Chapter 24 : Same As You

4.4K 485 29
                                    

"Jungkook !" Seru kedua pria itu bersamaan

Namjoon mengerjapkan matanya berulang kali , dirinya masih tak percaya dengan apa yang tengah di lihatnya , tak jauh berbeda dengan Hoseok

Bagaimana tidak , di depan kedua mata mereka Jungkook terbaring tak sadarkan diri , tangannya terlihat di perban sedangkan pelipis sebelah kanan terdapat luka memar kebiruan , entah kejadian apa yang menimpa anak itu

Keduanya berlari menghampirinya , terlihat seorang perawat dengan satu Dokter di samping Jungkook menggiringnya perlahan , Namjoon tanpa basa basi menghentikan langkah sang Dokter tanpa menunduk meminta maaf atau sekedar mengucapkan salam

"Apa yang terjadi dengannya ?" Raut wajah Namjoon tak bisa tenang , membuat Sang Dokter menautkan kedua alisnya heran

Hoseok yang peka terhadap reaksi sang Dokter menyenggol bahu Namjoon pelan , mencoba menyadarkan temannya akan aksi tak sopan mereka , sedangkan Namjoon hanya memasang raut bingung maksud kawannya itu

"Maafkan kami , dia adalah saudara kami , jadi saya mohon anda memberitahu keadaannya ?" membungkukan badannya dalam sambil meminta permohonannya di kabulkan

Si Dokter mengangguk paham , ia tersenyum setelah sekian lama mematung di hadapan keduanya

"Setahu saya pemuda ini mau bunuh diri dengan menabrakan dirinya ,tapi untung saja pemilik mobil itu langsung membanting stir , jadi hanya luka kecil yang ia dapatkan , Ohh ya orang itu juga terluka tapi ia sudah pergi dari Rumah sakit ini" jelas Dokter itu lumayan panjang

Terkejut itu sudah pasti , tak habis pikir kenapa Jungkook harus bertindak sejauh ini , apalagi hal ini baru saja mereka bahas di depan ruangan Jimin tadi , mana tahu jadi kenyataan

Pria berjas putih itu kemudian berpamitan untuk membawa pasiennya ke ruang perawatan , mereka saling membungkuk satu sama lain tak lupa akan ucapan terima kasih dari sang kedua pria yang masih di hinggapi keterkejutan

Setelah memastikan mereka tahu keberadaan Jungkook , keduanya terlihat lemas bahkan Namjoon langsung jatuh terduduk di salah satu kursi tunggu yang tak jauh dari tempatnya berdiri , ia usap permukaan wajahnya kasar sedangkan nafasnya sudah ia keluarkan dalam-dalam

"Aku merasa hampir gila Hoseok-ahh , ini apa lagi" rintihnya terdengar pilu

Si lawan bicara hanya diam , bingung harus bagaimana menjawabnya , kenyataan yang mereka hadapi saat ini benar-benar membuatnya frustasi , belum selesai masalah lain kini sudah bertambah lagi apa saat ini mereka kurang cukup di uji sehingga perlu pembelajaran tambahan

Di saat mereka asik dalam lamunan masing-masing , bunyi ponsel berdering nyaring dari arah Namjoon , si pemilik segera tersadar dan merogoh saku celana jeans yang ia kenakan

Nampak kaget kala ia tahu siapa pemilik nomor yang terpampang di layar ponselnya , di tolehnya Hoseok yang memandangnya bingung

"Yoongi Hyung" gumam Namjoon

Bisa di pastikan raut apa yang tengah Hoseok tunjukan kali ini , lebih parah dari reaksi Namjoon beberapa detik yang lalu

"Dia selalu tahu saat kita berbohong , apa yang harus kita lakukan ?" panik Hoseok

Namjoon terlihat memutar otaknya,mencari alasan yang tepat untuk di sampaikan pada si penelpon , ia menarik nafasnya dalam lalu di hembuskan secara perlahan , jari Namjoon pun segera menggeser icon yang berwarna hijau daun di ponsel canggihnya

"Hallo.." sapanya sambil melirik Hoseok yang masih berusaha menghilangkan rasa gugup

"Ahh.. Ne , tapi Hyung bisakah kau datang kemari ? Ada yang ingin kami bicarakan"

Hyung ! [Completed] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang