Chapter 21 : Selection

6.2K 658 49
                                    

Detik demi detik secara tak langsung menyiksa Taehyung , mungkin lebih tepatnya sebuah waktu yang membunuh , dan tak lama lagi mata sahabatnya itu akan kembali terbuka dan melihat betapa indahnya alam ini lagi

Seperti biasa , pagi ini di tempat yang sama Taehyung hanya sendiri, mengerjapkan kedua matanya kala cahaya mentari menyapa permukaan wajahnya , hangat dan menyegarkan , meski hanya bau obat yang Taehyung hirup tapi cukup menyenangkan melihat keindahan alam dari balik jendela itu

Tubuh nan kurus itu di paksaTaehyung untuk bangun selang infus yang tak lagi hinggap di tangannya membuat tubuh Taehyung serasa lemas , bukan karna sakit melainkan beberapa hari ini dirinya tak makan dengan baik

"Hah.."

Wajah Taehyung berubah seketika , kala penglihatannya menangkap lima sosok yang sangat ia rindukan , di kerjapkan beberapa kali hingga matanya berbinar sempurna

Lima pemuda itu tertidur lelap di sofa kamar Taehyung dalam posisi duduk yang terlihat tak nyaman , bahkan di antara mereka rela tak kebagian tempat dan berakhir tidur di kursi kosong yang biasanya di samping ranjang Taehyung

Taehyung berusaha berjalan tanpa menimbulkan suara, takut-takut pergerakannya akan menggangu mereka yang masih belum membuka mata , ia berniat keluar kamar sekedar membeli kopi untuk rekan satu grupnya , saat pintu itu setengah terbuka seseorang menghentikan niatan Taehyung

"Mau kemana Tae ?" Suara serak khas orang bangun dari tidurnya membuat pandangan Taehyung menoleh

"Membeli kopi Hyung"

Masih di ambang pintu , tanpa mengubah arah pandangnya berbalik menatap pemuda itu yang saat ini merenggangkan tubuhnya menarik kedua tangannya ke atas dan ke samping mirip gerakan senam pagi yang tak beraturan

"Kemarilah , aku yang akan melakukannya" titahnya kemudian , tangannya tergerak mengusap wajah lesunya berharap bisa menyegarkan pandangannya yang lumayan kabur

"Sedang apa kalian disini Hyung ?" Taehyung akhirnya menghadap pria yang bernama lengkap Min Yoongi , salah satu kakaknya

Mata Yoongi menatap Taehyung tanpa memberi jawaban , ia menarik nafas yang terasa sulit di temukan padahal ruangan yang Taehyung gunakan teramat besar

"Meski begitu aku senang , setidaknya aku bisa pergi dengan tenang" Taehyung tersenyum di akhir kalimatnya, kedua matanya tak berani menatap ke arah Yoongi yang mematung

Lenguhan lesu dari beberapa orang membuat keduanya menoleh , Yoongi yang tak ingin terjebak dalam keadaan cangung nantinya memilih pergi meninggalkan Taehyung yang terpaku , mengambil alasan ingin ke kantin untuk membeli kopi

Dan benar setelah kepergian Yoongi , empat pemuda itu membuka mata sempurna menatap Taehyung intens tanpa ingin meninggalkannya , Sedangkan yang di tatap salah tingkah hingga tak berani membalas tatapan dari mereka

"Taehyung-ahh , apa kabar ?" Suara Seokjin bergetar , seperti berusaha mengendalikan emosinya yang tertahan

Taehyung menaikan pandangannya ,menatap manik mata Seokjin yang mulai mengeluarkan anak sungai kecil di sudut penglihatannya , ia tak bergeming atau sekedar ingin menyapa balik sapaan itu , andai kata Taehyung bisa berbohong dengan tertawa tapi mustahil nyatanya , Hyungnya itu sudah tahu perihal masalah kemarin

Tubuh Taehyung di hamburi pelukan erat , sedikit terhuyung ketika menerima perlakuan itu tak lama bahunya terasa basah ketika empat rekannya menangis bersama mengelilingi dirinya

Apa lagi ini ,kenapa air mata lagi yang ia dapatkan setelah cukup ia menangis tadi malam , kenapa air matanya tak pernah habis saat memikirkan atau menatap orang-orang yang sangat Taehyung kasihi

Hyung ! [Completed] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang