab dan hanya tersenyum saja seakan-akan menyembunyikan sesuatu dari Dani.
“Bener kan….? Ehh iya lupa aku ada urusan bentar. Bye…”. Cewek itu meninggalkan Dani dengan tiba-tiba.
Dani pun hanya diam saja sembari menatap aneh gadis tadi, dia begitu bingung kenapa dia tahu Ayana pergi dan dia juga tahu bahwa memang sebenarnya dia selalu merasa sendiri di taman.Lalu gadis yang tadi bersama Dani bersembunyi di balik pohon menemui teman-temannya.“Gimana Nju?”. Tanya teman si gadis itu.“Jeje…..”. Ucapnya bahagia penuh senyum sembari memeluk temannya itu.
“Aduhhh.. Sesek nih dada, lepasin kek”. Ucap Jeje dengan nafas pengap.
--SKIP—
Kala itu pula Nabilah sedang berada di rumah Melody. Kematian Galuh memang masih belum bisa dipercaya oleh mereka, mereka juga masih larut dalam kesedihan walaupun beberapa hari sudah berlalu setelah kematian Galuh.
“Kak… Ke taman yuk..”. Ajak Nabilah.
“Ya dek, kakak juga bosen di rumah”.Mereka berdua pun memutuskan pergi ke taman, namun saat mereka keluar rumah langkah mereka terhenti melihat seseorang yang tak asing bagi mereka berdiri di hadapan mereka berdua.
“Kak Farid…”. Gumam Melody.
“Kak, dia kan yang waktu itu…”. Ucap Nabilah terputus.
“Kak Farid, kenapa kakak kembali? Misi kakak udah tuntas?”. Tanya Melody.
“Kakak kenal dia?”.Nabilah pun makin bingung apa yang terjadi, apa yang dibicarakan Melody dengan farid, begitu juga asal-usul Farid sendiri.
“Maaf, aku tidak sempat menyelamatkan dia dari insiden kapal itu”. Ujar Farid.
“Tidak apa-apa kak, dia berkorban demi temannya”
“Hanya itu saja yang ingin kusampaikan, aku harus pergi”.Lalu Farid berbalik arah meninggalkan mereka berdua.
“Kak Melody… Dia sebenarnya siapa sih?”. Tanya Nabilah.
“Dia kakak aku dek”.
*Flashback*
Farid Awaludin, sebelumnya memang ia dikenal sebagai pasukan militer inti. Awal mula ia dikenal sebagai buronan ialah ketika terjadi kudeta militer di ibu kota.Kala itu Farid ditugaskan menjadi mata-mata bersama kepolisian, namun karena ia juga anggota militer ia juga terlibat kudeta.
Maka dari itulah dia harus mengambil keputusan berat antara tugasnya sebagai anggota militer dan mengatasi kudeta. Waktu itu ia diutus untuk menghadap pimpinan.
“Ada apa, Pak?”
“Farid, sebenarnya ini keputusan berat. Tapi aku akan memberi kebebasan untukmu”.“Saya sudah memiliki solusi, saya akan menghentikan kudeta dengan melakukan bom ledakan pada anggota militer dan akan menyamar menjadi anggota teroris”
“Sungguh itu jalan kamu? Jika itu caramu maka kamu akan selamanya dikenal sebagai penjahat”
“Tdak apa-apa, Pak. Selama kudeta selesai maka saya akan tetap menjadi anggota teroris tersebut dan akan sekaligus mengawasi gerak-gerik mereka”
“Baiklah jika itu maumu, maaf aku tidak bisa membantumu”
“Tapi tolong awasi Galuh selagi saya melaksanakan misi, saya akan berusaha agar dia bisa meneruskan cita-citanya”
“Tentu, aku akan mengawasinya”
“Terima kasih, Pak. Atas kebijaksanaan anda”
“Aku tidak bijaksana, aku lemah. Bahkan aku harus mempertaruhkanmu”.Dan Farid pun akhirnya menjalankan rencananya, dia bergabung dengan anggota teroris dan menyamarkan identitasnya.
Banyak anggota militer berjatuhan, dan para teroris bahkan sempat memukul mudur mereka meskipun akhirnya para teroris berhasil kabur.
Namun kejadian itu diketahui Galuh ketika tanpa disengaja Farid melepas topengnya saat berjalan melalui jalan tikus.
“Aku tidak percaya, kakakku sendiri adalah penghianat”. Ujar Galuh.
Farid tidak ingin Galuh terlibat, maka dengan sigapnya Farid melempar bom asap ke hadapan Galuh hingga Farid berhasil kabur tanpa sepengetahuan Galuh.
“Farid…..”.Kinal, Sisil, dan Galuh belum mengetahui kejadian sebenarnya dan kebenaran dari Farid. Dan hanya Melody, adik tertua Farid yang bisa mengerti maksud Farid dan mengetahui rencana Farid karena sebelumnya ia sempat berpamitan padanya.
*Flashback Off*
Nabilah pun tercengang mendengar cerita itu, Farid yang selama ini ia kira hanya seorang penjahat yang sering mengincar Galuh, ternyata adalah kakak Galuh sendiri yang senantiasa setia melindungi Galuh.
“Jadi kak…”
“Ya dek, dia adalah saudara kandung kami”.Nabilah pun tak sanggup membendung lebih dalam lagi air matanya itu yang kemudian tanpa sadar langsung menetes.
“Tapi kenapa dia gak mau kembali ke rumah lagi kak, misinya sudah selesai kan kak?”. Tanya Nabilah dengan penuh kesah.
“Jika dia kembali maka misinya gagal, tugasnya adalah mematikan gerakan teroris di Indonesia”. Balas Melody juga ikut meneteskan air mata.
“Tapi kenapa kak…. Kenapa dia harus menerima penderitaan seperti itu?”
“Mungkin itu jalan yang dipilih dek, dia tak peduli dibenci adiknya sendiri namun tekadnya hanya satu. Melindungi orang yang ia sayangi”
“Kak Farid…”. Gumam Nabilah menyebut Farid dengan lirihnya.Di jalan yang penuh kesedihan, Farid tengah berjalan seorang diri. Penyesalan selalu terbayang di pikirannya ketika dia mendengar kabar bahwa adiknya mati dibunuh anggota yang ia mata-matai.Tentu… Ini sungguh ironis.
Dia merasa menjadi kakak yang sia-sia saja, karena meski sebelumnya ia juga merasa senang ketika ia bisa melundungi adiknya dalam sandungan benci di hati adiknya namun akhirnya juga dia merasa usahanya sia-siaketika ia mendapati adiknya sudah tak bernyawa lagi.
“Haaahhhhh…. Kakak macam apa aku ini…..”.
To be Continued....
Author:Galuh Candra Pradipta
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Dan Pengorbanan
FanfictionCinta? Mungkin bagi setiap orang cinta adalah sebuah alasan untuk saling mengasihi, Dan setiap orang yang kita cintai atau pun yang mencintai kita tak hanya mengharapkan sebuah kata kata cinta yang keluar dari mulut. Namun memerlukan sebuah bukti. P...