"Entah ini adalah halusinasi ku yang nyata.
Ataupun kenyataan yang ku halusinasikan ".Aku tidak pernah percaya pada kesempatan kedua. Anggap saja ini Jackpot dari Tuhan - Brenda Sandera
cukup saya keluar!
kembali ke barisan sekarang, selagi ku minta baik-baik!!
***
Seoalah berada pada dimensi waktu. meski sejujurnya susah ku artikan secara logika. Kembali ke masa lalu saja sudah tidak masuk akal dan hal ajaibnya kini kembali ke masa yang baru saja berlalu. Seperti dejavu atau sihir. Astagaa waktu telah berjalan mundur. Seperti menekan tombol -reply . Dengan mudahnya aku kembali .
****
Sudahlah Fabyas,dia hanya seorang pengecut, biarkan dia pulang dan berlindung pada ketiak ibunya.
Brakkk.....
ada yang pisan, cepat bawa dia ke UKS!!
teriak seseorang dari barisan, menggambarkan kepanikannya melihat seseorang tengah pingsan terkapar di hamparan rumput hijau lapangan.
Sontak suara itu membuat langkah Virtan terhenti , dan semua mematung sekejap lalu menoleh secara serentak. Tanpa fikir panjang pemuda berkaki jenjang itu berlari menghampiri sahabatnya yang tengah tak sadarkan diri. Diikuti oleh ka Fabyas , yang tak kalah kencang berlari.
Semua orang kini tengah berkerumun mencoba menolong namun tak terkecuali Virtan mencoba mengambil posisi paling dekat dengan Dera, namun ternyata ia kalah langkah oleh ka Fabyas yang terlebih dulu menyesipkan tangan nya di bawah tengkuk leher Dera, mencoba menyadarkan Dera dengan menampar pelan pipi gadis itu sembari berkata pada semuanya
Tolong semua, beri dia ruang untuk bernafas.
Virtan juga tak tinggal diam ia kini mencoba memindahkan Dera dari pangkuan ka Fabyas, tapi ka Fabyas tak menyambut niat Virtan dengan baik.
Apa yang ingin kamu lakukan?
Ucap ka Fabyas sambil menepis tangan Virtan, tampak ada percikan perselisihan di antara mereka berdua. Bahkan untuk momen-momen seperti ini mereka masih berdebat. Ka Fabyas pun menyambung perkataannya yang sempat tergantung.
Selama berada dilapangan ini dia ,dan semua nya tanpa terkecuali adalah tanggung jawabku!
Tidak!. Aku satu-satunya orang yang akan bertanggung jawab jika ini tentang Dera.
Sorot mata Virtan beda dari biasanya, ada perasaan panik dan juga amarah yang tengah dikesampingkan sejenak.
Suara seorang wanita memotong pembicaraan kedua lelaki yang tengah berdebat sengit itu. Dialah ka Deff satu-satunya orang dari sekian banyak orang disana yang tak berani melerai.
Masih sempat-sempatnya kalian bertengkar, Jika kalian tidak berniat menolong menyingkirlah biar yang lain dapat membantu.
Virtan mencuri kesempatan ini dan berhasil menaikan Dera ke atas punggungnya. akhirnya ka Fabyas tidak dapat melakukan apa-apa dan hanya bisa membiarkannya pergi sembari terus menatap,begitu pula ka Deff dan teman-teman lain. Kemudian langkah Virtan membuatnya semakin menjauh dari keramaian itu.
****
Rasanya begitu nyaman berada di atas punggungnya, mengapa aku tidak menyadari ini. Bahwa punggung Kapten bajak Laut begitu lebar seolah melukiskan sebuah perlindungan ,kulitku yang menyentuh bagian punggungnya mulai merasakan jelas hangat tubuhnya
Tidak usah berpura-pura lagi, kamu masih saja payah dalam berakting.
Nampaknya Virtan mulai menyadari sandiwaraku, sial jangan-jangan karna suara detak jantungku yang begitu kerasnya. Aku benar-benar mencoba mengatur ritmenya malah semakin tak terkendali.
Bagaimaa kamu tau?, kalau begitu turunkan aku.!
Aku terlalu pintar utuk di bodohi amatir sepertimu, haha
Sudah turunkan aku kalau begitu!
Kecilkan volume suaramu. Kita teruskan sandiwara ini sampai akhir
Aku diam terpaku, kali ini rasanya pipiku terbakar bukan semata-mata karna matahari atau suhu tubuhku yang tinggi melainkan Ini adalah salah satu reakasi dari perasaanku yang mendadak tidak karuan.
ughh.... berat sekali, apa kamu tidur Planet Bumi? Kita sudah sampai di ruang UKS.
Aku yang kini tengah duduk tepat di atas ranjang UKS ,berusaha membenarkan posisi dudukku dan memalingkan wajahku ke arah berlawanan, takut jika pipiku masih semerah tomat.
Dasar tukang ngeluh ,siapa suruh sok kuat menggendongku
Dasar bocah tidak tau berterimakasi!
ter-ri-ma-ka-sih.
Ucapku sembari memenggal kata, Tangannya geram dan mulai menjitak pelan kepalaku, aku meringkuk kesakitan tapi tenang saja aku tidak akan dengan mudah pasrah melawannya. Aku menggigit lengan Virtan dengan geramnya.
ouhhhhh....... sakit
cukup ra, aku menyerah.
Virtan merintih kesakitan, aku begitu puas menertawainya. Hingga tanpa sadar tiba-tiba bola mata kami saling bertemu. Aku jamin semua orang akan merasa aneh jika terjebak pada suasanaku saat ini, hal yang sangat sulit di jelaskan. Tiba-tiba hening dan menjadi kikuk satu sama lain. Virtan asik menggaruk tengkuk lehernya sedangkan aku sibuk menggigiti kuku jariku.
Oiyaaa bagaimana dengan ekskul ini? Apa kamu masih ingin di sini?
Aku mencoba membuka topik pemecah suasana kemudian Virtan yang semula duduk didepanku. Mulai berdiri dan bersandar di dinding.
Sepertinya ekskul ini tidak cocok denganku.
Sembari berkata dengan santainya bahwa itu semua tidak menjadi masalah besar untuknya. Tapi tetap saja nada sedikit terdengar lirih terkesan menutupi isi hatihnya.
Kulitku bertambah hitam, aku takut kehilangan ketampananku.
Suasananya tampak klise beberapa detik lalu, namun kali ini aku jengkel mendengar kata selanjutnya yang ia lontarkan.
Ayolah aku sedang serius. Bagaimana impian mu menjadi pelaut. Bukan nya ekskul ini akan membantu melatihmu?
Kamu terdengar seperti bundaku sekarang haha
Virtan mengacak-acak rambutku. Ku balas dengan mengerutkan dahiku sembari mencoba merapihkan rambutku yang berantakan. Lalu ia menyambung ucapannya
Tenang saja, ini tidak akan mempengaruhi impianku , lagian aku kan masih memiliki 2000 impian. Prioritas utamaku adalah menjadi bajak laut terkuat seperti Kapten Luffi.
Sudahlah aku harusnya paham dengan sifat kekankannya yang akan terus melekat pada dirinya entah itu setahun dua tahun bahkan sepuluh tahun lagi persahabatan kami.
Dan akhirnya aku tersadar ,aku berhasil mengubah sedikit kejajian perjumpaan Virtan dan ka Deff. Aku berharap banyak, aku ingin membantu Virtan dengan mencegahnya jatuh cinta kepada ka Deff. Terdengar egois tapi di kehidupanku sebelumnya aku sudah terlalu banyak mengalah. Ini kesempatan kedua, akan kulakukan hal yang semestinya aku lakukan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aku dan Petang #Wattys2018
Teen FictionBagaimana jika kamu bisa menjelajah waktu? Memperbaiki masa lalu (SMA) dan melihat masa depan (Dewasa)?. Bahkan bisa flashback ke masa yang baru saja berlalu. Aku Brenda Sandera (Planet Bumi) Penyesalan terbesarku adalah belasan tahun hanya sebatas...