23 - So Far

17.5K 1K 7
                                    

"Argh!" erangan Ardyan membuat Arga tersentak.

"Napa lo?" tanya Arga dari tempatnya.

"Kayaknya gue terlalu cepat ngungkapin perasaan gue,"

"Jadi, lo beneran suka sama dia? Dy please deh lo galau dari kemarin gara-gara cewek itu doang, diluar sana banyak cewek yang lebih cantik dari Nada,"

Ardyan memutar balik tubuhnya. Dia menatap tajam mata Arga. Dia tidak terima dengan pernyataan Arga soal Nada.

"Nada beda dari cewek lain!"

"Dari Rikka, turun ke Nada. Heuh," Arga memutar malas bola matanya.

Ardyan tak mau mendengar argumen Arga pasal Nada lagi. Dia memilih pergi dari sana. Arga hanya menatap kepergian Ardyan, dia heran dengan sikap Ardyan yang berubah semenjak mengenal Nada.

Koridor kelas 10 tampak sepi karena sudah lewat jam pulang. Hanya ada satu atau dua siswa yang melintas di sana. Ardyan berjalan dengan kesalnya di sana.

Dari Rikka, turun ke Nada, heuh

"Bagusan Nada dari sisi manapun kali!" gumamnya sangat pelan.

Ardyan hendak berbelok menuju Pelita sport center. Dia dikejutkan oleh gadis yang hampir saja menabraknya.

"Yang bener dong kalau jalan!" bentak gadis itu tanpa melirik Ardyan.

"Kok lo yang nyolot?" tanya Ardyan balik.

Gadis itu tak merasa asing dengan suara cowok di depannya. Gadis itu pun mendongak untuk mendapatinya. Dia tersenyum sinis.

"Oh lo, yang ngejar-ngejar Nada"

Ardyan tertawa hambar. Lalu Ardyan melewatinya.

"Lo pengen Nada jadi milik lo kan?"

Langkah Ardyan terhenti.

"Gimana kalau kita kerja sama. Lo dapat Nada, gue dapat Leonardy,"

Ardyan memutar tubuhnya menghadap gadis itu.

"Sorry gue gak selicik lo Rik,"

"Gak usah munafik Dy," sahut Rikka lagi.

"Gue gak berambisi memiliki Nada, seperti lo berambisi memiliki Leonardy. Kalau lo gitu terus mustahil Leonardy bakal jadi milik lo,"

Daripada mengurusi gadis yang sudah tidak penting baginya, lebih baik dia pergi mengganti bajunya dan segera latihan basket.

Wajah polos lo gak pantes sama kelicikan lo Rik.

Rakha menghentikan sepeda motornya. Dia dan Nada sudah sampai di depan rumah. Rakha membantu Nada turun dari sepedanya, lalu membiarkan Nada masuk rumah terlebih dahulu. Rakha memasukkan sepeda motornya ke garasi lalu menyusul Nada. Di ruang keluarga Rakha melihat Nada bersama Papa dan Mamanya.

"Lagi bahas apa nih kayaknya asik banget," sahut Rakha lalu duduk tepat di sebelah Nada.

"Ini nih dua minggu lagi ada friendly match U-17 lawan Malaysia," jawab papanya.

"Sepak bola?" tanya Rakha lagi.

"Ya,"

"U-17 yang baru ya Pa?"

"Ya. Pemain-pemain baru semua ini,"

"Wah gak sabar lihat mereka main!" sahut Nada.

LeonadaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang