Chapter 3: Wendy dan Kai

5.2K 576 17
                                    

"Lo pulang ama gue"

"Tapi supir gue--"

"Lo pulang sama gue, Son Wendy. Jangan banyak protes"

Wendy menghempaskan pantatnya ke jok belakang motor Mark dengan kesal. Sekali Mark bersabda, dia males ngelawan. Entar panjang urusannya.

Lagian dia juga ngerasa bersalah sama si bocah ini. Karena gak ngabar- ngabarin kalo dia pindah sekolah.

Motor Mark mulai melaju ketika ia mengetikkan sebuah sms singkat kepada supirnya untuk mengabari bahwa ia pulang diantar teman.

Lelaki itu sengaja mengambil jalur kiri dan memacu motornya dengan kecepatan pelan. Wendy mengerti maksudnya, Mark ingin mengajaknya bicara.

"Apa- apaan yang tadi itu?" Mark memulai konversasi. "Baru hari kedua lo dah bikin masalah di sekolah baru? Jambak- jambakan?"

"Panjang ceritanya" balas Wendy.

"Kalo perlu gue ntar mampir kalo cerita lo belom selesai"

"Ih apaan sih Mark. Gue cape, mau tidur. Anterin aja gue pulang"

"Itu tadi Kai kan? Anak basket sekolah lo?"

"Nggak tau" jawab Wendy asal.

"Lo kenapa sih Wen?"

"Kenapa apanya? Gue bilang gue capek, gue mau tidur"

"Lo kenapa pindah sekolah?"

"Mark, gue lagi males ngomong" Wendy berkata jujur. Memang, peristiwa dijambak tadi udah terlanjur menghancurkan moodnya. Dan tentu saja, harga dirinya.

Mark membuang napas. "Yaudah. Sabtu lo ada waktu gak? Jalan yuk. Udah lama ga jalan bareng"

Udah lama apanya, batin Wendy. Baru juga Sabtu lalu!

"Liat nanti deh. Banyak tugas" jawabnya.

Sisa perjalanan itu dihabiskan dalam diam, karena Mark tau Wendy lagi nggak dalam mood terbaiknya. Dia gak mau membuat gadis itu marah.

_________________


Geng Chanyeol lagi ngumpul di rumah si caplang itu. Berbekal  2 kotak pizza dan Nintendo Wii, ruang tamu rumahnya sukses disulap menjadi tempat nongkrong ternyaman di dunia.

"Heh, gantian dong! Dari tadi lo bedua mulu yang main" Eunji menendang kaki Chanyeol yang lagi asik mengayun stik Wii- nya untuk memukul bola tenis virtual di TV.

"Ya sabar mpok, satu skor lagi menang nih gue" Kai yang menjawab.

"Bom, Bomi, pak Donghae itu wali kelas lo kan? Banyak banget ngasih tugas, tau" Eunji beralih ke Bomi yang sedang menatap kosong ke langit- langit.

Tidak ada jawaban dari Bomi.

"Dari buku paket 10 halaman, terus dia kasih LKS juga 50 soal. Dia kira matematika gampang apa" cerocos Eunji.

Masih tak ada jawaban dari Bomi.

Eunji melirik ke gadis bermarga Yoon itu. "Woy!" teriaknya menampar pipi Bomi agak kencang. Bomi langsung melotot.

"Aduh! Apaan sih lo?!" Bomi mendorong bahu Eunji menjauh darinya.

"Astaga Bomi, dari tadi gue ngomong lo kacangin hah?!" nada Eunji naik satu oktaf. "Lo kira cuman lo yang bisa gue ajak ngomong?!"

"Sedih dia, dimarahin Mark tadi. Hahahaha!" Baekhyun menghentikan kegiatan makannya sebentar untuk mengompori. "Makanya jadi cewe jangan algojo- algojo banget"

Dear Sunshine [completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang