"Hilang ragaku melayang, jauh tak terbayang-"
"Nada kurang kasih sayang.." Leo melanjutkan nyanyian Nada.
"Anjir enak aja lo." Protes Nada.
"Bener kan? Orang yang lo sayang gak sayang lo."
Jleb banget. Secara tidak langsung Leo menegaskan kalau dia masih tidak bisa sayang Nada. Mungkin dia mengisyaratkan Nada untuk segera mundur dan menerima kenyataan bahwa hubungan mereka hanya sebatas sahabat saja.
"Le kok makin gelap ya?" Nada memeluk tubuhnya sendiri sambil terus berjalan.
Krik krik.. Hanya ada suara jangkrik yang Nada dengar.
"Leo?"
Nada memutar tubuhnya menghadap belakang. Tidak ada apa pun di belakang Nada.
"Leooo! Kamu dimana Leo?!"
"LEO!!!" Nada berteriak terlalu kencang hingga napasnya jadi tidak teratur. Nada memutuskan untuk duduk di bawah pohon yang ada di sebelahnya. Kakinya sudah terlalu lelah, jika dihitung kira-kira Nada sudah berjalan sekitar 4 kilometer.
"Katanya peduli, tapi lo ninggalin gue sekarang." Nada mengambil batu dan melemparkannya ke sungai.
"Katanya simpan aja peduli gue buat orang yang gue sayang." Itu suara Leo.
"Leo? Lo dimana Le?" Nada menoleh ke kanan dan kiri, namun dia tidak melihat Leo sama sekali.
"Leo gak ada.."
Kalau bukan Leo, suara itu suara siapa. Nada mulai berpikiran aneh-aneh, dia merasa merinding setengah mati saat ini. Yang dia bisa lakukan hanyalah bersandar pada pohon, menunduk, berdoa, dan menutup matanya menunggu Leo atau teman-temannya datang.
Angin malam ini sangatlah dingin, apalagi ini daerah pegunungan. Bibir Nada sampai bergetar, tubuhnya menggigil karena bajunya masih dalam kondisi basah. Nada memeluk erat-erat tubuhnya sendiri guna mengurangi rasa dingin. Tak lama kemudian rasa dingin pada tubuh Nada sedikit berkurang bahkan sekarang dia malah merasa gerah. Gadis itu menegakkan kepalanya.
"WAAAAAAAAA!!!!!!!!" Secara spontan Nada berteriak karena ada seseorang di depannya.
"Dasar penakut."
"Gak lucu tau gak Le! Lo tiba-tiba ninggalin gue gitu aja, gimana kalau gue semakin kesasar tadi hah?!" Nada mengomel. Di ujung matanya terdapat air mata yang ingin turun.
"Ssst." Leo menutup mulut Nada dengan jari telunjuknya. Sejurus kemudian dia menarik Nada ke dalam dekapannya. Ketakutan yang dirasakan Nada tiba-tibahilang dan hanyut karena pelukan yang diberikan Leo.
Leo m-meluk g-g-gue. Pe-pelukan pertama gue dari c-cinta pertama gue.

KAMU SEDANG MEMBACA
Leonada
Teen Fiction[Cek on DREAME for complete story] Link on profile #284 in Teen Fiction (25/5/2018) "Lo tuh gak pantes jadi pacar gue!" bentak cowok itu. "G-g-gue gak ngarep jadi p-pacar lo Le" kata cewek itu dengan terisak menahan tangis. "Ya! Karena itu gak bakal...