( Jejak Langkah Kenangan )
Lima hari telah berlalu, Galuh sudah menyiapkan barang bawaannya. Begitu juga Kinal yang juga sudah berkemas-kemas dengan beberapa barang dan sebuah koper besar.Sebelum itu, Pak Joko, guru silat David dan Muhan sempat menghasut Muhan agar tidak membenci David lagi. Awalnya memang Muhan tidak mendengarkannya, namun lama-kelamaan dengan sendirinya Muhan menjadi sadar bahwa keegoisannya juga telah berdampak buruk baginya.
Selepas kejadian di rumah sakit, Muhan menjadi sering di jauhi temannya. Maka dari itu dia mencoba menghilangkan sikap irinya.Sementara itu, Nabilah terlihat sangat ribet sendiri dengan barang bawaannya. Dia terlihat sangat berbondong-bondong dengan tas dan kopernya.Dan teman-teman yang lain sudah berkumpul di ruman Anan.
Terlihat Naomi, Jeje, Yuvia, Ve, Ayana, Anan, Muhan, David, Ezra, Faqih, dan Dani sudah berkumpul menunggu yang lain.
“Lama amat sih Galuh sama Nabilah?”. Gumam Anan.
“Katanya mau bawa kakaknya si Galuh”.Sahut Ve.
Selang beberapa menit kemudian Galuh, Kinal, dan Nabilah pun datang. Galuh yang dari perjalanan menuju rumah Anan membawa barang-barang tadi terlihat sangat kelelahan. Dan langsung saja dia tiduran di lantai.
“Gitu aja capek, gimana nanti kalo perjalanan. Woi bangun…..”. Teriak Kinal sembari menyeret tangan adiknya itu.
“Gimana gak capek kak, dari tadi disuruh bawain barang mulu”. Keluh Galuh dengan manja.
“Cowok letoy lu”. Tukas Kinal.
Tak lama kemudian mobil-mobil charteran mereka datang, mereka pun langsung masuk ke dalam mobil.Ve, Anan, David, Ezra, Yuvia, Ayana , dan Dani masuk mobil pertama.Dan Galuh, Nabilah, Kinal, Naomi, Muhan, Jeje, dan Faqih di mobil kedua.Perjalan ke Bali pun dimulai, mereka semua terlihat sangat senang dalam perjalanan menuju dermaga. Terutama Ezra dan Yuvia yang sering terlihat riang bercanda.
“Sayang, ntar kita foto bareng yuk di pantai”. Ujar Ezra.
“Mauuu”. Ucap Yuvia dengan riangnya.
“Oke, tapi ntar pas aku main selancar aku fotoin juga ya”.Sementara itu Ayana terlihat was-was, dia tidak tahu harus bilang apa pada Dani. Dia terlihat melamun terus di jalan.
“Sayang, kamu kenapa?”. Tanya Dani.
“Nggak kok, aku gak kenapa-napa”. Balas Ayana sembari menyandarkan kepalanya di pundak Dani.
“Kamu ngantuk ya?”. Ujar Dani mengelus-elus rambutnya.
Anan dan David hanya diam sembari memerhatikan kemesraan mereka berempat.
“Bro…”. Anan menyenggol David.
“Apa Nan?”
“Kita jomblo Vid”. Muka Anan terlihat melas dan tanpa sadar dia setengah memeluk David sembari memegang tangannya.
“Iya bro…”. balas David dengan reaksi sama.
Ve yang ada di samping mereka bertiga terlihat geli melihatnya.
“Jomblo ya jomblo kali, ngapain homo?”. Sindir Ve.
“Biarin, aku merasa nyaman tau kalo gini”. Ucap Anan berlagak seperti anak kecil.
“Tau tuh si Ve, anget kalo gini. Mau ikut…?”. Sahut David.
“Ogah…. Sonoan”. Ucap Ve menghindar agak jauh.Di mobil satunya lagi, hal rusuh justru lebih parah terjadi.
Saat semuanya tertidur, Jeje mulai gesrek. Bahkan Jeje sempat memfoto Galuh dan Nabilah yang sedang duduk berdekatan dengan posisi kepala Nabilah menyandar di pundak Galuh begitu dengan arah sebaliknya saat sedang tidur.
“Hahahaha…. Yang pacaran ciee…”. Ujar Jeje cekikikan tanpa satu orang pun dengar kecuali supir.
“Foto in Kak Kinal juga ah..”
“Hahahaha”.Jeje pun tertawa dan makin bertingkah gila, hingga Faqih pun akhirnya terbangun.
“Huaaaahhhh”. Faqih menguap.
*Flash*
Jeje pun memotret Faqih ketika dalam keadaan menguap.
“Ehh.. Jeje.. Lu apa-apaan sih”. Ujar Faqih mulai kesal.
