Pagi ini kelima member Bangtan terlihat kompak tidur di kamar Taehyung, semalam mereka memutuskan untuk menemaninya mengobrol sepanjang malam sampai lelah dengan sendirinya hadir kemudian jatuh tertidur.
Taehyung mengerjapkan matanya saat sinar terang mulai mengusik tidurnya, ia menggeliat kecil saat di rasa tubuhnya perlu pergerakan, saat matanya menemukan kelima sosok di kenalnya Taehyung tersenyum.
Senyum itu tidak mengembang dengan sempurna, lebih terlihat kesedihan jika diperhatikan.
"Ehh, sudah bangun Tae?"
Suara serak milik Yoongi membuat raut wajah Taehyung berubah, menunjukan deretan gigi putihnya kepada pria yang sedang mengimbangi alam sadar yang baru saja ia pijaki.
Karna posisi Yoongi beserta keempat rekannya tidur dalam keadaan duduk, pergerakan yang sedikit keras sudah menimbulkan yang lainnya ikut bergesekan.
"Aisshh"
Yoongi ingin segera lepas dari jangkauan sofa mini itu, tapi tangannya di tahan oleh dekapan Namjoon dan Seokjin di masing-masing sisinya berada.
"Hahh.. Mereka pikir tanganku ini guling"gumamnya setelah berusaha lepas dari keduannya.
Taehyung tersenyum mendengarnya, jarak mereka yang hanya beberapa meter membuat Taehyung bisa mendengar apapun yang Yoongi katakan meski itu bisikan sekalipun.
"Ini pagi indahmu Hyung" goda Taehyung beranjak bangun dari posisi tidurnya.
"Cihhh... jangan mengejek saat aku tak ingin di ejek" ketus Yoongi seperti biasa.
Keduanya tersenyum, kalimat Yoongi memanglah sama seperti hari biasa tapi ekspresi wajahnya berbeda hari ini, lebih hangat dan bersahabat.
"Bagaimana mimpi mu Hyung? Apa kau mendapat inspirasi baru untuk menulis lagu" tanya Taehyung mengubah topik pagi ini.
"Apa yang bisa aku mimpikan setelah obrolan malam tadi"
Sudut bibir Taehyung terangkat, amat paham apa yang ingin Yoongi sampaikan tapi tak sampai hati mengutarakan maksud perkataannya.
"Sepagi ini jangan pasang wajah seperti itu Hyung, aku tak menyukainya"
"Memangnya kenapa dengan wajahku? Bukankah aku lebih tampan jika sedang seperti ini?"
Mendengar itu, ingin rasanya Taehyung tertawa tapi niatnya terurungkan kala melihat saudaranya yang lain masih tertidur pulas, heran saja pada abangnya satu ini biasanya hanya kakak tertua yang memuji dirinya sendiri.
"Hari ini bukankah kau harus menemui Dokter bedahmu?"
Suasana kembali sepi. Keduanya tampak diam tanpa mau membuka percakapan terlebih Taehyung yang seakan enggan menjawab pertanyaan Yoongi.
"Kau sungguh mau pergi ya Tae?" gumam Yoongi.
"Apa boleh buat Hyung, itu takdir"
Saat Yoongi ingin membuka mulutnya lagi, Hoseok terlihat mulai bangun dari tidurnya. Matanya mengerjap beberapa kali lalu tubuhnya menggeliat pelan. Tak lama Jungkook pun ikut terganggu.
"Baguslah kalian bangun, cepat kau berdiri dan bebaskan aku dari mereka" perintah Yoongi tiba-tiba.
Hoseok yang masih setengah sadar hanya memandang Yoongi samar-samar. Mungkin bingung apa maksud kalimat Yoongi.
Berbeda dengan Jungkook. Ia langsung paham dan segera berdiri sesuai titah Yoongi. Membuat sang kakak bernafas lega dan langsung melepas kedua dekapan di tangannya.
"Selamat Pagi" sapa Taehyung ke arah Jungkook, dan di tanggapi dengan senyuman tipis.
Yoongi sudah berlalu untuk mencuci wajahnya. Sedangkan Jungkook berusaha membangunkan kedua Hyungnya yang masih menutup rapat kedua matanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hyung ! [Completed]
FanfictionSeharusnya sejak awal aku mengerti , bahwa kalian lebih penting dari apapun .. Maaf , untuk sesaat aku merasa bahwa akulah yang terbaik diantara kalian .. Tapi nyatanya aku salah besar.... ( Sebagian Chapter Di PRIVATE ) Cast : Kim Taehyung (V)...