Minggu pagi yang cerah di Surabaya. Jalan Raya Darmo yang biasanya sangat ramai kendaraan, khusus di hari Minggu dan hanya selama 3 jam jalan ini ramai oleh pejalan kaki. Tidak hanya pejalan kaki, di sana juga ada beberapa pedagang makanan ringan, makanan tradisional, hingga modern. Meskipun sangat ramai, ada seorang gadis yang merasa sepi. Saat ini dia duduk di tepi trotoar sambil memainkan handphonenya.
"Baru dua hari aja Leo udah jadi viral," gumamnya sambil menggeser-geser layar handphonenya.
Ada satu hal yang aneh. Kenapa medsosnya tidak pernah aktif?
"Nada?" sapa cowok yang tidak sengaja melihat Nada duduk di tepi trotoar.
Nada mendongak untuk mendapatinya, "Eh Ardy"
"Sendirian aja Nad?"
"Iya," jawab Nada sambil memasukkan handphonenya ke saku bajunya.
"Gue duduk di sini boleh?" tanya Ardyan sambil menunjuk tempat kosong di sisi kanan Nada.
Nada mengangguk. Merasa mendapat persetujuan, Ardyan langsung duduk di samping Nada.
"Nad. Lo udah tau di mana Leonardy?"
Tau, dia sekarang ada di Jakarta.
Nada menghela napas. Kemudian dia menatap Ardyan.
"Jangan bahas dia," balasnya sambil tersenyum.
Kalo lo bahas dia terus, gimana gue bisa buka hati buat lo.
"Sorry Nad,"
Nada tersenyum ke arahnya. "Yaudah ayo jalan," ajaknya.
Ardyan berdiri terlebih dahulu, kemudian dia mengulurkan tangannya pada Nada. Nada menyambut uluran tangan Ardyan lalu berdiri dengan bantuannya.
"Udah sarapan belum?" tanya Ardyan.
"Belum,"
"Makan yuk,"
Nada mengangguk dan tersenyum. Ardyan meraih tangan Nada lagi, dia menarik pelan Nada menuju tempat yang dimaksudnya.
Cinta tulus lo harusnya bukan buat gue.
Ardyan terus melangkah tanpa melepas genggamannya pada Nada. Dia mengerti harus membawa Nada ke mana untuk saat ini. Dia juga mengerti suasana hati Nada saat ini.
"Tunggu," Ardyan melepas genggamannya lalu melangkah entah ke mana.
"Gue ditinggal?"
"Lo duduk aja di sana dulu!" teriak Ardyan yang sudah cukup jauh dari Nada.
Akhirnya Nada duduk di bangku yang ada di dekatnya. Selama 5 menit Nada melihat orang-orang yang berlalu lalang di depannya, namun Ardyan sejak tadi belum terlihat.
"Ardy mana sih?" Nada menopang dagunya.
"Di sini"
Dari belakang Ardyan memberikan suatu kotak pada Nada. Nada menoleh ke belakang lalu memanyunkan bibirnya.
"Lama banget, dari mana sih?" tanya Nada.
"Buka aja itu," balasnya.
Nada mengalihkan pandangannya ke kotak yang diberikan Ardyan. Dia membukanya.
"Takoyaki?"
"Ya. makan gih," ujarnya lalu duduk di sebelah Nada.
Nada menusuk satu takoyakinya lalu meniupnya terlebih dahulu karena terlalu panas, kemudian dia memakannya dengan satu gigitan.

KAMU SEDANG MEMBACA
Leonada
Novela Juvenil[Cek on DREAME for complete story] Link on profile #284 in Teen Fiction (25/5/2018) "Lo tuh gak pantes jadi pacar gue!" bentak cowok itu. "G-g-gue gak ngarep jadi p-pacar lo Le" kata cewek itu dengan terisak menahan tangis. "Ya! Karena itu gak bakal...