“Hahahaha, ini namanya foto buronan”. Balas Jeje makin tertawa gila.Tanpa terasa akhirnya mereka sampai di penginapan dekat pelabuhan, mereka yang berada di dua mobil langsung turun berlari menuju pelabuhan.Lain halnya dengan Nabilah yang masih tidur di mobil, Kinal yang susah payah membangunkannya tetap saja tidak berhasil.
“Aduhhh Nabilah…. Bangun dong”. Kinal tetap memaksanya bangun.
“Hmmmm… ntar”. Nabilah pun tetap terlelap tidur.
“Bawain barang aku kak, biar aku yang urus Nabilah”. Ujar Galuh.
“Urus gimana? Dibangunin aja kayak gitu”
“Udah deh, pokoknya kakak ke kamar dulu”.Kinal pun menuruti kemauan Galuh, sementara Galuh berdiri sejenak melihat Nabilah yang tertidur.
“Hmm…. Nyusahin banyak orang kalo udah tidur gini”. Keluh Galuh sembari menggendong Nabilah.Galuh pun membawa Nabilah ke kamar penginpan, menidurkannya di kasur lalu menyelimutinya.
“Tidur yang nyenyak kelinciku”. Bisik Galuh sembari mencium keningnya.Lalu Galuh meninggalkan kamar tidurnya, sejenak dia melihat Nabilah dengan senyum dan tatapan yang tak biasa. Seakan itu senyuman terakhir yang ia tunjukan pada Nabilah.Lain halnya dengan yang terjadi di kamar David dan Muhan. Saat yang lain sedang tidur nyenyak justru mereka rebut di kamar.Penyebabnya ialah sebuah radio tape yang mereka nyalakan dengan keras guna main karaoke. Terdengar alunan suara lagu NDX begitu keras hingga ke kamar Ve yang tepat ada di sebelah kamar mereka.
“Opo kowe ra kelingan…. Biyen mlaku bebarengan… Ibarat langit karo rembulan… tresnoku ra bakal ilang.. Sayang…”. Suara Muhan yang begitu jelas terdengar di luar kamar.
David pun mulai mengeraskan lagi volume lagunya, dan mereka pun menyanyi duet dengan kompaknya.Galuh yang melintas di kamar mereka sempat berhenti sejenak, sembari mendengarkan kebisingan kamar tersebut.
“Hahhh, ini pasti ulah David”. Gumam Galuh.Dia pun mengacuhkan suasana kamar yang ramai tersebut dan meneruskan berjalan menuju luar penginapan.Di kursi bawah teras depan asrama, Galuh sedang terlihat duduk dan sepertinya memikirkan sesuatu. Faqih yang melihatnya langsung mendekatinya.
“Ngapain bro, kok nggak tidur?”.Tanya Faqih.
“Gak ngapa-ngapain bro, cuma gak bisa tidur aja”. Balas Galuh dengan nada tidak tenang.
“Kayaknya lo lagi mikir sesuatu ya?”. Tanya Faqih.
“Hmmm….. ( Sembari menghela nafas ) Setelah kejadian itu gue sering kepikir Farid”. Balas Galuh dengan ucapan pertanda depresi.
“Gue juga bingung bro, kenapa kakak lu bisa jadi seperti itu sih?”
“Gue juga gak tau bro”.
--SKIP—
Matahari mulai muncul, pagi hari sudah mulai. Semua pun bergegas menuju kapal, semuanya berbondong-bondong membawa barang bawaan masing masing. Tak lupa Jeje yang sering selfie sebelum naik kapal.Perjalanan pun di mulai, Anan, Ezra, David, Dani dan Muhan ikut Jeje selfie bersama. Memang pada gila juga sih….!!! Sementara Faqih sudah dua kali mabuk laut hingga dia terpaksa mendekam di dalam.Lalu Ayana, ya, dia terlihat paling was-was diantara yang lainnya. Bukan karena takut perjalanan melaut, melainkan bagaimana dia harus bilang pada Dani tentang kepindahannya ke Jepang.
“Aku mesti bilang gimana nih, aku gak mungkin bilang sekarang pas Dani masih keliatan bahagia”. Gumamnya Dalam hati.
Karena frustasi Ayana akhirnya kembali masuk ke dalam ruangan kapal. Galuh yang dari tadi berdiri bersandar di samping ruangan kapal sembari melipat tangan melihat tingkah Ayana yang tidak wajar.
“Kayaknya dia peka, tahu harus bilang kapan”. Gumam Galuh dalam hati.Dani memang sedang terlihat bersenang-senang dengan teman-temannya yang lain, namun tidak dengan Ayana. Liburan ini sepertinya tak berdampak menyenangkan baginya saat dia terbebani harus mengungkapkan sesuatu yang berat tuk diucap.
To be comtinued....
Author: Galuh Candra Pradipta
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Dan Pengorbanan
FanfictionCinta? Mungkin bagi setiap orang cinta adalah sebuah alasan untuk saling mengasihi, Dan setiap orang yang kita cintai atau pun yang mencintai kita tak hanya mengharapkan sebuah kata kata cinta yang keluar dari mulut. Namun memerlukan sebuah bukti. P...